animasi blog
Animasi Blog

baground

Kamis, 03 Desember 2015

LAPORAN BIOLOGI



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Kata biologi berasal dari bahasa Yunani yaitu bios yang artinya hidup dan logos artinya ilmu. Jadi, biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sesuatu yang hidup serta masalah-masalah yang menyangkut hidupnya.
Biologi mempelajari semua makhluk hidup, tidak saja tumbuhan atau hewan-hewan yang hidup di bumi sekarang ini, tetapi juga tumbuhan dan hewan yang hidup pada masa lampau.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa pengertian biologi adalah ilmu tentang makhluk atau organisme, maka berdasarkan jenis organisme yang di pelajarinya, secara umum biologi dapat di bagi menjadi dua yaitu botani dan zoology. Sedangkan berdasarkan segi-segi tertentu dari organisme yang dipelajarinya, biologi dapat di bagi dalam beberapa cabang diantaranya antanomi, ekologi, histology, taksonomi, morfologi dan lain-lain.
Konteks yang kita pelajari hanyalah bagian-bagian morfologi dari makhluk hidup tersebut, namun apakah bagian, susunan, dan kandungan yang mengisi fisiologinya. Untuk itu pembuktian secara langsung (praktikum) merupakan landasan atau wadah yang sangat cepat untuk menyikapi keseluruhan dari hal-hal atau fenomena yang ada di sekiar kita. Konteks yang diharapkan adalah terciptanya mahasiswa dan mahasiswi yang cerdas mampu menyikapi , mengkaji serta menyimpulkan hasil pembuktiannya, terlebih mampu mengeksposisikan apa yang telah di siapkan sebelumnya
Biologi merupakan ilmu tentang kehidupan yang sudah berakar dari dalam tubuh manusia.orang melihat hewan,dan membudidayakan tanaman hias,mengundang burung-burung dengan menyediakan tanaman belakang  rumah mereka,mengunjungi kebun binatang dan cegar alam/taman nasional.
Biologi adalah pengerjawataban ilmiah dari kecenderungan manusia yang merasa mempunyai hubungan  dan tertarik pada semua bentuk kehidupan.Biologi adalah ilmu yang di peruntukkan orang-orangdengan pemikiran yang selalu bertualang.biologi membawa kita sendiri maupun melalui orang lain,memasuki hutan,gurun,lautan dan lingkungan lainnya,dimana berbagai kehidupan beserta lingkungan fisikknya berpadu membentuk jaringan-jaringan kompleks yang di sebut ekosistem.
Dengan mempelajari kehidupan maka kita akan terdorong masuk kedalam laboratorium guna mengamati lebih dekat lagi berbagai bentuk-bentuk kehidupan yang disebut organisme,melakukan kerja.biologi juga mengajak kita memasuki dunia mikroskopik yang di huni oleh unit-unit dasar dari organisme yang di kenal sebagai sel,serta memasuki kerajaan submikroskopik,yang lebih kecil lagi,yang di huni oleh molekul-molekul yang menyusun sel-sel tersebut. Perjalanan intelektual kita mengajak kita mundur ke masa lalu karna biologi tidak hanya membahas tentang kehiduoan masa kini tetapi juga membahas sejarah bentuk purba kala yang sudah berumur hampir 4 miliar tahun,ruang lingkup biologi sangatlah luas bahkan meliputi seluruh alam jagat raya ini.
Lewat kegiatan pratikum dilakukan yaitu untuk melengkapi materi Biologi Umum dan merupakan tindak lanjut  dari pembelajaran yang diadakan di dalam kelas. Kegiatan ini dibimbing oleh para co. Ass yang telah ditunjuk dan dilaksanakan di Laboratorium IAIN Mataram dan juga dilapangan.
Dalam melakukan praktikum, mahasiswa dituntut untuk dapat mengamati dan menyimpulkan secara langsung apa yang dapat dilihat dan diamati dalam pelaksanaan Praktikum.
Dengan demikian mahasiswa dapat mengetahui secara pasti materi-materi Praktikum. Dalam praktikum biologi ini akan membahas beberapa materi, yaitu jaringan tumbuhan dan hewan, organ-organ pada tumbuhan, difusi dan osmosis, fotosintesis, dan fermentasi nata de coco.
Kehidupan di bumi ini di gerakkan oleh energi matahari.kloroplas tumbuhan menangkapenergi cahaya yang telah menempuh jarak 160 juta kilometer dan mengubahnya menjadi energi kimia yang di simpan di dalam guladan molekul lainnya,proses seperti ini di sebut fotosintesis.
B.      RUMUSAN MASALAH
1.      Apa saja jaringan penyusun tumbuh tumbuhan dan hewan?
2.      Organ apa saja yang ada pada tumbuhan?
3.      Bagaimana proses terjadinya difusi dan osmosis?
4.      Apa yang menyebabkan proses plasmolisis dan deplamolisis terjadi?
5.      Bagaimana proses terjadinya fotosintesis?
6.      Faktor apakah yang mempengaruhi berlangsungnya fotosintesis?
7.      Bagaimana cara membuat Nata de Coco?
8.      Apa yang berperan dalam proses pembuatan Nata de Coco?


C.      TUJUAN
1.      Untuk menyebutkan dan menjelaskan jaringan penyusun tumbuh tumbuhan dan hewan.
2.      Untuk Menyebutkan organ-organ yang ada pada tumbuhan.
3.      Untuk  Mengetahui terjadinya proses difusi dan osmosis pada organisme hidup.
4.      Untuk  Mengetahiu proses plasmolisis dan deplamolisis pada sel-sel tumbuhan.
5.      Untuk  Mengetahui proses dan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis
6.      Untuk mengetahui bagaimana proses dari fotosintesis.
7.      Untuk mengetahui cara pembuatan nata de coco
8.      Untuk mengetahui cara dalam pembuatan minyak kelapa melalui fermentasi.














ACARA I
ORGAN-ORGAN PADA TUMBUHAN
1.      Pelaksanaan
a.       Hari / tanggal  : Ahad, 21 Oktober 2012
b.      Waktu             : 10.56 – 11.23 WITA
c.       Tempat            : Gedung B Fakultas Tarbiyah IAIN Mataram
d.      Tujuan             :
1)      Menyebutkan 3 pokok organ penyusun tubuh tumbuhan
2)      Menyebutkan derivat-derivat dari organ pokok tumbuhan
3)      Membedakan bagian – bagian akar secara umum
4)      Menyubutkan perbedaan antara akar serabut dan akar tunggang
5)      Menyebutkan bagian – bagian  batang dan daun
6)      Membedakan daun lengkap dan daun tidak lengkap
7)       Menyebutkan bagian dari alat reproduksi tumbuhan

2.      Landasan Teori
Histologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi berbagai jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya sedangkan Sitologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi sel serta organel-organel di dalamnya, proses kehidupan dalam sel, serta hubungan antara satu sel dengan sel yang lainnya. Sitologi dikenal juga sebagai biologi sel.
Secara garis besar ada beberapa organ pada tumbuhan[1] :
a.       Akar
Akar tersusun dari jaringan-jaringan Epidermis, Parenkim, Endodermis, Kayu, Pembuluh (pembuluh kayu dan pembuluh tapis) dan Kambium pada tumbuhan dikotil. Permukaan akar seringkali terlindung oleh lapisan gabus tipis. Bagian ujung akar memiliki jaringan tambahan yaitu tudung akar. Ujung akar juga diselimuti oleh lapisan mirip lendir yang disebut misel (mycel) yang berperan penting dalam pertukaran hara serta interaksi dengan organisme (mikroba) lain[2]. Adapun fungsi akar adalah Untuk menguatkan tegaknya tumbuhan, Untuk menyerap air dan garam mineral, Tempat menyimpan cadangan makanan, dan Sebagai alat perkembangbiakan vegetatif
b.      Batang.
Susunan batang tidak banyak berbeda dengan akar. Batang tersusun dari jaringan Epidermis, Parenkim, Endodermis, Kayu , Jaringan pembuluh, dan Kambium pada tumbuhan dikotil. Struktur ini tidak banyak berubah, baik di batang utama, cabang, maupun ranting. Permukaan batang berkayu atau tumbuhan berupa pohon seringkali dilindungi oleh lapisan gabus (suber) dan/atau kutikula yang berminyak (hidrofobik). Jaringan kayu pada batang dikotil atau monokotil tertentu dapat mengalami proses lignifikasi yang sangat lanjut sehingga kayu menjadi sangat keras. Adapun fungsi batang adalah Menyalurkan air dan garam mineral dari akar menuju daun, Menegakkan tubuh tumbuhan, Menghubungkan akar dan daun, dan Penimbunan cadangan makanan.
  1. Daun.
Daun lengkap terdiri dari pelepah daun, tangkai daun serta helai daun. Helai daun sendiri memiliki urat daun yang tidak lain adalah kelanjutan dari jaringan penyusun batang yang berfungsi menyalurkan hara atau produk fotosintesis[3]. Helai daun sendiri tersusun dari jaringan-jaringan dasar seperti Epidermis, Jaringan tiang, Jaringan bunga karang dan Jaringan pembuluh. Permukaan epidermis seringkali terlapisi oleh kutikula atau rambut halus (pilus) untuk melindungi daun dari serangga pemangsa, spora jamur, ataupun tetesan air hujan.
  1. Bunga.
Bunga merupakan organ tumbuhan yang berfungsi sebagai organ h bagian-bagian kuncup sebelum bagian-bagian itu mekar. Mahkota, berfungsi menarik serangga agar membantu proses penyerbukan Benang sari, terdiri dari tangkai sari dan kepala sari. Fungsi benang sari merupakan organ kelamin jantan pada tumbuhan. Dan Putik, terdiri dari kepala putik, tangkai putik, dan bakal buah. Fungsi putik sebagai organ kelamin betina pada tumbuhan.

3.      Alat dan Bahan
a.       Alat
1)      Cuter
b.      Bahan
1)      Akar dan batang bayam berduri (Amarantus spinosus)
2)      Akar padi (Oriza sativa L.)
3)      Batang bunga mawar (Rosa hibrida)
4)      Batang jagung (Zea mays)
5)      Batang dan daun ubi kayu (Manihot utilisima)
6)      Daun pisang (Musa paradisiaca L. )
7)      Bunga kertas
8)      Bunga sepatu


4.      Langkah Kerja
a.       Akar
1)      Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
2)      Menuliskan spesies dan famili dari preparat yang akan di praktikkan.
3)      Menyebutkan sistem perakarannya apakah akar serabut atau akar   tunggang
4)      Menggambar skematis dan memberikan keterangan bagian – bagian dari preparat tersebut
a.       Batang
1)      Menyiapan alat dan bahan yang dibutuhkan
2)       Menuliskan spesies dan famili dari preparat yang akan di praktikkan
3)       Menggambar skematis dan memberikan keterangan bagian – bagian dari preparat tersebut
b.      Daun
1)      Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2)      Menuliskan spesies dan famili dari preparat yang akan di praktikkan
3)      Menyebutkan apakah daun tersebut termasuk daun lengkap ataukah daun tak lengkap
4)      Menggambar skematis dan memberikan keterangan bagian – bagian dari preparat tersebut
c.       Bunga
1)      Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan                     
2)      Menuliskan spesies dan famili dari preparat yang akan di praktikkan
3)      Menyebutkan apakah daun tersebut termasuk daun lengkap ataukah daun tak lengkap
4)      Menggambar skematis dan memberikan keterangan bagian – bagian dari preparat tersebut

5.      Hasil Pengamatan
a.       Gambar
1)      Akar
a)      Akar padi
Spesies            : Oriza Sativa L.
Famili  : Poaceae (rumput-rumputan)
Gambar 1.1
Akar Padi (Aryza sativa)
 











                                                                          




Keterangan :
1.       Akar Primer (radiks primarius)
2.       Leher akar (kolum radisi
3.       Batang akar (korpus radisi)
4.       Cabang – cabang akar (radiks lateralis)
5.       Ujung akar (apeks radisi)















                                                       

                  
          
 2).Akar bayam berduri
Spesies: Amarantus Spinosus
Famili  : Amaranthaceae
Gambar 1.2
Akar bayam B. (Amarantus spinosus)
Keterangan
1.      Akar Primer (radiks primarius)
2.      Leher akar (kolum radisi
3.      Batang akar (korpus radisi)
4.      Cabang – cabang akar (radiks lateralis)
5.      Ujung akar (apeks radisi)














 

















2).Batang
a).Batang  jagung
Spesies : Zea Mays
Famili  : Poaceae
Gambar 1.3
Batang jagung (Zea mays)
 
















Keterangan :
1.      Buku – buku batang (nodus)
2.      Ruas batang (internodus)
3.      Daun penumpu (stipula)

    2).Batang ubi kayu
Spesies : Manihot Utilisima
Famili  : Euphorbiaceae
Gambar 1.4
Batang ubi kayu (Maniot uttilisima)
             



Keterangan  :
1.      Buku – buku batang (nodus)
2.      Ruas batang (internodus)
3.      Daun penumpu (stipula)
                       3). Batang bayam berduri
Spesies : Amarantus Spinosus
Famili  : Amaranthaceae
Gambar 1.5
Batang bayam B. (Amarantus spinosus)








2
 



3
 
 



       1                                                          





                                                               
Keterangan :
1.      Buku – buku batang (nodus)
2.      Ruas batang (internodus)
3.      Daun penumpu (stipula)











4).Batang mawar
Spesies : Rosa Hibrida
Famili  : Rosaceae
Gambar 1.6
Batang bunga mawar (Rosa hibrida)


 
                                                     
1                                                   2

                                                 3
                                                
Katerangan :
1.      Buku – buku batang (nodus)
2.      Ruas batang (internodus)
3.      Daun penumpu (stipula)




3).Bunga
1).Bunga sepatu
Spesies : Hibiscus Tiliaceaus
Famili  : Malvaceae
Gambar 1.7
Bunga kembang Sepatu (Hibiscus tiliaceaus)


1
 
 
3
 
2
 
6
 
5
 
4
 




 

 

 



Keterangan :
1.      Putik
2.      Benang sari
3.      Tangkai benang sari dan putik
4.      Kelopak
5.      Daun kelopak
6.      Tangkai bunga

2)bunga kertas                                 
           Spesies : Bougenvillea
Famili  : Nictaginaceae
Gambar 1.8 bunga kertas.
5
 
4
 
3
 
2
 
1
 
211012-1116.jpg                                                                                                 
            Keterangan:
                1.mahkota
                2.putik
                3.Tangkai bunga     
            4. Duri bunga   
            5. Daun.                                                                    
                         
                      4). Daun
a)      Daun pisang
Spesies : Musa Paradisiaca
Famili  : Musaceae
5
 
4

 
23

 
1
 
211012-1125.jpg
Keterangan
1.       Ibu tulang daun
2.       Tepi daun
3.       Pertualang daun
4.       Ujung daun  
5.       Pangkal daun









b). Daun ubi kayu
Spesies : Manihot Utilisima
Famili  : Euphorbiaceae
Daun ubi kayu (Maniot uttilisima)
5
 
                                                
1
 
4
 
                                                               1
                                                                   


3
 
 
2
 
                                                                   

                                                       
Keterangan :
1.      Pangkal daun (basis)
2.      Ujung daun (apeks)
3.      Tepi daun (morgo)
4.      Pertulangan daun (nervasi)
5.      Ibu tulang daun


b.Deskripsi
Dari keseluruhan pengamatan yang kami lakukan pada tumbuhan-tumbuhan tersebut yakni meneliti akar,batang ,daun dan bunga dengan mencari letak perbedaan antara tiga organ pokok atau organ pelengkap yakni bunga yang boleh tidak ada di tumbuhan lain.
Dan kita ketahui dan dapat membedakan dengan jelas bahwa antara akar tunggang dan akar serabut  yakni akar tunggang memiliki seluruh ciri-ciri akar,dan akar serabut sebaliknya.dan seterusnya telah terlihat jelas di gambar-gambar sebelumnyaperbedaan derivate.derivat dari organ pokok tumbuhan tersebut  dari dikotil dan monokotil,dari duri sejati dan semu,,daunsempurna dan tak sempurna/lengkap dan antara bunga sempurna dan lengkap.
Pada bunga akan berbeda  antara sempurna dan lengkap yakni bunga yang sempurna memiliki keseluruhan ciri-ciri bunga,sedangkan bunga yang lengkp hanya memiliki kedua alat reproduksi yakni kepala putik dan benang sari dan mungkin hanya memiliki salah satu kelopak/mahkota.
 
1).Akar dan batang bayam berduri (Amarantus spinosus)
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan kami bisa mendeskripsikan bahwa batang bayam berwarna hijau, bercabang banyak, dan berduri, bertangkai panjang, bunder telur memanjang sampai lanset, ujung tumpul, pangkal runcing, tulang daun dipunggung menonjol, berwarna hijau. Pada ketiak daun terdapat sepasang duri keras yang mudah lepas. Bunga berkelamin tunggal, bunga betina berkumpul dalam tukal yang rapat berbentuk bola di ketiak dan bunga jantan berbentuk bulir yang dapat bercabang pada pangkalnya, keluar diketiak daun atau ujung batang, warnanya hijau keputihan, buah bulat panjang, hijau. Bijih bulat, kecil berwarna hitam. Adapun Taksonomi tanaman bayam berduri adalah :
Kingdom         : Plantae                                                                     
Divisi               : Spermatophyta
Kelas               : Caryophylales
Famili              : Amaranthaceae
Genus              : Amaranthus.
Spesies                                 : Amaranthus spinosus
            a).Akar Padi (Aryza sativa)
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan kami bisa mendeskripsikan bahwa padi berakar berserabut, batang tegak, tersusun dari deretan buku-buku dan ruas, masing-masing buku dengan daun tunggal, ruas biasanya pendek pada pangkal tanaman,  pelepah saling menutupi satu sama lain membentuk batang semu, terakhir membungkus ruas; helaian daun memita, berisi bunga biseksual tunggal, buah bervariasi dalam ukuran, bentuk dan warna, membulat telur, menjorong atau menyilinder, seringkali berwarna kuning keputihan atau coklat. Adapun klasifikasi ilmiah (Taksonomi) :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Angiospermae
Kelas               : Monocotyledoneae
Ordo                : Aryzales
Familia            : Aryzaceae
Genus              : Aryza
Spesies                        : Ariza sativa
        2).Batang bunga mawar (Rosa hibrida)
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan kami bisa mendeskripsikan bahwa daun panjangnya antara 5-15 cm, daun penumpu (stipula) berbentuk lonjong, pertulangan menyirip, tepi tepi beringgit, meruncing pada ujung daun dan berduri pada batang yang dekat ke tanah. Bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota dengan perkecualian, bunga biasanya putih dan merah jambu atau kuning dan merah pada beberapa spesies. Dalam sistematika tumbuhan (Taksonomi), mawar diklasifasikan sebagai berikut:
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Sub Divisi       : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledonae
Ordo                : Rosanales
Famili              : Rosaceae
Genus              : Rosa
Species            : Rosa hibrida
a).Batang jagung (Zea mays)          
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan kami bisa mendeskripsikan bahwa jagung umumnya berketinggian antara 1 m sampai 3 m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6 m. merupakan tumbuhan yang berkembangbiak dengan biji, terdapat ruas – ruas batang, dan biji jagung kaya akan karbohidrat, dan berakar serabut.
Taksonomi tanaman jagung (Zea mays) :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Angiospermae
Kelas               : Monocotyledoneae
Ordo                : Poales
Familia                        : Poaceae
Genus              : Zea
Spesies                        : Zea mays L.
b).Batang dan daun ubi kayu (Maniot uttilisima)
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan kami bisa mendeskripsikan bahwa ubi kayu merupakan tanaman yang bersifat rizomatik. Karena cadangan makanan disimpan dalam akar berbentuk rizoma. Ubi kayu biasanya dituai antara sembilan hingga 12 bulan. Tanaman ini merupakan tanaman vegetatif dan termasuk dalam kelas dikotil.
Klasifikasi ilmiah (Taksonomi) tanaman Ubi kayu adalah :
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Kelas               : Dicotyledonae
Famili             : Manihoteae
Genus             : Manihot
Spesies                        : Maniot uttilisima
      3)Bunga Sepatu (Hibiscus rosasinensis)
Bunga sepatu atau kembang sepatu adalah tanaman semak yang termasuk ke dalam suku kapas-kapasan dengan tinggi pohon sekitar 2 sampai 5 meter. Kembang sepatu mempunyai nama ilmiah Hibiscus rosa- L. Daun berbentuk bulat sinensis telur dengan ujung daun yang meruncing. Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak dan 5 lembar atau lebih mahkota bunga. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Bunganya ada yang berwarna merah, putih, orange, merah mudah dan masìh banyak lagi. Karena bunganya yang cantik, kini kembang sepatu dijadikan tanaman hias.
Klasifikasi kembang sepatu/ bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L)
Kingdom         : Plantae
Superdivisi      : Spermatophyta
Divisio             : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Malvales
Famili              : Malvaceae
Genus              : Hibiscus
Spesies            : Hibiscus rosa-sinensis L.
Pada dasarnya tumbuhan tersusun atas 3 organ pokok yaitu akar (radiks), batang ( kaulus ) dan daun ( folium ).tumbuhan yang mempunyai etiga unsur pokok tersebut digolongkan sebagai kormofita.
Akar merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menyerap air dan unsur hara serta menopang tegaknya tubuh tumbuhan.
Batang merupakan hasil perkembangan bakal batang (kaulikula) pada lembaga. Batang berfungsi untuk mendukung bagian daun, bunga, biji, dan buah.
Ada 3 cara daun yang penting yaitu tipis melebar, berwarna hijau, dan duduk pada batang dengan posisi menghadap sinar matahari. Sifat – sifat tersebut sesuai dengan fungsi daun sebagai tempat asimilasi, respirasi, transpirasi, dan butasi. Bunga merupakan alat reproduksi seksual yang akan menghasilkan buah berbiji, dan berasal dari modifikasi tunas, batang, dan daun .
6.      Pembahasan
Pada praktikum ini kami memperoleh data dan informasi tentang beberapa organ tumbuhan yang menjadi objek percobaan seperti :
a)      Batang jagung (Zea mays)      
 Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin. Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Di kehidupan sehari – hari jagung dapat dikonsumsi karena banyak karbohidrat pengganti nasi. Selain itu juga bisa digunakan dalam pengobatan tradisional.
b)      Batang dan daun ubi kayu (Maniot uttilisima)
 Dalam lendir ubi kayu, terdapat enzim polifenolase, yang bila berhubungan langsung dengan udara dapat mengkatalisis pembentukan senyawa coklat kehitaman yang disebut dengan "kepoyoan" (oksidasi senyawa polifenol). Dalam kulit dan daging ubi kayu terdapat senyawa linamarin yang dapat dihidrolisa menjadi HCN (asam sianida) yang bersifat racun. Juga terdapat pada daun, yang pada daun muda jumlahnya lebih banyak daripada daun tuanya. Racun ini pada ubi kayu sangat dipengaruhi oleh varietas ubi kayu itu sendiri, iklim, keadaan tanah dimana ubi kayu itu ditanam, bagaimana cara menanam ubi kayu tersebut, serta umur panennya.
c)      Bunga Sepatu (Hibiscus rosasinensis).
 Adapun manfaat tanaman bunga sepatu yakni, berkhasiat menyejukkan dan menurunkan panas demam yang keras,  menyembuhkan rasa menusuk - nusuk pada lambung, menyejukkan dan dapat mematangkan bisul, dapat digunakan sebagai obat demam pada anak - anak, obat batuk, dan obat sariawan, untuk membantu persalinan,diminum mempercepat kelahiran, obat pereda pada penyakit kencing bernanah ( gonorrhoe ), untuk memperlancar haid, sebagai bahan pewarna makanan, misal mewarnai cuka nira enau ( aren ) menjadi merah
d)     Akar dan batang bayam berduri (Amarantus spinosus).
Jika dilihat dari anatomi dari akar dan batang maka tumbuhan ini termasuk dalam kelas dikotil. Karena memiliki akar tunggang dan batang bercabang. Sedangkan secara ekonomis dan biologis berkhasiat sebagai pereda demam (anti piretik), peluruh kencing (diuretik), peluruh haid, peluruh dahak (ekspektoran), penawar racun (antitoksin), menghilangkan bengkak (detumescent), dan pembersih darah.
e)      Akar Padi (Aryza sativa.
Padi umumnya di konsumsi masyarakat sebagai makanan pokok khususnya di Indonesia karena tinggi kandungan karbohidratnya, juga mengandung kandungan kimia seperti dextrin, arabanoxyln, xylan, phytin, glutelin, enzim (phytase, lypase dan diastase) dan vitamin B1. Namun, padi tidak hanya dapat dijadikan sebagai makanan pokok tetapi tanaman ini juga memiliki khasiat obat. Pati beras bermanfaat untuk kecantikan kulit seperti pelembut kulit, selain itu juga untuk peluruh kencing bagi orang yang susah kencing juga untuk pendingin tubuh.
f)       Batang bunga mawar (Rosa hibrida).
 Bunga mawar merupakan tanaman yang termasuk dalam kelas tumbuhan dikotil. Karena ciri – ciri yang dimiliki oleh tumbuhan ini mewakili tumbuhan berkeping dua. Manfaat Tanaman mawar adalah sebagai Tanaman hias di taman/halaman terbuka (out doors), Tanaman hias dalam pot pengindah dan penyemarak ruang tamu ataupun koridor, Dijadikan bunga tabur pada upacara kenegaraan atau tradisi ritual, dan Diekstraksi minyaknya sebagai bahan parfum atau obat-obatan (pada skala penelitian di Puslitbangtri).
7.    Simpulan
Setelah kami melakukan proses pengamatan pada organ tumbuhan tertentu kami dapat menyimpulkan terdapat tiga pokok penyusun tubuh tumbuhan yakni akar,batang,dan daun.Dan kami dapat membedakan dengan jelas dan terperinci lengkap dengan ciri-ciri atau bagian-bagian keseluruhan organ-organ tersebut,dan dapat mengetahui alat reproduksi pada tumbuhan.



















ACARA II
DIFUSI DAN OSMOSIS

A.     DIFUSI
1.      PELAKSANAAN
a.          Hari/tanggal    : Ahad,14 Oktober 2012
b.         Waktu             : 10.09 – 10.30  WITA
c.         Tempat            : Ruang 4 Gedung B Fakultas Tarbiyah IAIN  Mataram
d.        Tujuan             :
1)   Untuk mengetahui proses difusi pada organisme hidup.
2)   Untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya proses tersebut.

2.      Landasan Teori
Difusi adalah gerakan molekulatau ion dalam cairan dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah (diffusion)[4]. Atau dapat dapat juga di definisikan sebagai berikut difusi merupakan perpindahan molekul larutan berkonsentrasi tinggi menuju larutan berkonsentrasi rendah tanpa melalui selaput membran. Membrane sel adalah lapisan terluar dari sel hidup yang berfungsi mengendalikan lalu – lalang zat ke dalam dan keluar sel[5].
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/ berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian yang berkonsentrasi tinggi kebagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi.[6]
Difusi pada prinsipnya adalah bergeraknya suatu zat (molekul, atom, atau ion) dari suatu titik ke titik lain secara bebas yang disebabkan oleh gerak kinetik. [7]
Difusi adalah gerakan molekul atau ion dalam cairan dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah (diffusion).[8]
Lalu lintas molekul melewati membran sel (transport membran) ada dua macam yaitu transport aktif dan transport pasif.
a.      Transport pasif adalah perpindahan molekul pada membran sel tanpa memrlukan energi. Perpindahan molekul terjadi secara spontan karena adanya perbedaan kosentrasi di dalam sel dan di luar sel. Contohnya: difusi dan osmosis.
b.      Transport aktif adalah perpindahan molekul yang melewati membran dengan menggunakan energi. Perpindahan molekul dapat terjadi meskipun harus berlawanan gradien kosentrasi. Contoh:pompa Na+ dan K-.[9]
Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi yaitu :
a.    Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak sehingga kecepatan difusi semakin tinggi
b.    Ketebalan membran. Semakin tebal membrane, semakin lambat kecepatan difusi.
c.    Luas suatu area. Semakin besar luas area, maka semakin cepat kecepatan difusinya.
d.   Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
e.    Suhu. Semakin tinggi suhu, semakin cepat pula kecepatan difusinya.

3.      Alat dan Bahan
a.       Alat
1)      Gelas kimia ukuran 200 mL
2)      Pengaduk
3)      Stop watch
b.      Bahan
1)      2 sachet Extra joss
2)      400 mL aquades


4.      Langkah Kerja
a.    Menyiapkan alat dan bahan
b.    Menuangkan 200 ml aquades ke dalam masing-masing gelas kimia
c.    Memasukkan extra joss kedalam masing-masing gelas kimia yang berisi aquades dengan dua perlakuan:
1)   Perlakuan I = mengaduk larutan extra joss dan mengamatinya
2)   Perlakuan II = tanpa mengaduk larutan extra joss dan mengamatinya
d.   Menggambar dan menulis hasil pengamatan.


5.      Hasil Pengamatan
a.gambar
1)   Gambar difusi
Gambar 2.2.1 Tanpa diaduk


 
2
 
1
 
              

Keterangan:
1.extrajoss
2.air aquades
3.gelas kimia 200ml






Gambar 2.2.2 diaduk s


 
3
 
4
 
2
 


Keterangan:
1.pengaduk
2.extrajoss
3.air aquades
4.gelas kimia 200ml

b.Tabel
                                      Tabel 2.2 Hasil Pengamatan Difusi
Perlakuan
Tanpa diaduk
Diaduk
Arah gerak
Waktu
Arah gerak
Waktu
Extrajoss
Ke bawah
30 detik
Menyebar


c.Deskripsi
Menurut pengamatan yang kami lakukan, terjadi perbedaan proses difusi atau penyebaran zat yang yang berkonsentrasi tinggi (extra joss) ke air. Hal itu terjadi karena adanya perbedaan perlakuan antara larutan pada gelas kimia pertama dan kedua. Pada larutan yang diaduk lebih cepat penyebaran serbuk extra jossnya karena mendapat goncangan dari pengaduk sedangkan larutan yang tidak diaduk lebih lama.



9.      Pembahasan
Difusi merupakan peristiwa penyebaran molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah tanpa menggunakan energi. Pada praktikum ini, kami telah mencari kebenaran tentang hal tersebut dengan bantuan extra jos sebagai molekul yang berkonsentasi tinggi (hipertonik) dan aquades 200 ml sebagai molekul berkonsentrasi rendah (hipotonik). Ketika  extra joss (larutan hipertonik) tersebut dituangkan ke dalam aquades (sebagai larutan hipotonik), maka dalam selang waktu tertentu molekul yang dihasilkan oleh extrajoss lama-kelamaan akan menghilang dan menyatu dengan aquades, sehingga larutan tersebut akan menjadi isotonis atau seimbang dengan berubahnya warna aquades menjadi kuning.Dan pada percobaan tersebut antara yang di aduk sama yang tidak di aduk dalam penyebaran berdeba.Apabila extrajoss tersebut di aduk maka larutannya akan akan menyebar ke segala arah sedangkan larutan yang tidak di aduk arah geraknya akan ke bawah.
10.  simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa data dapat disimpulkan bahwa pada proses difusi, cepat atau lambatnya penyebaran molekul air dipengaruhi oleh tekanan, kuat arus, jarak semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya. Semakin kecil jarak antara dua konsentrasi semakin cepat zat tersebut berdifusi. Jika kuat arusnya tinggi maka penyebaran molekul pun akan cepat menyebarnya dibandingkan dengan arus yang lemah.













B.OSMOSIS
1           Pelaksanaan
a.    Hari/tanggal              : Minggu, 14 Oktober 2012
b.    Waktu                       : 09.10 – 09.45  WITA
c.    Tempat                      :Ruang3,Gedung B Fakultas Tarbiyha IAIN Mataram
d.   Tujuan                       :
1)   Untuk mengetahui proses osmosis pada organisme hidup.
2)   Untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya proses tersebut.
2           Landasan Teori
Dalam membandingkan 2 larutan yang konsentrasi zat terlarutnya berbeda, larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi disebut hipertonik. Larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah disebut sebagai hipotonik. (hiper dan hipo masing-masing berarti “lebih” dan “kurang” disini yang dimaksud adalah konsentrasi zat terlarutnya) ini hanya istilah-istilah relatif yang hanya bermakna bila terdapat suatu perbandingan. Sedangkan larutan-larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang sama disebut sebagai isotoni (iso berarti sama).[10]
Difusi merupakan perpindahan molekul larutan berkonsentrasi tinggi menuju larutan berkonsentrasi rendah tanpa melalui selaput membran. Membrane sel adalah lapisan terluar dari sel hidup yang berfungsi mengendalikan lalu – lalang zat ke dalam dan keluar sel[11]. Ketika menghirup udara, di dalam tubuh akan terjadi pertukaran gas antarsel melalui proses difusi.  Pada masing-masing zat, kecepatan difusi berbeda-beda. Untuk contoh kasus yang dijelaskan, yaitu antara sirup dan gas, maka kecepatan difusi sirup lebih besar pada gas.
Osmosis adalah proses pendifusian molekul pelarut (umumnya air) melalui selaput semipermeabel dari larutan encer ke larutan lebih pekat[12]. Osmosis merupakan suatu fenomena alami tapi dapat dihambatsecara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Tekanan osmotic bersifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Osmosis adalah proses difusi pada organisme hidup, dimana molekul yang berdifusi menerobos pori-pori membran plasma.  Pada umumnya membran pada organisme hidup bersifat semi permeabel (selektif permeable) yang berarti hanya molekul-molekul tertentu yang dapat melewati.[13]
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeable selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.Mebran semi permeable dapat di tembus oleh pelarut,tetapi tidak boleh zat terlarut,yang mengakibatkan gradient tekanan sepanjang membrane.Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif,yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.[14]





3           Alat dan Bahan
1.        Alat
a.       Air
b.      Gelas piala ukuran 200 mL 2 buah
c.       Gelas kimia ukuran 100 mL
d.      Sendok/pengaduk
e.       Toples
f.       Karet gelang
g.      koins
2.      Bahan
a.       1 butir telur
b.      Asam  cuka
c.        Gula pasir
d.       Aquades  
4           Langkah Kerja
a.       Menyiapkan alat dan bahan
b.      Memasukkan telur ayam dalam gelas piala yang berisi larutan asam cuka    pekat dan  membiarkannya selama 24 jam( ini di lakukan jauh sebelum pratikum,karna sesuai dengan waktu yang di lakukan)
c.       Mengangkat telur tersebut dari dalam larutan asam cuka pekat dan kemudian membilas dan mencuncinya dengan air
d.      Menyiapkan koin untuk menggosok telur yang sudah di rendam selama 24 jam tersebut.
e.       Menggosok telur dengan koin secara perlahan-lahan dan hati-hati sampai kulit    luar habis tetapi jangan sampai kulit ari nya rusak atau ikut dalam kulit luar,karna akan di pakai sebagai membran
f.       Memasukan 2 sendok makan gula kedalam gelas kimia 100 mm(ini sebagai hipertonis)dan memasukkan 1 sendok makan gula pada gelas kimia 200 mm(ini sebagai cairan hipotonis)
g.      Menuangkan aqudes kedalam kedua gelas kimia tesebut  sebanyak takarannya/sesuai isinya,gelas kimia 100 ml di isi dengan aqudes sebanyak 200 ml kemudian mengaduknya dengan perlahan-lahan sampai benar benar-benar larut kedua-duanya.
h.      Menuangkan larutan gula yang berada padda gelas kimia 100 ml kepada erlemeyen atau memindahkannya ke erlemeyer.
i.        Menutup erlemeyer tersebut dengan membrane dan memisahkan dari sel telur dalam yakni ari telur dan menutup gelas kimia tersebut dengan ari telur dan mengikatnya dengan karet gelang
j.        Membalik erlemeyer dengan perlahan dan memasukkan mulut erlemeyer kedalam gelas kimia 200 ml yang telah terisi larutan gula tadi,di diamkan seperti itu dalam waktu 5 menit.sampil memperhatikannya dengan seksama.
k.      Mengamati apa yang terjadi ,apakah permukaan larutan gula pada erlemeyer naik atau turun atau bertambah atau berkurang?dan mengapa terjadi seperti itu.
l.        Mencatat hasil pengamatan



5           Hasil Pengamatan
1.        Gambar
Gambar 2.1 osmosis
Image0107.jpg

Keterangan
1.    Kulit ari telur
2.    Karet gelang
3.    Gelags piala
4.    Larutaan hipertonis
5.    Larutan hipotonis
6.    Gelas kimia




2.      Deskripsi
Pada proses osmosis kami melakukan perpindahan larutn dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi dengan dua larutan yang berbeda konsentrasinya. Dari kedua larutan ini nampak bahwa larutan pertama memiliki konsentrasi lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi pada larutan kedua. Sehingga pada proses osmosis hasil pengamatan kami adalah larutan yang berkontrasi rendah akan mengalami perubahan dari segi volume yakni semakin berkurang karena berpindah ke larutan yang konsentrasinya tinggi melalui lapisan kulit telur yang bersifat semipermiabel, yakni setelah 5 menit kemudian larutan kedua berkurang 5 ml menjadi 195 ml karena berpindah ke larutan pertama yang konsentrasinya lebih tinggi.
6           Pembahasan
Osmosis merupakan proses perpindahan molekul dari konsentrasi rendah (hipotonis) ke konsentrasi tinggi (hipertonis) dengan menerebos pori-pori lapisan membrane plasma.
Pada percobaan osmosis ini, diamati perpindahan larutan sukrosa yang berkonsentrasi rendah ke larutan sukrosa yang berkonsentrasi tinggi melalui membran semipermeabel (kulit ari telur). Untuk larutan yang berkonsentrasi rendah, dilarutkan satu sendok gula pasir ke dalam gelas kimia yang berisi 200 ml aquades. Sedangkan untuk larutan yang berkonsentrasi tinggi, dilarutkan dua sendok gula pasir ke dalam gelas piala yang berisi 100 ml aquades. Kemudian gelas piala dibalik dan dimasukkan ke dalam gelas kimia. Kemudian setelah berselang lima menit, erlenmeyer diangkat dan volume larutan pada gelas piala kembali diamati. Ternyata, terjadi perubahan volume pada gelas tersebut. Tabel berikut ini akan menjelaskan perubahan volume yang terjadi setelah lima menit :
Tabel 2.1 Tabel Perubahan Volume
No
Keterangan larutan pada gelas kimia
Volume
1.
Keadaan semula
200ml
2.
Setelah 5 menit
195ml

Dari tabel di atas jelas digambarkan perubahan volume setelah lima menit. Hal ini terjadi karena adanya proses osmosis yang berlangsung, yaitu larutan yang berkonsentrasi rendah yang berada pada gelas kimia menembus kulit ari telur dan berpindah ke larutan yang berkonsentrasi tinggi yang berada pada gelas piala. Dalam osmosis, molekul yang berkonsentrasi rendah akan menerobos pori-pori lapisan membran plasma (dalam hal ini, kulit telur) dan berpindah ke molekul yang berkonsentrasi tinggi.
Memasukkan gelas piala ke dalam gelas kimia dengan membalik terlebih dahulu gelas piala seperti tampak pada gambar, kemudian melakukan pengamatan selama lima menit.Setelah melakukan pengamatan selama lima menit,mengeluarkan gelas piala dan membaliknya kemudian mengamati hal yang terjadi ternyata terjadi larutan hipotonis berkurang 5 ml dan larutan hipertonis bertambah 5 ml.
          Hal ini sesuai dengan landasan teoti di atas yanga menyatakan bahwa “Osmosis adalah proses pendifusian molekul pelarut (umumnya air) melalui selaput semipermeabel dari larutan encer ke larutan lebih pekat.


7           Simpulan
Berdasarkan hasil analisa data dan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa proses berpindahnya molekul air dari zat yang berkonsentrasi rendah (hipotonis) ke zat yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis) dengan menerobos pori-pori selaput membran semi permeabel dikarenakan adanya proses osmosis.


                                   






ACARA III
                         FOTOSINTESIS

1.        Pelaksanan
a.    Hari/ tanggal    : Ahad, 14 Oktober 2012
b.    Waktu              : 11.20 – 12.00 WITA
c.    Tempat            : Lapangan Kampus 2 IAIN Mataram
d.   Tujuan             :
1)   Untuk mengetahui proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan.
2)   Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya proses fotosintesis.
2.        Landasan Teori
Fotosintesis adalah proses sintesis karbohidrat menggunakan energi matahari yang ditangkap melalui reaksi kompleks dan makro. Proses ini cara tumbuhan membuat makanan. Karbohidrat terbentuk dari molekul kecil dari persamaan dasar sebagai berikut:
6H2O + 6C2O            Cahaya Matahari  C6H12O6 + 6 O2
Selain Karbohidrat proses ini juga menghasilkan oksigen sehingga tercapai keseimbangan. Dalam proses fotosintesis, foton (paket satuan) cahaya ditangkap oleh molekul-molekul  pigmen yang spesifik. Elektron-elektron di dalam molekul-molekkul pigmen tersebut  dieksitasi oleh foton-foton yang diserap, dan elektron-elektron yang tereksitasi itupun akhirnya akan membebaskan energi ke dalam sel saat elektron-elektron itu kembali ke dalam tak tereksitasi. Banyak sel menggunakan energi ini untuk mereduksi karbondioksida menjadi karbohidrat.
Fotosintesis adalah reaksi endergonik utama dalam kehidupan- sebuah proses menaiki bukit dimana molekul-molekul berenergi rendah seperti karbon dioksida dan air berinteraksi untuk  membentuk karbohidrat berenergi tinggi dan pada akhirnya, lipid dan protein. Reaksi fotosintetik pada dasarnya merupakan pembalikan dari respirasi saluler yang merupakan proses eksergonik.
Fotosintesis (photosyintesis) proses biokimia menggunakan energi surya untuk menyintesis karbohidrat dari karbon dioksida dan air dalam klorofil.[15]
Sedangkan menurut Prof. Dr. Hasan Basri Jumin dalam bukunya dasar-dasar agronomi, fotosintesis adalah suatu proses metabolisme dalam tanaman untuk membentuk karbohidrat yang menggunakan karbon dioksida dari udara dan air dari dalam tanah dengan bantuan sinar matahari dan klorofil.
Proses tanaman yang paling menakjubkan adalah perubahan energi cahaya menjadi energi kimia yang tersimpan dalam sel berupa gula. Proses inilah yang membedakan tumbuhan dengan hewan dan manusia. Klorofil berfungsi sebagai penangkap energi matahari.[16]
Kloroplas merupakan tempat fotosintesis pada tumbuhan. Semua bagian yang berwarna hijau pada tumbuhan, termasuk batang hijau dan buah yang belum matang, memiliki kloroplas tetapi daun merupakan tempat utama berlangsungnya fotosintesis pada sebagian besar tumbuhan terdapat kira-kira setengah juta kloroplas tiap milimeter persegi permukaan daun, warna daun berasal dari klorofil, pigmen warna hijau yang terdapat dalam kloroplas. Kloroplas ditemukan  terutama dalam sel mesofil, yaitu jaringan yang terdapat di bagian dalam daun, karbon dioksida masuk ke daun, dan oksigen keluar melalui pori mikroskopik yang disebut stomata (tunggal, stoma; bahasa Yunani, berarti “mulut”).[17]
Pada fotosintesis ada dua tahap yang terjadi yaitu:
a.       Reaksi terang berlangsung dengan intensitas cahaya yang tinggi, dalam tahap ini klorofil menyerap cahaya dan energi yang di tangkap oleh klorofil di gunakan untuk memecah molekul air dan pemecahan ini sering di sebut fotolisis. Fotolisis mengakibatkan molekul air pecah menjadi hidrogen dan oksigen.Reaksi fotolisis dapat disimpulkan sebagai berikut:
                         2H2Oà  2H2+O2
b.      Reaksi gelap berlangsung dengan intensitas cahaya rendah, pada proses ini terjadi pengiktan karbon dioksoda (CO2) di dalam daun karbondioksida ini akan bergabung dengan ion hidrogen yang di hasilkan dari reaksi terang. Hasil akhir pada fotosintesis tersebut dapat berupa monosakarida, disakarida, dan polisakarida.Hasil pada fotosintetis adalah gula sederhana yang terdiri dari tiga atom karbon (C-3) dan senyawa ini sangat mudah bereaksi dan hasil lain dari fotosintesis ialah berupa oksigen, dan oksigen akan bermanfaat untuk proses pernapasan. Fotosintesis terjadi pada semua bagian tumbuhan yang hijau, warna hijau pada tumbuhan disebabkan pigmen atau klorofil yang tersimpan di organel di organel sel di sebut kloroplas, di dalam kloroplas inilah penyerapan cahaya oleh klorofil di mulai pada proses fotosintesis.
Fotosintesis adalah suatu peroses biokimia yang di lakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanpaatkan energi cahaya. Hampir semua mahluk hidup bergantung dar energi yang di hasilkan dalam fotosntesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi.
Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) di sebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilas karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO di ikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energy.[18]
Fotosintesis di kenal sebagai suatu peroses sintesis makanan yang di miliki oleh tumbuhan hijau dan beberapa mkro organisme fotosintetik. Organisme yang mampu mensintetis makananya sendiri di sebut sebagai organisme autotrof. Autotrop dalam rangkai makanan menduduki sebagai produsen. Pada prinsinya komponen yang di butuhkan dalam fotosintesis adalah CO yang berasal dari udara dan HO yang di serap dari dalam tanah. Selain itu sesuai dengan namanya foto”cahaya”reaksi ini membutuhkan cahaya matahari sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis produk (senyawa gula dan oksigen).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di dalam sebagai molekul yang komplek dan besar.Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,monosakarida,dan polisakarida.[19]
Kloroplas merupakan tempat fotosintesis pada tumbuhan. Semua bagian yang berwarna hijau pada tumbuhan, termasuk batang hijau dan buah yang belum matang, memiliki kloroplas tetapi daun merupakan tempat utama berlangsungnya fotosintesis pada sebagian besar tumbuhan terdapat kira-kira setengah juta kloroplas tiap milimeter persegi permukaan daun, warna daun berasal dari klorofil, pigmen warna hijau yang terdapat dalam kloroplas. Kloroplas ditemukan  terutama dalam sel mesofil, yaitu jaringan yang terdapat di bagian dalam daun, karbon dioksida masuk ke daun, dan oksigen keluar melalui pori mikroskopik yang disebut stomata (tunggal, stoma; bahasa Yunani, berarti “mulut”).[20]




3.        Alat dan Bahan
a.       Alat
1)      Gelas ukur
2)      Stopwatch
3)      Corong
4)      Tabung reaksi
b.      Bahan
1)      Batang Hidrilla Vertisvilata
2)      Air
4.        Langkah kerja
a.    Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
b.    Mengambil lima potong Hidrilla Verticvilata, kemudian memasukkannya ke dalam corong.
c.    Memasukkan Hidrilla yang telah dimasukkan kedalam corong, kemudian memasukkannya kedalam gelas ukur yang berisi air.
d.   Menutup corong dengan tabung reaksi yang berisi air,
e.    Meletakkan gelas kimia tersebut ke tempat yang langsung terkena cahaya matahari.
f.     Mengamati dan menghitung banyaknya gelembung yang keluar dari Hidrilla selama 3x3 menit.
g.    Mencatat dan mengamati hasil pengamatan.

5.        Hasil Pengamatan
a.    Gambar
Gambar 3.1 reaksi terang

Gambar 3.2 reaksi gelap



Keterangan gambar 3.1
1)         Corong
2)         Tabung reaksi
3)         Air
4)         Hidrilla verticvilate
         Keterangan gambar 3.2
1)      Corong
2)      Tabung reaksi
3)      Air
4)      Hidrillah verticvilate

                                                                                      
b.    Tabel
No.
Waktu
Banyak Gelembung
1
3 menit pertama
10 gelembung
2
3 menit kedua
19 gelembung
3
3 menit ketiga
27 gelembung
Tabel 3.1 fotosintesis Reaksi Terang
N0.
             Waktu
Banyak gelembung
1
3 menit pertama
Tidak ada gelombang
2
3 menit kedua
Tidak ada gelombang
3
3 menit ketiga
3 3 gelembung
           Tabel 3.2 fotosintesis Reaksi Gelap
c.    Deskripsi
Dari percobaan yang kami lakukan, kami dapatkan suatu pebedaan suatu perbedaan hasil fotosintesis pada hidrilla verticivilate.
1)      Perlakuan ditempat yang teduh/gelap
Hal pertama yang dilakukan yaitu menyiapkan alat dan bahan. Setelah itu menyiapkan 5 potong daun hidrilla verticivilate, kami masukan ketabung reaksi dan kami menghitung gelembung yang naik kepermukaan dalam waktu 3x3 menit. Dalam 3 menit yang pertama dan kedua kami belum mendapatkan gelembung yang naik kepermukaan tabung. Dan pada 3 menit yang ketiga gelembung naik cuma 3 gelembung.
2)      Perlakuan pada tempat yang intensitas cahayanya tinggi
Langka-langkah yang kami lakukan sama dengan perlakuan pada tempat yang intnsitas cahayanya redup. Namun disini kita dapat perbedaan hasil, gelembung yang naik dalam waktu 3x3 menit semakin banyak. Misalnya pada 3 menit pertama gelembung udara yang naik kepermukaan tabung sebanyak 10, dan 3 menit kedua sebanyak 19 gelembung dan 3 menit ketiga sebanyak 27 gelembung.
Dari percobaan di atas kita dapat mengetahui bahwa berlangsungnya fotosintesis itu terjadi pada reaksi terang,bukan tetapi pada reaksi gelap tidak terjadi fotosintesis akan tetapi tumbuhan tersebut sangat sulit untuk melapukan respirasi.
6.        Pembahasan
Fotosintesis adalah proses sintesis karbohidrat menggunakan energi matahari yang ditangkap melalui reaksi kompleks dan makro. Proses ini cara tumbuhan membuat makanan. Karbohidrat terbentuk dari molekul kecil dari persamaan dasar sebagai berikut:
6C02+6h20            C6H12O6 + 6 O2            Cahaya Matahari        
Tumbuhan Hidrilla merupakan tumbuhan yang sebagian besar organnya adalah berwarna hijau, sebagaimana yang telah dipaparkan dalam landasan teori bahwa semua bagian yang berwarna hijau pada tumbuhan merupakan tempat utama berlangsungnya fotosintesis.
Selain itu, melalui airlah kami dapat mengamati proses fotosintesis tersebut melalui molekul yang berbentuk gelembung, banyak juga organnya yang terdiri dari daun yang dimana daun merupakan tempat utama berlangsungnya fotosintesis, karena di dalam tiap milimeter persegi permukaan daun terdapat kurang lebih setengah juta kloroplas.
Fotosintesis yang dilakukan pada praktikum yaitu menggunakan tumbuhan hidrilla, dimana tumbuhan hidrilla tersebut di masukkan ke dalam tabung reaksi yang sudah terisi air dan di tekan dengan corong kimia yang dimana pada  ujung corong kimia  tersebut di tutupi dengan tabung reaksi.
Melalui praktikum ini dapat diketahui bahwa tumbuhan Hidrilla juga melakukan fotosintesis, hal ini terbukti dengan adanya molekul yang bergerak ke atas berbentuk gelembung. Hal ini membuktikan bahwa tumbuhan tersebut membuat makanannya melalui proses fotosintesis, di mana proses ini di lakukan dalam organnya yang berwarna hijau yang mengandung klorofil. Hidrilla melakukan proses fotosintesis dengan bantuan energi surya untuk menyintesis karbohidrat dari karbondioksida dan air dalam klorofil.
Selain itu, kami juga menemukan bahwa dalam proses fotosintesis dibutuhkan cahaya utuk membantu berjalannya. Jadi tumbuhan Hidrilla bisa tergolong dalam tumbuhan fotoautotrof. Tumbuhan fotoautotrof merupakan tumbuhan yang medapatkan energi metabolismenya dari sinar matahari melalui proses fotokimia dan menggunakan karbondioksida sebagai sumber utama karbonnya.

7.        Simpulan
Berdasarkan hasil analisa data dan pengamatan yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa proses fotosintesis pada tumbuhan berlangsung karena bantuan air dan cahaya.dalam percobaan ini kami menggunakan tumbuhan hidrilla, dalam dua kali percobaan baik dipercobaan pada tempat yang intensitas cahayanya tinggi maupun ditempat yang intensitas cahayanya rendah. Dan kami dapat menyimpulkan, pada fotosintesis faktor yang paling diperlukan yang paling penting fungsinya demi terjadinya fotosintesis yang sempurna adalah cahaya matahari. Karena dapat kami buktikan, hasil fotosintesis yang sempurna terjadi pada tumbuhan yang langsung terkena cahaya matahari.
ACARA IV
FERMENTASI NATA DE COCO

1.        Pelaksanaan
a.Hari/tanggal         : Ahad,04 November 2012
b.Waktu                  : pukul 07.45-9.15 WITA
c.Tempat                 : Ruang II 6,gedung B kampus 2 IAIN Mataram
d.Tujuan                  :Untuk mengetahui bagaimana cara atau langkah-langkah
                                dalam pembuatan nata de coco.
2.        Landasan Teori
Istilah fermentasi sering diganti dengan istilah peragian, hal ini sebenarnya tidak tepat. Kata ragi digunakan dalam pembuatan tempe, roti, ragi-ragi tersebut mempunyai persamaan, yakni dapat menghasilkan fermen atau enzim yang dapat mengubah subsitrat  menjadi bahan lain dengan mendapat keuntugan berupa energi. Adapun subsitrat yang mereka ubah itu berbeda-beda[21].
Nata De Coco merupakan jenis komponen minuman yang terdiri dari senyawa selulosa (dietry fiber), yang dihasilkan dari air kelapa melalui proses fermentasi, yang melibatkan jasad renik (mikrobia), yang selanjutnya dikenal sebagai bibit nata. Bibit nata sebenarnya merupakan golongan bakteri dengan nama Acetobacter xylinum. Dalam kehidupan jasad renik, bakteri dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok yaitu bakteri yang membahayakan, bakteri yang merugikan dan bekteri yang menguntungkan. Adapun yang termasuk dalam kelompok bakteri yang membahayakan antara lain adalah bakteri yang menghasilkan racun atau menyebabkan infeksi, sedangkan termasuk dalam kelompok bakteri yang merugikan adalah bakteri pembusuk makanan. Sementara yang termasuk dalam kelompok bakteri yang menguntungkan adalah jenis bakteri yang dapat dimanfaatkan oleh manusia hingga menghasilkan produk yang berguna. Acetobacter xylinum merupakan salah satu contoh bakteri yang menguntungkan bagi manusia seperti halnya bakteri asam laktat pembentuk yoghurt, asinan dan lainnya.
Bakteri Acetobacter xylinum akan dapat membentuk nata jika ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan karbon dan Nitrogen, melalui proses yang terkontrol. Dalam kondisi demikian, bakteri tersebut akan menghasilkan enzim akstraseluler yang dapat menyusun zat gula menjadi ribuan rantai serat atau selulosa. Dari jutaan renik yang tumbuh pada air kelapa tersbeut, akan dihasilkan jutaan lembar benang-benang selulosa yang akhirnya nampak padat berwarna putih hingga transparan, yang disebut sebagai nata.
Air kelapa yang digunakan dalam pembuatan nata harus berasal dari kelapa yang masak optimal, tidak terlalu tua atau terlalu muda. Bahan tambahan yang diperlukan oleh bakteri antara lain karbohidrat sederhana, sumber nitrogen, dan asam asetat. Pada ummumnya senyawa karbohidrat sederhana dapat digunakan sebagai suplemen pembuatan nata de coco, diantaranya adalah senyawa-senyawa maltosa, sukrosa, laktosa, fruktosa dan manosa. Dari beberapa senyawa karbohidrat sederhana itu sukrosa merupakan senyawa yang paling ekonomis digunakan dan paling baik bagi pertumbuhan dan perkembangan bibit nata. Adapun dari segi warna yang paling baik digunakan adalah sukrosa putih. Sukrosa coklat akan mempengaruhi kenampakan nata sehingga kurang menarik. Sumber nitrogen yang dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan aktivitas bakteri nata dapat berasal dari nitrogen organic, seperti misalnya protein dan ekstrak yeast, maupun Nitrogen an organic seperti misalnya ammonium fosfat, urea, dan ammonium slfat. Namun, sumber nitrogen anorganik sangat murah dan fungsinya tidak kalah jika dibandingkan dengan sumber nitrogen organik. Bahkan diantara sumber nitrogen anorganik ada yang mempunyai sifat lebih yaitu ammonium sulfat. Kelebihan yang dimaksud adalah murah, mudah larut, dan selektif bagi mikroorganisme lain.
Asam asetat atau asam cuka digunakan untuk menurunkan pH atau meningkatkan keasaman air kelapa. Asam asetat yang baik adalah asam asetat glacial (99,8%). Asam asetat dengan konsentrasi rendah dapat digunakan, namun untuk mencapai tingkat keasaman yang diinginkan yaitu pH 4,5 – 5,5 dibutuhkan dalam jumlah banyak. Selain asan asetat, asam-asam organik dan anorganik lain bisa digunakan.
Seperti halnya pembuatan beberapa makanan atau minuman hasil fermentasi, pembuatan nata juga memerlukan bibit. Bibit tape biasa disebut ragi, bibit tempe disebut usar, dan bibit nata de coco disebut starter. Bibit nat de coco merupakan suspensi sel A. xylinum. Untuk dapat membuat bibit nata de coco seseorang perlu mengetahui sifat-sifat dari bakteri ini.
Acetobacter Xylinum merupakan bakteri berbentuk batang pendek, yang mempunyai panjang 2 mikron dan lebar , micron, dengan permukaan dinding yang berlendir. Bakteri ini bias membentuk rantai pendek dengan satuan 6-8 sel. Bersifat ninmotil dan dengan pewarnaan Gram menunjukkan Gram negative.
Bakteri ini tidak membentuk endospora maupun pigmen. Pada kultur sel yang masih muda, individu sel berada sendiri-sendiri dan transparan. Koloni yang sudah tua membentuk lapisan menyerupai gelatin yang kokoh menutupi sel koloninya. Pertumbuhan koloni pada medium cair setelah 48 jam inokulasi akan membentuk lapisan pelikel dan dapat dengan mudah diambil dengan jarum oase.
Bakteri ini dapat membentuk asam dari glukosa, etil alcohol, dan propel alcohol, tidak membentuk indol dan mempunyai kemampuan mengoksidasi asam asetat menjadi CO2 dan H2O. sifat yang paling menonjol dari bakteri itu adalah memiliki kemampuan untuk mempolimerisasi glukosa sehingga menjadi selulosa. Selanjutnya selulosa tersebut membentuk matrik yang dikenal sebagai nata. Factor lain yang dominant mempengaruhi sifat fisiologi dalam pembentukan nata adalah ketersediaan nutrisi, derajat keasaman, temperature, dan ketersediaan oksigen.
Bakteri Acetobacter Xylinum mengalami pertumbuhan sel. Pertumbuhan sel didefinisikan sebagai pertumbuhan secara teratur semua komponen di dalam sel hidup. Bakteri Acetobacter Xylinum mengalami beberapa fase pertumbuhan sel yaitu fase adaptasi, fase pertumbuhan awal, fase pertumbuhan eksponensial, fase pertumbuhan lambat, fase pertumbuhan tetap, fase menuju kematian, dan fase kematian.
Apabila bakteri dipindah ke media baru maka bakteri tidak langsung tumbuh melainkan beradaptasi terlebih dahulu. Pad afase terjadi aktivitas metabolismedan pembesaran sel, meskipun belum mengalami pertumbuhan. Fase pertumbuhan adaptasi dicapai pada 0-24 jam sejak inokulasi. Fase pertumbuhan awal dimulai dengan pembelahan sel dengan kecepatan rendah. Fase ini berlangsung beberapa jam saja. Fase eksponensial dicapai antara 1-5 hari. Pada fase ini bakteri mengeluarkan enzim ektraselulerpolimerase sebanyak-banyaknya untuk menyusun polimer glukosa menjadi selulosa (matrik nata). Fase ini sangat menentukan kecepatan suatu strain Acetobacter Xylinum dalam membentuk nata.
Fase pertumbuhan lambat terjadi karena nutrisi telah berkurang, terdapat metabolic yang bersifat racun yang menghambat pertumbuhan bakteri dan umur sel sudah tua. Pada fase ini pertumbuhan tidak stabil, tetapi jumlah sel yang tumbuh masih lebih banyak dibanding jumlah sel mati.
Fase pertumbuhan tetap terjadi keseimbangan antara sel yang tumbuh dan yang mati. Matrik nata lebih banyak diproduksi pada fase ini. Fase menuju kematian terjadi akibat nutrisi dalam media sudah hamper habis. Setelah nutrisi harbi, maka bakteri akan mengalami fase kematian. Pada fase kematian sel dengan cepat mengalami kematian. Bakteri hasil dari fase ini tidak baik untuk strain nata.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Acetobacter Xylinum mengalami pertumbuhan adalah nutrisi, sumber karbon, sumber nitrogen, serta tingkat keasaman media temperature, dan udara (oksigen. Senyawa karbon yang dibutuhkan dalam fermentasi nata berasal dari monosakarida dan disakarida. Sumber dari karbon ini yang paling banyak digunakan adalah gula. Sumber nitrogen bias berasal dari bahan organic seperti ZA, urea. Meskipun bakteri Acetobacter Xylinum dapat tumbuh pada pH 3,5 – 7,5, namun akan tumbuh optimal bila pH nya 4,3. sedangkan suhu ideal bagi pertumbuhan bakteri Acetobacter Xylinum pada suhu 28 – 31 0 C. bakteri ini sangat memerlukan oksigen. Sehingga dalam fermentasi tidak perlu ditutup rapat namun hanya ditutup untuk mencegah kotoran masuk kedalam media yang dapat mengakibatkan kontaminasi.
Secara umum, fermentasi adalah salah satu respirasi anaerobic, akan tetapi,terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikanfermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobic dengan tanpa akseptor electron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hydrogen. Akan tetapi, beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya[22]



.
3.        Alat dan Bahan
a.       Alat
1)      Panci
2)      Sendok
3)      Gelas kimia ukuran 100,500 dan 1000 ml
4)      Kompor
5)      Saringan
6)      Botol selai
7)      Kain kasa
8)      Karet gelang
9)      Korek api
10)  Timbangan analitik
11)  Plastik wrap
b.      Bahan
1)      Kecambah kacang hijau
2)      Ragi roti
3)      Asam cuka keras
4)      Air kelapa
5)      Aquades
6)      Gula
4.        Cara Kerja
a.    Menyediakan alat dan bahan yang digunakan
b.    Memasak air terlebih dahulu guna mensterilkan semua alat,setelah air mendidih mensterilkan alat termasuk gelas kimia dan botol selai.
c.    Menimbang kecambah kacang hijau dengan menggunakan timbangan analitik dan di ukur dengan gelas arlogi dan kecambah yang di gunakan 100 gram.
d.   Memasak kecambah yang sudah di timbang dengan menggunakan 200 gram air,menunggu sampai ia mendidih.
e.    Menyaring air air kelapa sebanyak 100 ml dan memasukkannya kedalam gelas kimia yang ukurannya 100 ml.
f.     Menimbang gula pasir dengan timbangan analitik sebanyak 100 gram dan memasukkanya kedalam gelas kimia yang berisi air kelapa.
g.    Memasukkan ragi roti atau permipan yang sudah di timbang kedalam gelas kimia yang berisi air kelapa yang sudah di campur dengan gula,permipan yang di butuhkan yaitu sebanyak 2,5 gram.
h.    Mengaduk hasil dari campuran tersebut sehingga merata
i.      Menyaring air toge yang sudah mendidih kedalam gelas kimia sebanyak 200 ml ekstra kecambah.
j.      Mencampurkan ekstra kecambah dan air kelapa yang sudah di campur dengan gula dan permipan kedalam panci kemudian memanaskan selama 15 menit
k.    Mengangkat air kelapa yang sudah di panaskan selama 15 menit dan menambahkannya cuka 50 ml,kemudian menutupnya dengan plastik wrap dan setelah itu diamkan selama 20 menit sampai air kelapa tersebut dingin.
l.      Membekukan bakteri acetobacter xylinum terlebih dahulu.
m.  Memasukkan air kelapa yang sudah di dinginkan atau yang sudah di steril dalam gelas kimia yang ukurannya 100 mlkemudian di tutup.
n.    Memasukkan strater atau bakteri yang sudah di bekukan kedalam gelas kimia yang berisi air sebanyak 100 ml starater.
o.    Mengaduknya sampai rata.
p.    Memasukkan air kelapa yang sudah di campur dengan bakteri,gula,ekstra kecambah,dan permipan tersebut kedalam botol selai yang sudah di steril yaitu sebanyak 200 ml air kelapa.
q.    Menutup botol selai dengan kain kasa dan mengeratkannya dengan karet gelang.
r.     Mendiamkan botol selai atau memasukkannya kedalam lemari sebanyak 4 hari.
s.     Mengamati perubahan yang terjadi secara berturut-turut mulai dari hari pertama sampai hari terakhir.
t.     Mencatat hasil pengamatan.







5.Hasil Pengamatan
a.    Gambar
             

5
 
4
 
3
 
2
 
1
 
Image1423
Keterangan:
1.kain kasa
2.karet gelang
3.Nata de coco
4.Larutan nata de coco
5.Topleks
              Gambar 4.1 Nata de coco

 

 

 

 

 
             
                                                                                                                                   








b.    Tabel 4.1 hasil percobaan

No
Hari
Warna
Lapis
Aroma
1.
Senin
Coklat
Belum ada
Menyengat
2.
Selasa
Coklat muda
0,5 cm
Makin menyengat
3.
Rabu
Coklat keputih-putihan
0,7 cm
Makin menyengat
4.
Kamis
Bening
0,11 cm
Makin menyengat
   Tabel. 5.1 fermentasi Nata de coco

c.    Deskripsi

Menurut pengamatan yang kami lakukan, pembuatan nata de coco seharusnya dipengaruhi Accetobacter Xylinum yang tedapat pada ragi roti. Namun, karena banyak bakteri lain yang terkontaminasi dalam larutan, sehingga pembentukan nata gagal karna lapisan nata tidak naik kepermukaan karna terjadi pengendapan larutan,sehingga dalam percobaan yang kami lakukan tidak sesuai dengan hasil yang di inginkan/ gagal.





  6.Pembahasan
Proses pembuatan Nata de Coco dibantu oleh starter nata dan juga ragi roti, keduanya sangat berperan dalam pembentukan Nata. Keduanya dapat membentuk enzim yang dapat mengubah subsitrat kelapa menjadi lapisan Nata. Enzim ini sering disebut dengan fermen.
Namun dalam paraktikum ini, pembuatan nata de coco di katakana tidak berhasil, karena terkontaminasi oleh bakteri lain sehingga lapisan nata de coco tidak terbentuk sebagaimana mestinya. Percobaan permentasi nata gagal alasannya: Nata yang dihasilkan tentunya bisa beragam kualitasnya. Kualitas yang baik akan terpenuhi apabila air kelapa yang digunakan memenuhi standar kualitas bahan nata, dan prosesnya dikendalikan dengan cara yang benar berdasarkan pada factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan aktivitas Acetobacter xylinum yang digunakan. Apabila rasio antara karbon dan nitrogen diatur secara optimal, dan prosesnya terkontrol dengan baik, maka semua cairan akan berubah menjadi nata tanpa meninggalkan residu sedikitpun. Oleh sebab itu, definisi nata yang terapung di atas cairan setelah proses fermentasi selesai, tidak berlaku lagi.
Bakteri Acetobacter xylinum akan dapat membentuk nata jika ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan karbon dan Nitrogen, melalui proses yang terkontrol. Dalam kondisi demikian, bakteri tersebut akan menghasilkan enzim akstraseluler yang dapat menyusun zat gula menjadi ribuan rantai serat atau selulosa. Dari jutaan renik yang tumbuh pada air kelapa tersbeut, akan dihasilkan jutaan lembar benang-benang selulosa yang akhirnya nampak padat berwarna putih hingga transparan, yang disebut sebagai nata.
Air kelapa yang digunakan dalam pembuatan nata harus berasal dari kelapa yang masak optimal, tidak terlalu tua atau terlalu muda. Bahan tambahan yang diperlukan oleh bakteri antara lain karbohidrat sederhana, sumber nitrogen, dan asam asetat. Pada ummumnya senyawa karbohidrat sederhana dapat digunakan sebagai suplemen pembuatan nata de coco, diantaranya adalah senyawa-senyawa maltosa, sukrosa, laktosa, fruktosa dan manosa. Dari beberapa senyawa karbohidrat sederhana itu sukrosa merupakan senyawa yang paling ekonomis digunakan dan paling baik bagi pertumbuhan dan perkembangan bibit nata. Adapun dari segi warna yang paling baik digunakan adalah sukrosa putih. Sukrosa coklat akan mempengaruhi kenampakan nata sehingga kurang menarik. Sumber nitrogen yang dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan aktivitas bakteri nata dapat berasal dari nitrogen organic, seperti misalnya protein dan ekstrak yeast, maupun Nitrogen an organic seperti misalnya ammonium fosfat, urea, dan ammonium slfat. Namun, sumber nitrogen anorganik sangat murah dan fungsinya tidak kalah jika dibandingkan dengan sumber nitrogen organik. Bahkan diantara sumber nitrogen anorganik ada yang mempunyai sifat lebih yaitu ammonium sulfat. Kelebihan yang dimaksud adalah murah, mudah larut, dan selektif bagi mikroorganisme lain.

7.Simpulan
Berdasarkan analisa data dan hasil pengamatan, proses pembuatan nata de coco harus benar-benar steril, agar tidak terkontaminasi dengn bakteri lain yang dapat merusak pembentukan nata. Nata de Coco dibuat melalui proses fermentasi. Dalam proses ini terbentuk enzim atau fermen yang dapat mengubah subsitrat tertentu menjadi suatu produk  fermentasi dengan mendapatkan keuntungan berupa energy. Namun percobaan ini tidak bisa menghasilkan nata karena beberapa faktor, bakteri Acetobacter Xylinum hidup dan berkembang pada suhu 28 – 31 0 C. Sedangkan suhu yang dipakai dalam percobaan ini tidak ditentukan.  faktor lain juga, yaitu keserilan alat dan bahan yang digunakan tidak begitu terlalu steril sehingga masih ada bakteri yang lain pada alat dan bahan yang digunakan dalam permentasi nata de coco yang menyebabkan lapisan nata tidak bisa terbentuk.
ACARA V
PEMBUATAN MINYAK KELAPA DENGAN CARA FERMENTASI

1.        Pelaksanaan
a.    Hari/tanggal     : Ahad, 21 Oktober 2012
b.    Waktu              : 10.20 – 11.01 WITA
c.    Tempat            : Gedung B, lantai 1 Fakultas Tarbiyah IAIN Mataram
d.   Tujuan             :Untuk memahami dan terampil dalam pembuatan minyak
                        kelapa dengan  fermentasi oleh sel-sel ragi. 
2.        Landasan Teori 
       Pembuatan minyak kelapa secara umum dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara kering dan cara basah. Cara kering yaitu dengan cara mengepres kopra dan mutu minyak yang dihasilkan ditentukan oleh mutu kopra dan proses pemurnianya. Sedangkan cara basah, minyak didapatkan dengan membuat santan yang lebih kental dengan cara tradisional (teknik pengolahan dengan pemanasan), dan dengan teknik pengolahan tanpa pemanasan (fermentasi, enzimatik). Ekstraksi minyak kelapa secara basah (wet rendering) menggunakan  fermipan (ragi roti).[23]
       Proses fermentasi juga menggunakan daging kelapa segar yang diubah menjadi santan sebagsi bahan baku. Proses fermentasi lebih ekonomis bila ditinjau dari pemakaian energi. Aktifitas mikroorganisme untuk memisahkan minyak dan protein dari santan berlangsung pada temperatur rendah. Pembuatan minyak dengan cara fermentasi mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan proses kering (pengempaan), proses basah tradisional dan proses ekstraksi dengan bahan kimia.
Pembuatan minyak kelapa secara fermentasi dilakukan dengan menggunakan mikroorganisme sebagai inokulum, yaitu spesies khamir atau bakteri yang mempunyai daya fermentasi, untuk mempercepat pemecahan emulsi krim santan sehingga memisah menjadi 3 fase yaitu : minyak, protein dan air. Sebagai inokulum dapat juga digunakan ragi roti (gist). Pembuatan minyak kelapa secara fermentasi dapat dilakukan pada skala kecil (rumah tangga) maupun skala besar.[24]
 Pengolahan cara basah tradisional ternyata mengakibatkan protein yang terdapat dalam santan terdenaturasi, minyak yang dihasilkan berwarna dan mudah menjadi tengik, sehingga kualitas minyak menjadi kurang baik. Selain itu pada cara diatas  biasanya digunakan banyak bahan bakar, sedangkan cara fermentasi disamping dihasilkan minyak kelapa yang bermutu baik juga dapat menghemat energi (bahan bakar) sehingga dapat menghemat biaya.
Karena cara fermentasi cukup sederhana dan banyak keuntungannya maka perlu dikembangkan dan dimasyarakatkan. Untuk ditetapkan di masyarakat biakan murni khamir atau bakteri sebagai inokulum dapat diganti dengan sumber khamir yang mudah didapat dipasaran, yaitu ragi roti (gist). Fermentasi santan dengan menggunakan inokulum ragi roti dapat menghasilakan pemisahan yang sangat baik (Sukmadi, B 2004).
Pemanfaatan mikroorganisme pada proses fermentasi dimaksudkan agar terjadi koagulasi protein penstabil emulsi santan. Proses koagulasi fermentasi protein ini mengakibatkan membran tipis pelapis emulsi pecah dan minyak dapat diperoleh. Disamping itu mikroba juga menghasilakan enzim yang dapat menghidrolisis makromolekul protein. Prinsip pemecahan lapisan tipis (membran) protein pada glokoba minyak dapat terjadi dengan tiga (3) cara, yaitu :
1.    Menaikkan temperatur sehingga proteinnya rusak
2.    Memberikan enzim yang dapat menghidrolisis protein
3.    Menambah asam untuk menurunkan pH sehingga protein terkoagulasi
Beberapa penelitian telah dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis mikroorganisme berbeda untuk memecahkan membran pada globula minyak. Steinkraus (1970) menggunakan Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus delbrueckii untuk fermentasi santan guna mendapatkan minyak kelapa dengan kualitas baik. Arbianto (1976) telah melakukan fermentasi santan dengan  4 (empat) jenis mikroorganisme berbeda yaitu : Lactobacillus sp, Acetobacter sp, Saccaromyces cereveceae dan Candida sp. Peneliti melaporkan dapat memperoleh hampir 100% dari jumlah minyak yang terkandung dalam krim santan selama fermentasi 48 jam. Hartanti (1989) menyatakan fermentasi krim santan dengan starter bibit ragi selama 24 jam pada suhu kamar memberikan perolehan minyak kelapa sekitar 48,50% Sukmadi, B.et al (2002) melaporkan perolehan 796 ml dan 780 minyak kelapa ml per masing-masing per 2100 ml substrat krim santan dengan menggunakan inokulum  Saccaromyces cereveceae dan ragi roti, dengan perbandingan volume krim santan dan air bibit 5 : 1.
Menurut Sukmadi (2004) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses fermentasi krim santan dan terhadap produksi minyak pada pengolahan minyak kelapa secara fermentasi adalah sebagai berikut :
1.    Jenis mikroorganisme yang digunakan sebagai inokulum
2.    Konsentrasi dan umur larutan inokulum
3.    Tingkat keenceran santan (perbandingan kelapa dan air)
4.    Bahan baku atau jenis dari kelapa
5.    Pengaruh suhu inkubasi
6.    Keasaman media (pH)
7.    Waktu fermentasi
Dengan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi, maka perlu dilakukan pengkajian untuk mendapatkan kondisi optimal proses, sehingga akan dihasilkan jumlah dan kualitas minyak kelapa yang optimal
.
3.        Alat dan Bahan
a.       Alat
1)      Stoples plastik
2)      Baskom
3)      Saringan
4)      Gelas ukur
5)      Timbangan analitik
6)      Termometer
7)      Karet gelang
8)      Kompor
9)      Panci
10)   Kain kasa
11)   Sendok
12)   Gelas arloji
13)  Korek api
b.      Bahan
1)      Kelapa yang telah diparut 1,5 Kg
2)      Air hangat dengan suhu 50°C - 60°C
3)      Fermipan (Ragi Roti)
4.        Cara Kerja
a.         Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b.         Memanaskan air sebanyak 1000 ml sehingga bersuhu 60°C
c.         Memarut kelapa sebanyak 1,5 kg kemudian menambahkannya dengan air hangat sebanyak 1 liter.
d.        Memeras kelapa tersebut hingga memperoleh santan sebanyak 1,5 liter.
e.         Memasukkan santan tadi ke dalam toples dan menutupnya dengan kain kasa agar tidak banyak terkontaminasi.
f.          Mengamatinya beberapa jam hingga terlihat lapisan krim santan di atas dan air di bawah.
g.         Memisahkan bagian air dengan santannya (air dibuang)
h.         Mengambil krim santan tersebut sebanyak 300 ml kemudian menambahkan ragi roti sebanyak 1,5 garm
i.           Mengaduknya hingga rata
j.           Menutup krim santan dengan mengikat kain kasa.
k.         Menyimpan krim santan yang telah diberi ragi tadi dalam ruangan inkubasi dengan suhu 30°C selama 24 jam. Selama inkubasi, proses fermentasioleh ragi roti akan berlangsung
l.      Setelah masa inkubasi selama 24 jam, minyak yang terbentuk akan tampak berada di permukaan.
m.       Memisahkan minyak tersebut dari bahan-bahan lain yang mengendap di bawahnya, kemudian memanaskan selama 10-40 menit
n.         Menggambar dan menulis hasil pengamatan.

  5.Hasil Pengamatan
a.    Gambar


1
 
 
6
 
5
 
4
 
2
 
3
 
Keterangan:
1.      Karet Gelang
2.      Kain Kasa
3.      Gelas Kimia
4.      Karbohidrat
5.      Minyak
6.      Air
         Gambar 5.1 Fermentasi Minyak kelapa
b.   Deskripsi
Menurut pengamatan yang kami lakukan, proses pembuatan minyak kelapa dengan menggunakan ragi roti membutuhkan waktu 24 jam untuk memisahkan lemak, karbohidrat dan protein yang terkandung dalam endosperma biji kelapa. Dengan dihacurkannya karbohidrat oleh enzim yang dihasilkan fermipan maka minyak maupun protein masing-masing akan terlepas. Minyak akan berada di perrmukaan karena memiliki berat jenis yang lebih ringan sedangkan proteinnya akan mengendap.




6.Pembahasan
Air kelapa yang digunakan merupakan media yang baik sebagai media pertumbuhan bakteri gist yang akan menguraikan protein santan, karena pada air kelapa banyak mengandung ion-ion yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri pengurai atau biasa di sebut sebagai nutrient.
Dalam proses pembuatan minyak kelapa ini kami menggunakan kelapa  yang diparut dan menambahkannya dengan air hangat besuhu 50o-60o c, kemudian memeras parutan kelapa tersebut hingga mengahasilkan santan. Kemudian santan tersebut didiamkan selama beberapa jam sampai terlihat lapisan krim santan. Setelah itu lapisan krim santan ini ditimbang dan ditambahkan dengan ragi roti sebanyak 2,5  gr kemudian mengaduknya hingga rata.
Proses selanjutnya akan didapat dengan mendiamkan krim santan ini dalam ruang inkubasi bersuhu 30o selama 24 jam sampai bagian lemak yang akan menjadi minyak dengan bagian air dan krim santan terpisah kemudian mengambil bagian minyaknya saja dan memanaskannya sampai minyak tersebut jadi minyak siap pakai.
                 Pada pemisahan dengan menggunakan corong kita memperoleh 3 lapisan berbeda, dimana lapisan ini adalah hasil yang didapatkan berdasarkan perbedaan kekentalan dan sifat lapisan masing-masing, dimana Protein yang kita dapatkan disini jika kita olah lebih lanjut dapat dipergunakan sebagai bahan baku dslam industri kosmetik. Hasil minyak kelapa yang didapatkan dari hasil fermentasi ini merupakan minyak kelapa yang sangat baik karena hasilnya jernih, dan protein yang ada sebagai hasil samping itu tidak terdanaturasi (pemecahan molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana lagi), sehingga proinnya tidak ru Pembuatan minyak dengan cara fermentasi mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan proses kering (pengempaan), proses basah tradisional dan proses ekstraksi dengan bahan kimia.
Pembuatan minyak kelapa secara fermentasi dilakukan dengan menggunakan mikroorganisme sebagai inokulum, yaitu spesies khamir atau bakteri yang mempunyai daya fermentasi, untuk mempercepat pemecahan emulsi krim santan sehingga memisah menjadi 3 fase yaitu : minyak, protein dan air. Sebagai inokulum dapat juga digunakan ragi roti (gist). Pembuatan minyak kelapa secara fermentasi dapat dilakukan pada skala kecil (rumah tangga) maupun skala besar.
            Pengolahan cara basah tradisional ternyata mengakibatkan protein yang terdapat dalam santan terdenaturasi, minyak yang dihasilkan berwarna dan mudah menjadi tengik, sehingga kualitas minyak menjadi kurang baik. Selain itu pada cara diatas  biasanya digunakan banyak bahan bakar, sedangkan cara fermentasi disamping dihasilkan minyak kelapa yang bermutu baik juga dapat menghemat energi (bahan bakar) sehingga dapat menghemat biaya.
Karena cara fermentasi cukup sederhana dan banyak keuntungannya maka perlu dikembangkan dan dimasyarakatkan. Untuk ditetapkan di masyarakat biakan murni khamir atau bakteri sebagai inokulum dapat diganti dengan sumber khamir yang mudah didapat dipasaran, yaitu ragi roti (gist). Fermentasi santan dengan menggunakan inokulum ragi roti dapat menghasilakan pemisahan yang sangat baik (Sukmadi, B 1987).sak, hal ini disebabkan suhu yang kita pergunakan tidak melebihi 80°C karena proses ini berjalan pada suhu yang rendah.







7.        Simpulan
                 Berdasarkan analisa data dan hasil pengamatan,bakteri Sacchahromyches Sp yang terdapat pada ragi roti menghasilkan enzim yang berperan untuk memisahkan lemak dari karbohidrat dan protein.
Dari praktikum yang dilakukan kita dapat mengetahui bahwa penggunaan ragi roti (gist) akan menghidrolisis protein dari santan kelapa. Cara Fermentasi merupakan cara yang sangat tepat untuk mengolah santan menjadi minyak kelapa karena caranya yang praktis dan hasil yang didapatkan baik pula. Mikroorganisme yang digunakan dalam fermentasi adalah untuk mengkoagulasikan protein penstabil emulsi santan.
 
ACARA VI
BIOENERGI

1.        Pelaksanaan
a.    Hari/tanggal     : Ahad, 14 Oktober 2012
b.    Waktu              : 07.30 – 07.50 WITA
c.    Tempat            : Ruang B II 4, lantai 2, Fakultas Tarbiyah IAIN Mataram
d.   Tujuan             : Untuk memahami dan terampil dalam memanfaatkan
                            sumber daya alam sebagai bahan energi alternatif
2.        Landasan Teori
Pemanfaatan tanaman sebagai sumber listrik sebenarnya bukan merupakan hal baru. Kentang dan jeruk merupakan dua buah yang mampu menghasilkan daya listrik. Setelah sebelumnya dilakukan reaksi kimia atas keduanya yang selanjutnya dipasang dua kutub anoda dan katoda. Hanya saja arus listrik yang dihasilkan masih terlalu kecil. Para peneliti dari Massachusetts Institute of Technology mengaku telah menemukan cara lain untuk menuai listrik dari pohon. Mereka menggunakan logam yang sama untuk kedua elektroda. Elektroda disusun secara khsusus untuk menghasilkan arus dan tegangan yang konstan. Namun tetap saja arus yang dihasilkan masih terlalu kecil.
Dalam penelitian selama satu semester para peneliti menemukan fakta pohon kayu berdaun lebar menghasilkan voltase yang stabil. Untuk mengekstrak listrik dari pohon dan mengonversinya menjadi energi, perlu sebuah konverter yang bisa menghasilkan 20 milivolt listrik dan menyimpannya sehingga menghasilkan energi yang lebih besar lagi. dengan mengaitkannya ke pohon menggunakan elektroda. Angkanya mendekati 1 KV. Dengan menambahkan alat  pendorong voltase, tim penelitian berhasil memperoleh voltase yang cukup untuk menjalankan sensor bertenaga rendah. Seorang anggota tim mengakui tenaga listrik pohon tidak sepraktis energi Matahari. Tapi dipercaya bahwa listrik nabati dapat dipertimbangkan sebagai pilihan murah sumber tenaga listrik. Seperti catu daya sensor pendeteksi kebakaran hutan dan ekologi.
Pada dasarnya proses fisiologi dalam tubuh tanaman (fotosintesis, respirasi, rizodeposisi, dll) melibatkan transport dan pergerakan electron adalah hal yang sudah normal. Namun bagaimana memanfaatkan elektron-elektron tersebut untuk menghasilkan listrik yang dapat kita manfaatkan untuk keperluan sehari-hari. Sebenarnya sumbernya adalah tenaga matahari, bukan tenaga pohon. Pohon hanya sebagai penghantar saja. Namun demikian penemuan pada skala sistem ini bisa dikembangkan, diperbesar dan menjadi berbiaya rendah.
Dalam risetnya Profesor Haim D. Rabinowitch dari Robert H. Smith Faculty of Agriculture, Food and Environment, mahasiswa riset alex Golberg dari School of Computer Science and engineering, keduanya dari Herbew Univercity of California di Berkeley, pada dasarnya bermaksud mempelajari proses elektrolitik yang tetrjadi padaorganisme hidup untuk diterapkan pada berbagai aplikasi. Mereka mendapati bahwa menggunakan seng dan tembaga yang dipasang pada kentang menghasilkan listrik. Dari hasil amalisis biaya, baterai kentang bisa 5 hingga 50 kali lebih murah dibanding baterai komersial 1.5 volt.[25]
Dari berbagai penemuan tersebut, walaupun hasilnya belum optimal namun perlu menjadi pertimbangan penting dalam pengembangan energi listrik alternatif dari tumbuhan. Sehingga ketergantungan kita terhadap listrik dari PLN dapat dikurangi
Menurut pendapat di http//id.wikipedia.org/wiki/baterai,bahwa baterai tersusun atas elektroda.Elektroda dalam sel elektrokimia dapat di sebut sebagai anoda atau katoda.Anoda ini di devinisikan sebagai elektroda dimana elektron datang dari sel elektrokomia dan oksidasi terjadi,dan katoda di definisikan sebagai elektroda dimana elektron memasuki sel elektrokimia dan reduksi terjadi.Setiap elektroda dapat menjadi sebuah anoda atau katoda tergantung dari tegangan listrik yang di berikan ke sel elektrokimia tersebut.Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik,ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik.Elektrolit bisa berupa air,asam,basa atau berupa senyawa kimia lainnya.Elektrolit umumnya berbentuk asam,basa atau garam[26].












3.        Alat dan Bahan
a.       Alat
1)      Kabel
2)      Lampu led
3)      Penjepit buaya
4)      Karet gelang
5)      Lempengan tembaga dan seng
6)      Cutter
7)      Silet
b.      Bahan
1)      4 buah Kentang
2)      Lampu LED
4.        Cara Kerja
a.    Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan
b.    Mengiris kentang menjadi tiga bagian dengan besar yang sama.
c.    Menyisipkan lempengan tembaga dan seng pada kentang, kemudian mengikatnya dengan karet gelang.
d.   Melilitkan kabel ke penjepit buaya, kemudian menjepitkannya pada lempengan tembaga dan seng.
e.    Mengikat kentang tersebut dengan menggunakan karet gelang dengan erat.
f.     Mengaitkan kabel dengan jepitan buaya,kemudian menjepitkannya  pada lempengan tembaga dan seng yang telah di selipkan pada kentang tersebut dengan menggunakkan rangkaian seri yakni Cu-Zn-Cu-Zn-Cu-Zn dengan cara di selang-seling dan menghubungkannya dengan lampu LED.
g.     Menggambar dan menulis hasil pengamatan.


5.        Hasil Pengamatan
a.    Gambar.
                                                                        Text Box: 7       Keterangan:
1.      Text Box: 1Kabel
2.      lempengan seng
3.     
2
 
Lempengan Tembaga
4.     
3
 
penjepit Buaya
5.     
4
 
6
 
Lampu Led
6.     
5
 
Karet
7.      Kentang

Gambar 6.1 Bionergi







b.   Deskripsi
            Bioenergi yakni merupakan energi alternatif/cara lain yang berasal dari umber-sumber biologis.Seperti kentang yang kami jadikan sebagai bahan pratikum ini.
            Dari proses pratikum tadi,pada perlakuan pertama setelah menyelipkan seng dan tembaga kedalam kentang yang telah teriris terlebih dahulu,kami memasangkan jepit buaya yang telah terhubung dengan kabel secara silang perkentang,yakni kentang pertama pada lempengan tembaga dihubungkan dengan lempengan seng pada kentang kedua dan lempengan tembaga pada kentang kedua di hubungkan dengan lempengan seng pada kentang ketiga,dengan sama-sama satu kabel,yang pada akhirnya menghubungkan lempengan seng kentang pertama dengan lempengan tembaga kentang ke tiga,tetapi menggunakan 2 kabel yang pada ujung kedua kabel tersebut kami hubungkan dengan lampu LED-nya yang hanya menggunakan satu lampu LED,dimana rangkaian yang kami gunakan yaitu rangkaian seri,sehingga hasilnya lampu LED teresbut menyala meskipun redup,karna dalam percobaan ini kami hanya menggunakan 3 buah kentang.
            Menurut hasil pengamatan yang kami lakukan, kentang (Solanum Tuberosum L) mengandung banyak karbohidrat, zat besi, garam dan sedikit air. Garam (NaCl) bila diuraikan akan menghasilkan Na+  dan Cl-   yang mengandung ion positif dan ion negatif. Ion-ion inilah yang menghasilkan listrik. Semakin banyak dan semakin besar kentang yang digunakan, maka semakin banyak energi listrik yang dihasilkan sehingga lampu menyala semakin terang.


6.        Pembahasan
Bioenergi merupakan energi alternatif yang berasal dari sumbr-sumber biologis.Keunggululan pemanfaatan bioenergi ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan,meningkatkan pertumbuhan ekonomi,serta mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.pengembangan bioenergi dari bahan pangan dan pakan menjadi vegetable oil,biodiesel,bio-alcohol,biogas,solid biofuel,bio-elektik,dan syngas telah di lakukan oleh banyak kalangan dan berbagai negara.
Kentang (solanum tuberusum L) adalah salah satu sumber utama karbohidrat yang sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa.Tanaman kentang asalnya dari Amerika Selatan dan telah di budidayakan oleh penduduk di sana sejak ribuan tahun silam.Kentang memilikinpati dan campuran garam dan sedikit air.Sebuah garam,seperti garam meja,di rilis ion air.Ion adalah atom yang memiliki muatan listrik.Tabel garam rilis ion bermuatan listrik dua-ion natrium dengan muatan positif,dan klorin ion dengan muatan negatif.Oleh sebab itu,bahan kimia yang di kandung oleh kentang sehingga dapat menjadi elektrolit yang apabila bereaksi dengan salah satu atau kedua-duanya dari elektroda dapat menghasilkan listik yang bermanfa’at seperti baterai.
Melalui pengamatan ini, kentang yang mengandung karbohidrat, zat besi garam, dan sedikit air dapat menjadi sumber energi listrik. Hal itu terjadi karena kentang memiliki unsur garam (NaCl) yang apabila diuraikan akan menghasilkan ion Na+ dan Cl-. Ion positif dan ion negatif inilah yang akan mennghasilkan listrik. Tetapi aliran listrik yang dihasikan masih sangat kecil. Listrik yang dihasilkan juga dipengaruhi oleh banyaknya kentang yang digunakan. Semakin banyak kentang yang digunakan maka semakin besar pula aliran listrik yang dihasilkan. Selain menggunakan kentang, dapat juga digunakan tanaman lainnya seperti jeruk, tebu, singkong dan lainnya.

7.        Simpulan
Seperti  yang kami ketahui bahwa bioenergi di jadikan sebagai energi alternatif lain yang asalnya dari sumber yang sifatnya biologis.seperti kentang yang kami jadikan sebagai bahan pratikum tadi,kentang inilah yang di sebut sebagai sumber biologis yang dapat menghasilkan bioenergi atau dengan kata lain dapat menghasilkan energi listrik karna di dalam kentang tersebut mengandung sitoplasma,dan dalam sitoplasma tersebut terdapat/menghasilkan ionik-ionik lstri dan pada dasarnya semua buah yang mengandung asam ia mengandung ionik/energi listrik
Berdasarkan hasil analisa data dan pengamatan yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa kita dapat memanfaatkan sumber daya alam kentang sebagai bahan energi alternatif. Pemanfaatan tanaman sebagai sumber listrik dapat sangat bermanfaat. karena kentang mengandung ion-ion yang bisa mengantarkan daya listrik,selain kentang jeruk,tebu,singkong dll juga merupakan buah yang mampu menghasilkan daya listrik. Setelah sebelumnya dilakukan reaksi kimia atas keduanya yang selanjutnya dipasang dua kutub anoda dan katoda.









                            BAB III
                        PENUTUP

1.KESIMPULAN
a.      Pada dasar nya tumbuhan tersusun atas 3 organ pokok yaitu yang terdiri akar batang dan daun,dari ketiga organ tersebut memiliki fungsi masing-masing dimana akar berfungsi untuk menyerap unsur hara di dalam tanah,dan batang besfungsi sebagai pendukung bagaian daun,buah,bunga dan biji atau dengan kata lain sebagi jalan untuk pengangkutan,sedangkan fungsi dari daun yaitu sebagai tempat asimilasi,respirasi,transpirasi dan gutasi.
b.      Difusi merupakan peristiwa penyebaran molekul dari konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang rendah tanpa menggunakan energi.
c.       Osmosis adalah proses difusi pada organisme hidup,diman molekul yang berdifusi menerobos pori-pori membranplasma.
d.      Fotosintesis merupakan pengusunan bahan organik(karbohidrat)pada tumbuhan berklorofil dari dengan bantuan energi cahaya.
e.       Fermentasi nata de coco adalah sejenis makanan fermentasi yang di buat dengan bahan dasar air kelapa.
f.       Pembuatan minyak kelapa selain menggunakan metode tradisional juga dapat di lakukan dengan cara modern dengan menggunakan jasa mikroba.Bioteknologi ini menggunakan sel-sel ragi Saccharomyces sp,yang bertujuan untuk memisahkan minyak dari karbohidrat dan protein yang terdapat dalam endosperma biji kelapa.



2. KRITIK DAN SARAN
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada co-ass yang telah memberikan pembelajaran serta bimbingan kepada kami dalam praktikum, terutama untuk Co.ass kelompok kami kami ( kelompok IV) yang telah membimbing kami, karena koreksi yang ia berikan kepada kelompok kami serta penjelasan yang diberikan agar kami bisa menyusun laporan tetap ini dengan baik. Selanjutnya kami mengucapkan terima ksih kepada dosen pengampu yang telah membarikan kami teori dan bimbingan, serta pihak-pihak yang ikut membantu kami dalam melaksanakan praktikum, kami ucapkan terima kasih.
Namun ada terselip sedikit kritik untuk Co.Ass kami yaitu jikalau bisa,ketika kita ingin berkonsultasi kakak-kakak Co.Ass ada di kampus agar kita lebih mudah melakukan konsultasi dan kita tidak perlu mendatangi kos-kos Co.Ass.
Kami menyerakankan untuk praktikum selanjutnya Co.Ass yang membimbing kami tetap seperti pada praktikum ini dengan tujuan agar kami bisa lebih mudah dalam bertanya ataupun konsultasi. Dan yang terakhir kami mohon maaf jika dalam melaksanakan praktikum ada hal-hal yang tidak berkenan di hati para Co.Ass. kami sangat menyadari dalam laporan ini terdapat banyak kesalahan ataupun kekeliruan dari itu mohon dimaklumi dan berkenan untuk memberikan kritik serta saran yang bersifat membangun agar kedepannya kami bisa lebih baik dalam penyusunan laporan.



DAFTAR PUSTAKA


Abdul Hanud.Metabolisme Biomolekul.Bandung:Alfabeta,2007.
Campebel dan Reece Mitchel.Biologi Edisi Kelima.Jakarta:Erlangga,2002.
Dr.Mien A.Rifai.dkk.Biologi.Bandung:Kendi Mas,2000.
H.George.Biologi Edisi 2.Jakarta:Erlangga,2002.
............. .Teori soal-soal Biologi.Jakarta:Erlangga,2005.
Halim D.Rahinowitch.Massachosetts Institute Of tecnology.California:Berlalei,2007.
Hasan Basri Jumi.Dasar-dasar Agronomi.jakarta:Erlangga,2002.
Http://Wikipedia.0rg/wiki/Baterai.
Jamal.Biologi.Jakarta:Erlangga,2007.
Kimbal.Biologi Umum.Jakarta:Erlangga,2002.
Lud Waluyo.Biologi Umum.Surabaya:Bina Rohani,2004.
Sukiman.Buku Panduan Praktikum Bio Proses.Bandung:Politeknik Negri ujung
Pandang,2004.
Sutrian.Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan.Jakarta:kencana,2006.
Tim lab. Matematika Penuntun Pratikum.Biologi Umum.IAIN Mataram,2012.
Yayan.Morfologi Tumbuhan.Jakarta:Rineka Cipta,2005.








[1] Gembong. Morfologi Tumbuhan (Yogyakarta:UGM Press, 2003), h. 11-91.
[2] George H. Biologi Edisi 2 (Jakarta : Erlangga, 2005), h. 155 - 159
[3] ibid, h. 72
[4] Rifa’I dkk…, h. 218
[5] George H. Teori dan Soal – soal Biologi (Jakarta : Erlangga, 2005), h. 37
[6]Jamal, Biologi(Jakarta:Erlangga,2007),h. 150

[7] Waluyo, Mikrobiologi(UMM Press:Malang,2005), h.281.
[8] Yayan, Marfologi Tumbuhan(jakarta:Rineka Cipta,2005),  h.123-124.
[9] Sutrian,Pengantar  Anatomi Tumbuh-tumbuhan(Jakarta:Kencana, 2006). H.71.
[10] Campebel dan Reece-Mitchell.Biologi edisi kelima(Jakarta:Erlangga,2002). h.148.
[11] George H. Teori dan Soal – soal Biologi (Jakarta : Erlangga, 2005), h. 37
[12] Dr. Mien A. Rifai. Dkk. Biologi (Bandung:Kendi mas,2000), h. 278.
[13] Tim Lab. Matematika, Penuntun Praktikum Biologi Umum (IAIN:Mataram), h.20.
[14] Kimbal,Biologi umum,Jakarta,Erlangga,2002,h.10
[15] Main A. Rifai.Kamus Biologi.(Bandung:Kendi Mas,2004).h.133
[16] Hasan Basri Jumin. Dasar-dasar Agronomi.(jakarta:erlangga,2002).H. 51
[17] Abdul hanud,  Metabolisme Biomolekul (Bandung: Alfabeta,2007), h. 93-94.
[18] Kimball,2002,Biologi Umum,Erlangga,Jakarta,hal.89
[19] Ibid,2002,hal.100
[20] Abdul hanud,  Metabolisme Biomolekul (Bandung: Alfabeta), h. 93-94
[21] Lud Waluyo,Biologi Umum(Surabaya:Bina Rohani,.2004).H. 158.
[22]Ibid.hal.158.
[23] Biologi 101 percobaan sanice pratt can cleaveanggota ikapi,Jakarta
[24] Sukiman, Buku Panduan Praktikum Bio Proses,(Bandung:Politeknik Negri Ujung Pandang, 2004),h.179


[25] Haim.D Rahinowitch.Massachusetts institute of Technology(California:Berlalei.2007),h.37
[26] http://id.wikipedia.org/wiki/Baterai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar