animasi blog
Animasi Blog

baground

Jumat, 04 Desember 2015

BACAAN ASYIK : SEPULUH NASEHAT UNTUK WANITA MUSLIMAH



SEPULUH NASEHAT UNTUK WANITA MUSLIMAH

Sahabat...alangkah beratnya menjadi seorang muslimah. Mengapa sangat berat? Karena, banyak sekali hal yang bertumpu pada seorang wanita, menjadi tanggung jawab seorang wanita. Islam mendudukkan wanita pada derajat yang demikian tinggi. Dengan demikian, banyak hal yang harus diperhatikan, agar seorang muslimah tetap terjaga izzahnya. Berikut ini ada 10 nasihat untuk para muslimah.
 Pertama :  Seorang muslimah hendaklah beriman kepada Allah SWT sebagai Rabbnya, Beriman kepada Muhammad SAW sebagai Rasulnya, meyakini Islam sebagai  agamanya,   kemudian imannya dimanifestasikan dalam ucapan, perbuatan, juga keyakinannya. Hendaklah ia sangat berhati-hati sehingga tidak mengundang murka Allah SWT, sangat takut terhadap siksaannya yang sangat pedih, sehingga tidak terbetik sedikitpun dalam hatinya untuk menentang perintahNya.
Kedua :  Seorang muslimah hendaklah selalu menjaga shalat wajib yang lima waktu, dengan wudhunya, dengan kekhuyu'an ketika mengerjakannya, sehingga pikiran dan perasaannya hanya dipusatkan kepada ibadah ini, sehingga shalatnya itu mencegahnya dari melakukan pekerjaan keji dan munkar dan shalatnya menjadi pelindung yang tangguh dari perbuatan maksiat.
Ketiga : Seorang muslimah hendaklah menutup rapat auratnya. Ia tidak keluar rumah kecuali dengan menutup auratnya denagn mengharap ampunan Allah dan bersykur kepadaNya karena telah memuliakannya dan menjaga kesuciannya dengan memberikan kewajiban menutup aurat seperti yang diperintahkan dalam Q.S. al-Ahzaab:59 " Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak permepuanmu, dan isteri-isteri orang mu'min: ' Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka '".
Keempat : Hendaklah seorang muslimah selalu berusaha untuk patuh dan bersikap lembut kepada suaminya, saling menasehati dan mengajak pada kebaikan, selalu berusaha menyenangkan hati suaminya, dan tidak pernah meninggikan volume suaranya jika berbicara dengan suaminya.
Rasulullah SAW bersabda : " Bila seorang isteri telah mengerjakan shalat yang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, dan patuh pada suaminya, ia pasti memasuki surga Tuhannya."
Kelima : Seorang muslimah hendaklah mendidik anak-anaknya untuk ta'at kepada Allah SWT, mengajarkan mereka aqidah yang benar, menanamkan ke lubuk hati anak-anaknya kecintaan kepada Allah SWT dan rasul-Nya, juga menjauhkan mereka dari perbuatan maksiat dan budi pekerti yang tercela.        
Allah SWT berfirman :
" Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari pai neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (Q.S. at-Tahrim: 6)
Keenam: Hendaklah seorang muslimah menjaga pergaulannya dengan tidak melakukan ikhtilat (berduaan dengan laki-laki asing yang bukan muhrim). Rasulullah SAW bersabda : " Tidaklah seorang wanita berduaan dengan seorang laki-laki, melainkan syaithan menjadi yang ketiganya."
Hendaklah ia tidak bepergian jika tidak ditemani muhrimnya, tidak suka pergi ke pasar atau tempat-tempat umur lainnya kecuali bila ada keperluan yang mendesak, dan kalaupun pergi, seorang muslimah tetap menjaga aurat dengan rapi, tidak mengenakan wewangian yang mencolok, dan menjaga kehormatan dirinya.

 Ketujuh: Hendaklah seorang muslimah tidak menyerupai laki-laki dalam hal-hal yang khusus, seperti yang banayk terjadi sekarang, dimana banyak wanita yang memangkas habis rambutnya, bergaya seperti laki-laki, sementara kaum pria bergaya sebaliknya, berdandan kemayu seperti seorang wanita. Rasulullah SAW bersabda:

" Allah melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki." (Hadist Shahih).

 Juga tidak menyerupai wanita-wanita kafir, seperti meniru pakaian, mode, dan tingkah lakunya. Inilah fenomena yang banyak terjadi sekarang, terutama fenomena yang dialami banyak remaja putri Islam yang lebih mengidolakan Briney Spears, Mandy Moore, Jenifer Lopez, dll. Bahkan mereka hampir tidak mengenal Fathimah az-Zahra, Siti Aisyah, atau para shahabiyah yang seharusnya mereka jadikan suri tauladan. Padahal Rasullullah SAW bersabda :

" Barangsiapa menyerupai suatu bangsa, maka ia termasuk golongan mereka." (Hadist shahih).

Nah...jika kita meniru para wanita kafir, bisa-bisa kita termasuk golongan kafir dong,...sahabat-sahabat muslimah tentunya tidak mau kan, termasuk kaum kafir? Na'dzubillahi mindzaalik.

 Kedelapan: Hendaklah seorang muslimah menjadi penyeru ke jalan Allah (Da'iyah) dengan menggunakan ucapan-ucapan yang baik, dengan mengunjungi tetangga sesama wanita, memberi contoh yang baik terhadap lingkungannya, dan ia sendiri melakukan apa yang diucapkan olehnya, sehingga menjadi uswatun hasanah. Ia selaluberusaha menyelamatkan diri dan saudaranya dai azab Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda:

" Allah memberi hidayah kepada seseorang karena perbuatanmu adalah lebih baik dari onta yang berwarna merah."

 Kesembilan: Hendaklah seorang muslimah menjaga hatinya dari keragu-raguan dan hawa nafsu, memeihara matanya dai yang diharamkan (gadhul bashar), memlihara seluruh tuibuhnya dari maksiat, dan ia melakukan semua itu semata-mata karena taqwa dan mengharap ridho Allah SWT, bukan karena ingin dilihat manusia.

Rasulullah SAW bersabda:

" Malulah kepada Allah dengan sebenar-benarnya malu. Barangsiapa malu kepada Allah dengan sebenar-benarnya malu, Dia akan mememlihara kepala seisinya dan perut seisinya. Dan barang siap ingat siksa yang bakal menimpa, ia kan meninggalkan perhiasan kehidupan dunia."

Kesepuluh: Hendaklah seorang muslimah selalu memelihara waktunya agar tidak sia-sia, mengisi siang dan malamnya dengan hal-hal yang tidak mengundang murka Allah SWT, ia tidak saling menghina, menggunjing, menagdu domba, berbuat iseng dan lalai.

Allah SWT berfirman :

" Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan merka tertipu oleh kehidupan dunia." (Q.S. al-An'aam:70).

Dan juga firmanNya dalam Q.S. al-An'aam:31 tentang orang-orang yang menyia-nyiakan umurnya, sehingga kelak mereka akan berkata:

"Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalalian kami tentang kiamat itu".

Sahabat...

Sungguh...Allah telah memberikan kewajiban terhadap kita sebagai muslimah, adalah karena kasih sayangNya terhadap kita. Sekarang, tinggal kita yang berusaha, agar kita mampu membalas kasih sayangNya dengan cara menjalankan kewajiban yang tealh diberikan kepada kita. Wallahu'alam bishshowab. (ajg/mq)***



Sumber : Pengaruh Wanita Terhadap Generasi Kini dan Esok, karya Muhammad Al-Khalaf, Penerbit Firdaus Jakarta, 1992)


07-05-03, 16:57   

Kesetiaan

Oleh : Patra Rina Dewi

  ManajemenQolbu.Com : Ada yang mengartikan kesetiaan sebagai sebuah ikhtiar untuk menjaga hubungan yang telah dibina. misalnya, antara sahabat dengan sahabat, bawahan dengan atasan, rakyat dengan tanah airnya, dan lain-lain. Lebih kepada wujud cinta yang diaplikasikan untuk memberikan yang terbaik agar "sesuatu" yang sedang dimiliki tidak hilang. Lain lagi bagi suami istri atau sahabat. Mungkin kesetiaan bisa diartikan sebagai utuhnya kasih sayang yang diterima dari pasangannya, yang diiring ketulusan untuk selalu mendampingi dalam kondisi apapun.

Hari itu,  pelajaran Embriologi yang membosankan ditiadakan. Karena ibu dosen yang bersangkutan tidak datang. Aku dan teman-teman bisa bernafas lega, karena otak bisa diistirahatkan dari gambar-gambar perubahan bentuk yang susah sekali untuk di mengerti.  Namun, ada sesuatu yang terasa lain .. "menurutku, tidak biasanya Ibu absen", . Dalam keadaan sakit sekalipun, ibu memaksakan diri datang.

Jujur saja, dunia kuliah kadang menjemukan. Dalam canda, sering aku dan teman-teman melontarkan pertanyaan "Kapan ya giliran si ibu sakit ?". Sulit juga mencari standar sakit buat Ibu, karena sudah sekitar lima tahun beliau berperang melawan kanker. Padahal menurut prediksi dokter luar negeri yang menangani pengobatannya, seharusnya diperkirakan dua tahun yang lalu usianya habis. Ternyata Alhamdulilah, sampai kini Ibu masih segar bugar.

Dalam kegembiraan, mau tidak mau ada juga rasa gelisah yang hadir dalam pikiranku  "Ada apa dengan ibu yah ? ". Masih teringat senyum dan semangat Ibu saat memberi kuliah seminggu yang lalu. Walau sebelah matanya sudah diperban. Namun, sedikitpun tidak terbersit wajah putus asa. Seperti lazimnya terlihat pada pasien penderita kanker lainnya.

Saat sedang merenung, tiba-tiba muncul Bang Rudi sambil berkata, "Ibu masuk Rumah Sakit.", ujarnya.

Kontan, diam-diam muncul pertanyaan di hati... " Buah dari doa kita kah ?".  Mata-mata yang tadinya jail berubah jadi sendu.  Inikah saatnya perjuangan Ibu berakhir ?, pikirku kembali.

Perlahan... ., aku dan teman-teman melangkah ke kantor Jurusan dengan alam pikiran masing-masing. Tepat di depan Dekanat, Suami dosenku melintas dan menyapa dengan keramahannya yang khas "Habis kuliah ya?  Kuliah apa ?", sapa beliau.

Lalu, Bagai berondongan senapan mesin, kami semua ingin bersuara untuk menjawab sambil mengajukan perrtanyaan, "jadwal kuliah sama Ibu Pak, tapi kami dapat kabar Ibu dirawat." "Ibu nggak apa-apa kan Pak ?", "Ibu kenapa Pak? ", tanya kami.

Sambil tersenyum, Bapak tersebut menjawab "Ibu anfal semalam, menurut dokter .. kanker ibu sudah menjalar ke kepala sehingga harus dioperasi, mohon doa dari kalian semua" , ujar beliau penuh harap.

"Wah, gue salut banget sama Bapak. Beliau gagah... padahal ibu nggak gitu cantik, ga punya anak lagi tapi setianya itu... gue benar-benar salut deh !"  tiba-tiba Anti nyerocos tanpa diminta.  "Aku mau deh jadi isteri keduanya Bapak"  tambah Anti lagi, kontan semua rekanku menjadi tertawa.

===== *** =====

Hari itu, sudah dua pekan Ibu dirawat  di Rumah Sakit, namun selalu saja cari-cari alasan untuk tidak menjenguk beliau. Kuliah Exacta-lah, Jadwal kuliah dan praktikum yang sangat padat lah, belum lagi setumpuk tugas dan laporan yang harus diselesaikan. Kalaupun ada waktu, siang hari di saat mentari sedang bersinar garang.  Melelahkan...

Dari kejauhan, di ujung koridor.. wajah Bapak terlihat sendu, tidak seperti biasanya. "Apa yang terjadi dengan ibu yah ?, tanyaku. "Jangan-jangan..." , diriku mulai berpikir cemas.

Kali ini, setengah berlari aku dan teman-teman menyongsong Bapak, tidak sabar ingin dapat jawaban.

"Pak, maafin ya.. kami belum sempat menjenguk ibu." Dengan penyesalan yang dalam Dida membuka percakapan.

"Bapak ngerti... " , sambil tersenyum, walaupun dalam sorot matanya tidak bisa menyembunyikan kesenduan.

"Ibu kalian mulai tidak sadarkan diri, dan juga Bapak telah melakukan kesalahan", kata beliau memulai ceritanya pada kami. "Dua hari yang lalu, ujar beliau, seperti biasa Bapak papah Ibu ke kamar kecil... tapi Bapak ceroboh sehingga Ibu tergelincir... bapak spontan menarik tangan Ibu agar jangan jatuh. Ibu memang tidak jadi jatuh, tapi tangan kiri Ibu patah. , sesalnya.

Namun, dalam sakitnya Ibu masih bisa tersenyum dan menghibur... bahwa itu bukan salah Bapak", kata beliau sambil merenung.

Belum selesai Bapak bercerita...., bulir-bulir air mata beliau perlahan turun menuruni pipinya.

Suasana itu pun membawa kami jadi ikut bersedih, sehingga menangis bersama. Aku pun bertanya dalam hati, kenapa dalam duka kebersamaan itu baru terasa ?,  Ya Rabb, beri kami kesempatan untuk tetap menikmati semangat Ibu, harapku.

Entahlah, mungkin doa yang sama terucap dari batin masing-masing ketika itu.

Sore itu, kami akhirnya menjenguk Ibu ke Rumah Sakit. Dan memang Ibu mulai tidak sadarkan diri. Dia mengigau. Sebentar-sebentar memanggil Bapak. Lalu dengan setia, Bapak mengusap tangan Ibu yang mulai bengkak karena telah lama dipasok infus dan terus berbaring. Dengan tatapan cinta dan senyuman Bapak membesarkan hati Ibu dan meyakinkannya bahwa ibu Insya Alloh bisa sembuh.

Pemandangan itu meluluh lantakkan segala kearoganan. Sampai akhirnya ada seorang teman Bapak bersuara "Sebenarnya istrimu sudah lama ingin menghadap Rabbnya, tapi kasih sayangmu masih membelenggunya, sehingga dia belum bisa pergi tenang. Lepaskanlah dia.. biarkanlah dia kembali... Allah mencintainya lebih dari cinta yang kau punya. Yakinlah saudaraku ! Allah pun takkan mengambilnya tanpa restumu, orang yang telah menjaga cinta yang dititipkan-Nya", jelas bapak tersebut memberi nasehat.

Genangan air mata yang tadi tertahan, sekarang meluncur deras ... mengiringi perjuangan seorang hamba mempertaruhkan cintanya. Semua terpaku diam.. hening..

"Ya Rabb, bantu Bapak untuk mengikhlaskan Ibu pergi... Jangan hukum Bapak karena rasa cintanya" , kataku dalam hati ini berharap.

Lalu, dengan suara tersendat, Bapak berujar "Pergilah kekasih hatiku... sudah banyak kebahagiaan yang kau beri untukku, dengan sabarmu telah kau buat aku SETIA, dengan ketegasanmu telah kau antar aku menjadi seorang yang berarti... Dia lebih mencintaimu sayang... kembalilah kepadanya dengan tenang. Semoga kedamaian rumah tangga yang selama ini kita bina akan mempertemukan kita kembali di surga-Nya.  Aku mencintaimu isteriku... Asyhaadu allaa ilaaha illallaah wa asyhaadu anna muhammaadurrasuulullaah...." Bapak terkulai di dahi Ibu... seakan tak rela berpisah.  Ibu pun  tersenyum perlahan. Dan ternyata itulah senyumannya yang terakhir...

"Innalillaahi wa ina ilaihi raaji'un..."

Ibu kembali ke pangkuan Yang Kuasa.  Akankah Embriologi tetap menjemukan ? Tidak !! Kami harus semangat... tidak boleh gagal ! Setidaknya, Ibu tetap bisa tersenyum dari alam sana. karena perjuangannya tidak sia-sia.

"Ringankan siksa Ibu di kuburnya ya Rabb. Izinkan Ibu tetap tersenyum dalam menjalani penantian menunggu hisabnya. Beri kami semangat dan ketabahan seperti yang Ibu punya ya Allah. Sampaikan kalau kami sangat kehilangan... Ampuni kesalahan kami pada Ibu... Kami  menyayanginya ya Rahman"

Saudaraku yang baik. mungkin kesetiaan menjadi lain artinya dalam versi sahabat semua. Mudah-mudahan cerita ini menjadi bahan renungan, bahwa setia itu tidak diukur oleh faktor yang tampak, tapi lebih didominasi oleh komitmen dan cinta yang terarah. Mudah-mudahan SETIA yang terbentuk hanya berasal dari cinta kepada Allah.  Wallaahu'alam (patra/ Villa sekpim/12/4/2003) (c) 2003 www.manajemenqolbu.com ***

*Mohon maaf kepada Bapak karena kisah hidup Bapak saya modifikasi. Mudah-mudahan pelajaran ini bisa jadi bekal bagi kami dalam membina keluarga. Amin.

Teruntuk "viet camp". Jangan lupa panjatkan doa untuk Ibu ya...


08-05-03, 11:20   



Taubat Manusia dan Tawa Tuhan

Oleh : H. Al Birruni Siregar

ManajemenQolbu.Com : Dari Ibnu Abbas dan Anas bin Malik RA,bahwasanya Rasulullah bersabda:"Kalau saja anak adam itu memiliki satu lembah emas,dia akan berangan-angan dan menginginkan dua lembah emas,dan tidak akan pernah penuh mulut mereka kecuali dengan tanah,dan Allah menerima taubat bagi siapa yang mau bertaubat"(muttafaqun 'alaih).

Dari hadits diatas,pertama dapat kita simpulkan bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk yang penuh dengan angan-angan,sehingga Tuhan sendiri mengatakan bahwa manusia senantiasa dihiasi oleh keinginan-keinginan yang tiada batas,yang dalam bahasa Al Qur'an disebut sebagai "zain/ziinatun dan mata' "yang berarti perhiasan atau hal-hal yang disukai,diantaranya adalah wanita,anak-anak,perhiasan berupa emas dan perak,kuda yang ditambat,ternak dan sawah ladang.Lalu Allah menutup ayat ini dengan "dzalika mataa'ul hayaatid dunya,wallahu 'indahu husnul ma'aab","itu semua adalah sekedar kesenangan dari kehidupan dunia,dan Allah adalah sebaik-baik tempat kembali (taubat)."

Kesimpulan yang kedua,bahwa manusia sering terjajah oleh sifat thama' atau serakah,yang berpangkal dari sifat hasad atau dengki dan iri hati.Dirinya merasa tersiksa jika orang lain memiliki kelebihan baik materi ataupun imateri,yang tidak dimiliki oleh dirinya.Tidak peduli apakah dia teman,tetangga atau kerabat dekatnya.Sifat thama' akan terus menghantui manusia,sampai akhir hayatnya,sehingga rasul mengatakan "Lan yamla'a faahu illat-turaab","tidak akan terisi mulutnya kecuali dengan tanah".Tidak akan berhenti manusia untuk memburu keinginannya yang tanpa batas,sampai jasadnya terkubur didalam tanah.Nafsu al-bahaim (kebinatangan) dan nafsu syaithaniyyah (syetan) adalah penyebab dari munculnya

sifat serakah.Dua nafsu itulah yang dahulu pernah menjadikan nabi Adam a.s lalai akan larangan Allah untuk menjauhi syajaratul khuldhi sebelum akhirnya bertaubat dari kekhilafannya.Dan nafsu ini pulalah yang dahulu pernah membuat Qorun sebagai orang yang merasa kekal dengan banyaknya harta yang dimilikinya.Dan juga,Suroqoh,yang membabi buta ingin menikam dan membunuh rasulullah saw,demi hadiah seratus ekor onta dari seorang raja kafir yang dzholim.

Adapun kesimpulan yang terakhir dari hadits diatas,bahwa solusi terbaik untuk menyudahi sifat thama' adalah dengan bertaubat.Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan senantiasa mensucikan dirinya.Sebagaimana rasulullah bersabda,

Dari Abu Hurairah RA,rasulullah bersabda,bahwa kelak Allah akan tertawa kepada dua orang yang saling membunuh dan keduanya masuk surga,salah satunya terbunuh,sedangkan dia berada dijalan Allah,kemudian Allah menerima taubat si pembunuh,karena dia memeluk Islam dan bersaksi dengan mengakui kesalahannya".(Muttafaqun 'alaih).

Taubat adalah suatu proses dimana manusia berangkat dari meninggalkan sifat-sifat buruknya,lalu bergegas mengisi dirinya dengan kebaikan,dengan tujuan menjadi mutathohhirin yaitu orang-orang yang mensucikan dirinya,dan betapa tinggi kedudukan orang-orang yang demikian disisi Allah.

Allah berfirman" barangsiapa bertaubat,dan mengejakan amal shalih,mereka itu adalah yang Allah ganti kejahatan mereka dengan kebaikan,sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (Qs.Al Furqan:70).

Wallahu a'lam bish-shawwab

*)Mahasiswa Program S1 Fakultas Ushuluddin,

Universitas Al Azhar,Kairo.


23-01-03, 14:13   
Menghadapi Masalah








Oleh : KH Abdullah Gymnastiar











ManajemenQolbu.Com : Alhamdulillaahirabbil 'aalamiin, Allahuma shalli 'ala Muhammad wa'ala aalihi washahbihii ajmai'iin. Saudaraku yang baik, hal pasti yang tidak akan luput dari hidup kita sehari-hari adalah apa yang disebut dengan " Masalah ". Di manapun, kapanpun, apapun dan dengan siapapun, semua memungkinkan munculnya masalah.



Namun andaikata kita cermati dengan seksama ternyata dengan persoalan yang persis sama, sikap orang pun berbeda-beda. Ada yang begitu panik, goyah, kalut, dan stress. Tapi ada pula yang menghadapinya secara mantap, tenang atau bahkan malah menikmatinya. Hal ini berarti bahwa, " Masalah ' atau persoalan yang sesungguhnya, bukan terletak pada persoalan, melainkan pada sikap terhadap persoalan tersebut.



Oleh karena itu, siapapun  yang ingin menikmati hidup ini dengan baik, benar, indah lagi bahagia mutlak bagi dirinya untuk terus-menerus meningkatkan ilmu dan ketrampilan dalam menghadapi aneka persoalan, yang pasti akan terus meningkat kuantitas dan kualitasnya seiring dengan pertambahan umur, tuntunan, harapan, kebutuhan, cita-cita serta tanggung jawab.



Kelalaian kita dalam menyadari pentingnya bersunguh-sungguh mencari ilmu mengenai cara menghadapi hidup ini, ditambah dengan kemalasan kita dalam melatih dan mengevaluasi ketrampilan kita dalam menghadapi persoalan hidup, berarti akan membuat hidup ini hanyalah sekedar perpindahan kesengsaraan, penderitaan, kepahitan dan tentu saja kehinaan yang bertubi-tubi. Na'udzubillah.



**********

Dalam menghadapi sebuah masalah kita harus siap. Siap apa ? Siap menghadapi yang cocok dengan yang diinginkan dan siap menghadapi yang tidak cocok dengan keinginan. Kita memang diharuskan memiliki keinginan, cita-cita rencana yang benar dan wajar dalam hidup ini. Bahkan kita sangat dianjurkan untuk gigih ikhtiar mencapai apapun yang terbaik bagi dunia akhirat, semaksimal kemampuan yang Allah Swt   berikan kepada kita. Namun bersamaan dengan itu kitapun harus sadar sesadar-sadarnya bahwa kita hanyalah makhluk yang sangat banyak memiliki keterbatasaan untuk mengetahui segala hal yang tidak terjangkau oleh daya nalar dan kemampuan kita.



Dan dalam hidup ini ternyata lebih sering terjadi sesuatu yang tidak terjangkau oleh pikiran kita, yang diluar dugaan dan diluar kemampuan kita untuk mencegahnya. Andaikata kita selalu terjebak dengan tindakan yang salah dalam mensikapinya maka betapa hari-hari akan berlalu penuh kekecewaan, penyesalan, keluh kesah, kedongkolan, dan hati yang galau. Sungguh rugi ! Padahal hidup hanya satu kali dan kejadian yang tak diduga pun pasti akan terjadi lagi.



Kita punya rencana, Allah Swt pun punya rencana dan yang pasti terjadi adalah apa yang menjadi rencana Allah swt. Yang lebih lucu serta menarik, yakni kita sering marah dan kecewa dengan suatu kejadian namun setelah waktu berlalu ternyata 'kejadian' tersebut begitu menguntungkan dan membawa hikmah yang sangat besar dan sangat bermanfaat, jauh lebih baik dari apa yang diharapkan sebelumnya. Oleh karena itu "Fa idzaa azamta fa tawaqqal alallah", (Q.S:Ali Imran ayat 159) bulatkan tekad, sempurnakan ikhtiar namun hati harus tetap menyerahkan segala keputusan dan kejadian terbaik kepada Allah Swt dan siapkan mental kita untuk menerima apapun yang terbaik menurut ilmu Allah Swt.



Allah Swt berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 216," Boleh jadi engkau tidak menyukai sesuatu padahal bagi Allah Swt lebih baik bagimu, dan boleh jadi engkau menyukai sesuatu padahal buruk dalam pandangan Allah Swt.



Kalau mau SPMB berjuanglah sungguh-sungguh untuk diterima ditempat yang dicita-citakan namun siapkan pula diri ini, andaikata Allah Yang Maha Tahu bakat, karakter dan kemampuan kita sebenarnya akan menempatkan di tempat yang lebih cocok, walaupun tidak sesuai dengan rencana sebelumnya.



Maka jikalau dilamar seseorang, bersiaplah untuk menikah dan bersiap pula kalau tidak jadi nikah. Karena belum tentu jodoh terbaik seperti yang senantiasa diminta oleh dirinya maupun orang tuanya. Melamar kerja, lamarlah dengan penuh kesungguhan namun hati harus siap andaikata Allah Swt, tidak mengijinkannya karena Allah tahu tempat jalan rezeki yang lebih berkah. Bila berbisnis, jadilah seorang profesional yang handal, namun ingat bahwa keuntungan besar yang kita rindukan belumlah tentu maslahat bagi dunia akhirat kita. Maka bersiaplah menerima untung terbaik menurut perhitungan Allah Swt.



**********

Siap menghadapi apapun yang akan terjadi dan bila terjadi maka satu-satunya langkah awal yang harus dilakukan adalah mengolah hati kita agar ridho (rela) dengan kenyataan yang ada. Kondisi hati yang tenang (ridho) ini sangat membantu menjadikan proses ikhtiar menjadi positif, optimal dan bermutu. Orang yang stress adalah orang yang tidak memiliki kesiapan mental menerima kenyataan yang ada. Misal : berbadan pendek sibuk menyesali diri mengapa tidak jangkung ?Memiliki  orang tua kurang mampu atau telah bercerai, atau sudah meninggal, lalu sibuk menyalahkan dan menyesali keadaan. Padahal sikap ini tidak memperkaya atau mempersatukannya, atau menghidupkannya kembali. Ketahuilah hidup ini terdiri dari berbagai episode yang tidak akan monoton. Ini adalah kenyataan hidup. Kita harus arif menyikapi setiap episode dengan lapang dada, kepala dingin dan hati yang ikhlas.



Maka dalam menghadapi persoalan apapun jangan hanyut tenggelam dalam pikiran yang salah. Kita harus tenang, menguasai diri. Renungkanlah janji dan jaminan pertolongan Allah Swt. Yakinlah bahwa Allah Yang Maha Tahu segalanya pasti telah mengukur ujian yang menimpa kita sesuai dengan dosis yang tepat dengan keadaan dan kemampuan kita. "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan dan sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan." (Q.S :Al Insyiraah/94 ;5-6)



**********

" Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun,  niscaya Dia akan melihat balasannya. pula" (Q.S: Az-zalzalah ayat 7,8)  Allah Swt Maha Peka terhadap apapun yang kita lakukan, dan dengan keadilan-Nya tidak akan ada yang meleset. Siapapun yang berbuat kebaikan sekecil apapun, niscaya Allah Swt akan membalas berlipat ganda dengan aneka bentuk yang terbaik menurut-Nya  begitupun jika kedzoliman dilakukan kepada orang lain, padahal sesungguhnya kita sedang  mendzolimi diri sendiri dan sedang mengundang bencana balasan dari Allah Swt. Andaikata Dompet hilang ? mengapa dari satu bis,hanya kita yang ditakdirkan hilang dompet. Jangan sibuk menyalahkan pencopet, karena memang sudah jelas salah dan begitu pekerjaannya. Renungkanlah boleh jadi kita ini termasuk kikir, pelit. Allah Maha Tahu jumlah zakat dan sedekah yang kita keluarkan. Apa sulitnya bagi Dia untuk mengambil apapun yang dititipkan kepada hamba-hamba-Nya.



Segala yang terjadi adalah dengan ijin Allah dan pasti ada hikmah tersendiri yang amat sangat bermanfaat, andaikata kita mau bersungguh-sungguh merenung dengan benar sehingga jadikanlah setiap masalah menjadi sarana efektif untuk mengevaluasi dan memperbaiki diri, karena hal itulah yang menjadi keuntungan bagi diri dan pengundang pertolongan Allah Swt.



**********

Allah Swt menjanjikan dalam surat At-Thalaq 2-3:" Barangsiapa yang bersungguh-sungguh mendekati Allah (bertaqwa) niscaya akan diberi jalan keluar bagi setiap urusannya, dan akan diberi rizki dari tempat yang tidak disangka-sangka, dan barangsiapa yang bertawakal hanya kepada Allah niscaya akan dicukupi segala kebutuhannya. " Andaikata sadar dan meyakininya, maka kita memiliki bekal yang sangat kokoh untuk mengarungi  hidup ini, tidak pernah gentar menghadapi persoalan apapun karena sesungguhnya yang paling mengetahui struktur masalah kita sebenarnya hanyalah Allah Swt, berikut segala jalan keluar terbaik Menurut  pengetahuan-Nya Yang Maha Sempurna.



Ketahuilah yang namanya makhluk itu "Laa haula walaa quwata illa billahi 'aliyil 'aziim" tiada daya dan tiada upaya kecuali pertolongan Allah Yang Maha Agung. Asalnya hanya setetes sperma,ujungnya jadi bangkai, kemana-mana membawa kotoran

Bagi saudara-saudaraku yang taat kepada Allah Swt dan semakin taat lagi ketika diberi kesusahan dan kesenangan. Yang sholatnya terjaga, akhlaq mulia, dermawan, hati bersih, dan larut dalam amal-amal yang disukai Allah Swt. Insya Allah masalah yang ada akan menjadi jalan pendidikan dan Allah yang akan semakin mematangkan diri, mendewasakan, menambah ilmu, meluaskan pengalaman, melipatgandakan ganjaran dan menjadikan hidup ini jauh lebih bermutu, mulia dan terhormat dunia akhirat.. Wallahu a'lam (and/mikha) (c) 2003 www.manajemenqolbu.com***

28-05-03, 10:19   
Menjaga Kondisi diri tetap Fit ketika Menstruasi




Tip-tips Manajemen Kehidupan Muslimah





?      Bangunlah pagi - pagi

Saat haid, bangun pagi adalah hal yang sukar, kecuali bagi yang sudah terbiasa melakukan  sholat malam. Padahal bangun pagi bermanfaat untuk kesehatan, karena suasana pagi yang cerah ,udara yang segar serta bersih berdampak pada kesehatan jiwa dan jasad muslimah.



?      Utamakan membersihkan diri sebelum mengerjakan pekerjaan lain.

ketika istri ibnu abbas sedang haid, dia tidak mau berpakaian bagus. " Untuk apa saya berpakaian yang bagus , saya haid,katanya. Pada umumnya wanita yang haid sangat malas menyempurnakan kebersihan dirinya , bahkan lalai membersihkan jiwanya, karena adanya perubahaan psikis yang dialami, seperti rasa malas, cepat tersinggung, merasa lemah dan setumpuk perasaan tak nyaman akibat dari perubahaan hormon - hormon dalam tubuh. Dengan mengutamakan diri untuk mandi pagi - pagi, sering menggantikan pembalut, mengganti pakaian, dan membersihkan jiwanya dengan senantiasa berdzikir dan berdoa, rasa akan nyaman dan aman akan selalu terpelihara dalam dirinya.



?      Perbanyaklah kegiatan - kegiatan fisik

Kegiatan - kegiatan yang cukup mengeluarkan tenaga merupakan kegiatan yang berupaya untuk menjaga keseimbangan jiwa dan keseimbangan pikiran. Seperti olahraga senam, tennis, joging dan jenis olah raga lainnya.



?      Lakukan apresiasi Spritual

Bacalah buku - buku fiksi, novel - novel atau komik atau membuat perpustakaan sastra di rumah. Jika memperkuat dimensi lain pada saat dimensi yang lainnya sedang lemah.



?      Lakukan apresiasi Sosial

Jika anda tidak dapat melakukan ibadah seperti baca Al-quran, shalat sunat atau puasa sunat karena sedang datang bulan, misalnya, Anda dapat menggantinnya dengan kegiatan islami yang sifatnya sosial. Memperbanyak infak, misalnya. Itu akan menciptakan keseimbangan spritual.



?      Lakukan apresiasi keluarga

Jika anda sudah menikah, ajaklah suami jalan - jalan pada saat Anda sedang haid Jalan -jalan ke tempat indah, makan di restoran dan lain sebagainya. Itu penting terkadang muslimah memerlukan suasana diluar dunianya saat menjelang atau menjalani hari - hari haid yang penuh dengan gejolak emosionalnya. (ANS)[www.manajemenqolbu.com]***



Sumber : Model manusia Muslim pesona abad ke 21 , HM Anis Matta, Lc.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar