TETESAN TINTA : GURU ENGKAU DIMANA ?????
Ada suatu kejadian, kala itu aku tak
menyadari bahwa telinga ku akan mendengarkan sebuah pemberitahuan dari yang tak
ku sangka.
“ pak Taslim tolong bapak urus anak
didiknya kelas VIII ada beberapa orang yang masih belum bisa membaca sebab
bapak adalah guru bahasa Indonesianya” kata pak Ridwan sebagai wakil kurikulum
di SMP tersebut.
Iyeach, saya guru bahasa
indonesianya tapi itu adalah anak didiknya pak Anwar. Pak Anwar wali kelasnya,
jadi beliau yang harus mendidiknya, saya hanya masuk sekali seminggu, jdi
waktunya tidaklah cukup untuk mengajari dia belum lagi ngajar siswa yang lain,
anak-anak itu harus diberi bimbingan khusus baru akan ada perubahan, sebab jika
kita menggunakan jam pelajaran maka siswa yang lain tidak akan bisa belajar.
Baiklah… nanti akan kita uruss. Kata
pak Ridwan.
Dua bulan kemudian aku kembali ke
SMP tersebut untuk melanjutkan penelitian ku, disaat ku duduk ma guru-guru
disana, dilapangan ada sekumpulan anak yang lagi olahraga dan diajar ma guru
olahraganya. Semuanya berbaris, meski barisannya tidak terlalu rapi dan
mengikuti arahan dari guru mereka. Gerakkan olahraga pun kadang ada yang bisa
mengikuti kadang pula ada yang sulit mengikutinya…
Tiba-tiba terdengar… “coba lihat
yang tidak bisa membaca itu, dia tidak bisa mengikuti gerakkan teman-temannya
dan pakaiannyapun bukan seragam olahraga, coba perhatikan dia benar-benar ndak
bisa” kata salah satu guru di sana.
Saya tak tahu harus berpikiran apa,
apa mereka menganggap itu lelucon tapi bagaimana bisa lelucon pada sesuatu yang
memalukkan.
Ada perihatin dalam diri ku, sekolah
yang sebesar ini dengan tenaga pendidik yang lebih dari ratusan masih ada siswa
yang belum bisa membaca.
Siswa tergantung gurunya, jika
pendidiknya peduli maka tak akan ada hal seperti itu, tak akan ada siswanya
yang tak bisa membaca, tak akan ada siswanya yang tak bisa menulis satu sampai
sepuluh.
Mereka tanggung jawab mu,,,
Mereka ingin lihat dunia dengan
ilmu, seperti diri mu…
Bukan kewajiban yang kami inginkan…
Tapi peduli mu untuk kami…
Kau mungkin tak bisa menjadi Mentari
Tapi setidaknya kau bisa menjadi
Pelita untuk kami…
Cahaya kecil mu itu pasti akan mampu
menerangi kalbu yang gelap…
Dunia ku saat ini gelap,,,
Aku tak bisa melihat indahnya dunia…
Karena ilmu tak ada…
Guru engkau dimana …???
Keluarkan aku dari kebodohan…