SEPULUH
NASEHAT UNTUK WANITA MUSLIMAH
Sahabat...alangkah
beratnya menjadi seorang muslimah. Mengapa sangat berat? Karena, banyak sekali
hal yang bertumpu pada seorang wanita, menjadi tanggung jawab seorang wanita.
Islam mendudukkan wanita pada derajat yang demikian tinggi. Dengan demikian,
banyak hal yang harus diperhatikan, agar seorang muslimah tetap terjaga
izzahnya. Berikut ini ada 10 nasihat untuk para muslimah.
Pertama :
Seorang muslimah hendaklah beriman kepada Allah SWT sebagai Rabbnya,
Beriman kepada Muhammad SAW sebagai Rasulnya, meyakini Islam sebagai agamanya,
kemudian imannya dimanifestasikan dalam ucapan, perbuatan, juga
keyakinannya. Hendaklah ia sangat berhati-hati sehingga tidak mengundang murka
Allah SWT, sangat takut terhadap siksaannya yang sangat pedih, sehingga tidak
terbetik sedikitpun dalam hatinya untuk menentang perintahNya.
Kedua
: Seorang muslimah hendaklah selalu
menjaga shalat wajib yang lima waktu, dengan wudhunya, dengan kekhuyu'an ketika
mengerjakannya, sehingga pikiran dan perasaannya hanya dipusatkan kepada ibadah
ini, sehingga shalatnya itu mencegahnya dari melakukan pekerjaan keji dan
munkar dan shalatnya menjadi pelindung yang tangguh dari perbuatan maksiat.
Ketiga
: Seorang muslimah hendaklah menutup rapat auratnya. Ia tidak keluar rumah
kecuali dengan menutup auratnya denagn mengharap ampunan Allah dan bersykur
kepadaNya karena telah memuliakannya dan menjaga kesuciannya dengan memberikan
kewajiban menutup aurat seperti yang diperintahkan dalam Q.S. al-Ahzaab:59 "
Hai Nabi, katakanlah kepada
isteri-isterimu, anak-anak permepuanmu, dan isteri-isteri orang mu'min: '
Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka '".
Keempat
: Hendaklah seorang muslimah selalu berusaha untuk patuh dan bersikap lembut kepada
suaminya, saling menasehati dan mengajak pada kebaikan, selalu berusaha
menyenangkan hati suaminya, dan tidak pernah meninggikan volume suaranya jika
berbicara dengan suaminya.
Rasulullah SAW
bersabda : " Bila seorang isteri
telah mengerjakan shalat yang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, dan patuh
pada suaminya, ia pasti memasuki surga Tuhannya."
Kelima
: Seorang muslimah hendaklah mendidik anak-anaknya untuk ta'at kepada Allah
SWT, mengajarkan mereka aqidah yang benar, menanamkan ke lubuk hati anak-anaknya
kecintaan kepada Allah SWT dan rasul-Nya, juga menjauhkan mereka dari perbuatan
maksiat dan budi pekerti yang tercela.
Allah SWT
berfirman :
" Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari pai neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan." (Q.S. at-Tahrim: 6)
Keenam:
Hendaklah seorang muslimah menjaga pergaulannya dengan tidak melakukan ikhtilat
(berduaan dengan laki-laki asing yang bukan muhrim). Rasulullah SAW bersabda :
" Tidaklah seorang wanita berduaan
dengan seorang laki-laki, melainkan syaithan menjadi yang ketiganya."
Hendaklah ia tidak bepergian
jika tidak ditemani muhrimnya, tidak suka pergi ke pasar atau tempat-tempat
umur lainnya kecuali bila ada keperluan yang mendesak, dan kalaupun pergi,
seorang muslimah tetap menjaga aurat dengan rapi, tidak mengenakan wewangian
yang mencolok, dan menjaga kehormatan dirinya.
Ketujuh: Hendaklah seorang muslimah tidak
menyerupai laki-laki dalam hal-hal yang khusus, seperti yang banayk terjadi
sekarang, dimana banyak wanita yang memangkas habis rambutnya, bergaya seperti
laki-laki, sementara kaum pria bergaya sebaliknya, berdandan kemayu seperti
seorang wanita. Rasulullah SAW bersabda:
" Allah melaknat laki-laki
yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki."
(Hadist Shahih).
Juga tidak menyerupai wanita-wanita kafir, seperti
meniru pakaian, mode, dan tingkah lakunya. Inilah fenomena yang banyak terjadi
sekarang, terutama fenomena yang dialami banyak remaja putri Islam yang lebih
mengidolakan Briney Spears, Mandy Moore, Jenifer Lopez, dll. Bahkan mereka
hampir tidak mengenal Fathimah az-Zahra, Siti Aisyah, atau para shahabiyah yang
seharusnya mereka jadikan suri tauladan. Padahal Rasullullah SAW bersabda :
" Barangsiapa menyerupai
suatu bangsa, maka ia termasuk golongan mereka." (Hadist shahih).
Nah...jika kita meniru para
wanita kafir, bisa-bisa kita termasuk golongan kafir dong,...sahabat-sahabat
muslimah tentunya tidak mau kan, termasuk kaum kafir? Na'dzubillahi mindzaalik.
Kedelapan: Hendaklah seorang muslimah menjadi
penyeru ke jalan Allah (Da'iyah) dengan menggunakan ucapan-ucapan yang baik,
dengan mengunjungi tetangga sesama wanita, memberi contoh yang baik terhadap
lingkungannya, dan ia sendiri melakukan apa yang diucapkan olehnya, sehingga
menjadi uswatun hasanah. Ia selaluberusaha menyelamatkan diri dan saudaranya
dai azab Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda:
" Allah memberi hidayah
kepada seseorang karena perbuatanmu adalah lebih baik dari onta yang berwarna
merah."
Kesembilan: Hendaklah seorang muslimah menjaga
hatinya dari keragu-raguan dan hawa nafsu, memeihara matanya dai yang
diharamkan (gadhul bashar), memlihara seluruh tuibuhnya dari maksiat, dan ia
melakukan semua itu semata-mata karena taqwa dan mengharap ridho Allah SWT,
bukan karena ingin dilihat manusia.
Rasulullah SAW bersabda:
" Malulah kepada Allah
dengan sebenar-benarnya malu. Barangsiapa malu kepada Allah dengan
sebenar-benarnya malu, Dia akan mememlihara kepala seisinya dan perut seisinya.
Dan barang siap ingat siksa yang bakal menimpa, ia kan meninggalkan perhiasan
kehidupan dunia."
Kesepuluh: Hendaklah seorang
muslimah selalu memelihara waktunya agar tidak sia-sia, mengisi siang dan
malamnya dengan hal-hal yang tidak mengundang murka Allah SWT, ia tidak saling
menghina, menggunjing, menagdu domba, berbuat iseng dan lalai.
Allah SWT berfirman :
" Dan tinggalkanlah
orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan
merka tertipu oleh kehidupan dunia." (Q.S. al-An'aam:70).
Dan juga firmanNya dalam Q.S.
al-An'aam:31 tentang orang-orang yang menyia-nyiakan umurnya, sehingga kelak
mereka akan berkata:
"Alangkah besarnya
penyesalan kami terhadap kelalalian kami tentang kiamat itu".
Sahabat...
Sungguh...Allah telah
memberikan kewajiban terhadap kita sebagai muslimah, adalah karena kasih
sayangNya terhadap kita. Sekarang, tinggal kita yang berusaha, agar kita mampu
membalas kasih sayangNya dengan cara menjalankan kewajiban yang tealh diberikan
kepada kita. Wallahu'alam bishshowab. (ajg/mq)***
Sumber : Pengaruh Wanita
Terhadap Generasi Kini dan Esok, karya Muhammad Al-Khalaf, Penerbit Firdaus
Jakarta, 1992)
07-05-03, 16:57
Kesetiaan
Oleh : Patra Rina Dewi
ManajemenQolbu.Com : Ada yang mengartikan
kesetiaan sebagai sebuah ikhtiar untuk menjaga hubungan yang telah dibina.
misalnya, antara sahabat dengan sahabat, bawahan dengan atasan, rakyat dengan
tanah airnya, dan lain-lain. Lebih kepada wujud cinta yang diaplikasikan untuk
memberikan yang terbaik agar "sesuatu" yang sedang dimiliki tidak
hilang. Lain lagi bagi suami istri atau sahabat. Mungkin kesetiaan bisa
diartikan sebagai utuhnya kasih sayang yang diterima dari pasangannya, yang
diiring ketulusan untuk selalu mendampingi dalam kondisi apapun.
Hari itu, pelajaran Embriologi yang membosankan
ditiadakan. Karena ibu dosen yang bersangkutan tidak datang. Aku dan
teman-teman bisa bernafas lega, karena otak bisa diistirahatkan dari
gambar-gambar perubahan bentuk yang susah sekali untuk di mengerti. Namun, ada sesuatu yang terasa lain ..
"menurutku, tidak biasanya Ibu absen", . Dalam keadaan sakit sekalipun,
ibu memaksakan diri datang.
Jujur saja, dunia kuliah kadang
menjemukan. Dalam canda, sering aku dan teman-teman melontarkan pertanyaan
"Kapan ya giliran si ibu sakit ?". Sulit juga mencari standar sakit
buat Ibu, karena sudah sekitar lima tahun beliau berperang melawan kanker.
Padahal menurut prediksi dokter luar negeri yang menangani pengobatannya,
seharusnya diperkirakan dua tahun yang lalu usianya habis. Ternyata
Alhamdulilah, sampai kini Ibu masih segar bugar.
Dalam kegembiraan, mau tidak mau
ada juga rasa gelisah yang hadir dalam pikiranku "Ada apa dengan ibu yah ? ". Masih
teringat senyum dan semangat Ibu saat memberi kuliah seminggu yang lalu. Walau
sebelah matanya sudah diperban. Namun, sedikitpun tidak terbersit wajah putus
asa. Seperti lazimnya terlihat pada pasien penderita kanker lainnya.
Saat sedang merenung, tiba-tiba
muncul Bang Rudi sambil berkata, "Ibu masuk Rumah Sakit.", ujarnya.
Kontan, diam-diam muncul
pertanyaan di hati... " Buah dari doa kita kah ?". Mata-mata yang tadinya jail berubah jadi
sendu. Inikah saatnya perjuangan Ibu
berakhir ?, pikirku kembali.
Perlahan... ., aku dan
teman-teman melangkah ke kantor Jurusan dengan alam pikiran masing-masing.
Tepat di depan Dekanat, Suami dosenku melintas dan menyapa dengan keramahannya
yang khas "Habis kuliah ya? Kuliah
apa ?", sapa beliau.
Lalu, Bagai berondongan senapan
mesin, kami semua ingin bersuara untuk menjawab sambil mengajukan perrtanyaan,
"jadwal kuliah sama Ibu Pak, tapi kami dapat kabar Ibu dirawat."
"Ibu nggak apa-apa kan Pak ?", "Ibu kenapa Pak? ", tanya
kami.
Sambil tersenyum, Bapak
tersebut menjawab "Ibu anfal semalam, menurut dokter .. kanker ibu sudah
menjalar ke kepala sehingga harus dioperasi, mohon doa dari kalian semua"
, ujar beliau penuh harap.
"Wah, gue salut banget
sama Bapak. Beliau gagah... padahal ibu nggak gitu cantik, ga punya anak lagi
tapi setianya itu... gue benar-benar salut deh !" tiba-tiba Anti nyerocos tanpa diminta. "Aku mau deh jadi isteri keduanya
Bapak" tambah Anti lagi, kontan semua
rekanku menjadi tertawa.
===== *** =====
Hari itu, sudah dua pekan Ibu
dirawat di Rumah Sakit, namun selalu
saja cari-cari alasan untuk tidak menjenguk beliau. Kuliah Exacta-lah, Jadwal
kuliah dan praktikum yang sangat padat lah, belum lagi setumpuk tugas dan
laporan yang harus diselesaikan. Kalaupun ada waktu, siang hari di saat mentari
sedang bersinar garang. Melelahkan...
Dari kejauhan, di ujung
koridor.. wajah Bapak terlihat sendu, tidak seperti biasanya. "Apa yang
terjadi dengan ibu yah ?, tanyaku. "Jangan-jangan..." , diriku mulai
berpikir cemas.
Kali ini, setengah berlari aku
dan teman-teman menyongsong Bapak, tidak sabar ingin dapat jawaban.
"Pak, maafin ya.. kami
belum sempat menjenguk ibu." Dengan penyesalan yang dalam Dida membuka
percakapan.
"Bapak ngerti... " ,
sambil tersenyum, walaupun dalam sorot matanya tidak bisa menyembunyikan
kesenduan.
"Ibu kalian mulai tidak
sadarkan diri, dan juga Bapak telah melakukan kesalahan", kata beliau
memulai ceritanya pada kami. "Dua hari yang lalu, ujar beliau, seperti
biasa Bapak papah Ibu ke kamar kecil... tapi Bapak ceroboh sehingga Ibu
tergelincir... bapak spontan menarik tangan Ibu agar jangan jatuh. Ibu memang
tidak jadi jatuh, tapi tangan kiri Ibu patah. , sesalnya.
Namun, dalam sakitnya Ibu masih
bisa tersenyum dan menghibur... bahwa itu bukan salah Bapak", kata beliau
sambil merenung.
Belum selesai Bapak
bercerita...., bulir-bulir air mata beliau perlahan turun menuruni pipinya.
Suasana itu pun membawa kami
jadi ikut bersedih, sehingga menangis bersama. Aku pun bertanya dalam hati,
kenapa dalam duka kebersamaan itu baru terasa ?, Ya Rabb, beri kami kesempatan untuk tetap
menikmati semangat Ibu, harapku.
Entahlah, mungkin doa yang sama
terucap dari batin masing-masing ketika itu.
Sore itu, kami akhirnya
menjenguk Ibu ke Rumah Sakit. Dan memang Ibu mulai tidak sadarkan diri. Dia
mengigau. Sebentar-sebentar memanggil Bapak. Lalu dengan setia, Bapak mengusap
tangan Ibu yang mulai bengkak karena telah lama dipasok infus dan terus
berbaring. Dengan tatapan cinta dan senyuman Bapak membesarkan hati Ibu dan
meyakinkannya bahwa ibu Insya Alloh bisa sembuh.
Pemandangan itu meluluh
lantakkan segala kearoganan. Sampai akhirnya ada seorang teman Bapak bersuara
"Sebenarnya istrimu sudah lama ingin menghadap Rabbnya, tapi kasih
sayangmu masih membelenggunya, sehingga dia belum bisa pergi tenang.
Lepaskanlah dia.. biarkanlah dia kembali... Allah mencintainya lebih dari cinta
yang kau punya. Yakinlah saudaraku ! Allah pun takkan mengambilnya tanpa restumu,
orang yang telah menjaga cinta yang dititipkan-Nya", jelas bapak tersebut
memberi nasehat.
Genangan air mata yang tadi
tertahan, sekarang meluncur deras ... mengiringi perjuangan seorang hamba
mempertaruhkan cintanya. Semua terpaku diam.. hening..
"Ya Rabb, bantu Bapak
untuk mengikhlaskan Ibu pergi... Jangan hukum Bapak karena rasa cintanya"
, kataku dalam hati ini berharap.
Lalu, dengan suara tersendat,
Bapak berujar "Pergilah kekasih hatiku... sudah banyak kebahagiaan yang
kau beri untukku, dengan sabarmu telah kau buat aku SETIA, dengan ketegasanmu
telah kau antar aku menjadi seorang yang berarti... Dia lebih mencintaimu
sayang... kembalilah kepadanya dengan tenang. Semoga kedamaian rumah tangga
yang selama ini kita bina akan mempertemukan kita kembali di surga-Nya. Aku mencintaimu isteriku... Asyhaadu allaa
ilaaha illallaah wa asyhaadu anna muhammaadurrasuulullaah...." Bapak
terkulai di dahi Ibu... seakan tak rela berpisah. Ibu pun
tersenyum perlahan. Dan ternyata itulah senyumannya yang terakhir...
"Innalillaahi wa ina
ilaihi raaji'un..."
Ibu kembali ke pangkuan Yang
Kuasa. Akankah Embriologi tetap
menjemukan ? Tidak !! Kami harus semangat... tidak boleh gagal ! Setidaknya,
Ibu tetap bisa tersenyum dari alam sana. karena perjuangannya tidak sia-sia.
"Ringankan siksa Ibu di
kuburnya ya Rabb. Izinkan Ibu tetap tersenyum dalam menjalani penantian
menunggu hisabnya. Beri kami semangat dan ketabahan seperti yang Ibu punya ya
Allah. Sampaikan kalau kami sangat kehilangan... Ampuni kesalahan kami pada
Ibu... Kami menyayanginya ya
Rahman"
Saudaraku yang baik. mungkin
kesetiaan menjadi lain artinya dalam versi sahabat semua. Mudah-mudahan cerita
ini menjadi bahan renungan, bahwa setia itu tidak diukur oleh faktor yang
tampak, tapi lebih didominasi oleh komitmen dan cinta yang terarah.
Mudah-mudahan SETIA yang terbentuk hanya berasal dari cinta kepada Allah. Wallaahu'alam (patra/ Villa sekpim/12/4/2003)
(c) 2003 www.manajemenqolbu.com ***
*Mohon maaf kepada Bapak karena
kisah hidup Bapak saya modifikasi. Mudah-mudahan pelajaran ini bisa jadi bekal
bagi kami dalam membina keluarga. Amin.
Teruntuk "viet camp".
Jangan lupa panjatkan doa untuk Ibu ya...
08-05-03, 11:20
Taubat Manusia dan Tawa Tuhan
Oleh : H. Al Birruni Siregar
ManajemenQolbu.Com : Dari Ibnu
Abbas dan Anas bin Malik RA,bahwasanya Rasulullah bersabda:"Kalau saja
anak adam itu memiliki satu lembah emas,dia akan berangan-angan dan
menginginkan dua lembah emas,dan tidak akan pernah penuh mulut mereka kecuali
dengan tanah,dan Allah menerima taubat bagi siapa yang mau
bertaubat"(muttafaqun 'alaih).
Dari hadits diatas,pertama
dapat kita simpulkan bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk yang penuh dengan
angan-angan,sehingga Tuhan sendiri mengatakan bahwa manusia senantiasa dihiasi
oleh keinginan-keinginan yang tiada batas,yang dalam bahasa Al Qur'an disebut
sebagai "zain/ziinatun dan mata' "yang berarti perhiasan atau hal-hal
yang disukai,diantaranya adalah wanita,anak-anak,perhiasan berupa emas dan
perak,kuda yang ditambat,ternak dan sawah ladang.Lalu Allah menutup ayat ini
dengan "dzalika mataa'ul hayaatid dunya,wallahu 'indahu husnul
ma'aab","itu semua adalah sekedar kesenangan dari kehidupan dunia,dan
Allah adalah sebaik-baik tempat kembali (taubat)."
Kesimpulan yang kedua,bahwa
manusia sering terjajah oleh sifat thama' atau serakah,yang berpangkal dari
sifat hasad atau dengki dan iri hati.Dirinya merasa tersiksa jika orang lain
memiliki kelebihan baik materi ataupun imateri,yang tidak dimiliki oleh
dirinya.Tidak peduli apakah dia teman,tetangga atau kerabat dekatnya.Sifat
thama' akan terus menghantui manusia,sampai akhir hayatnya,sehingga rasul
mengatakan "Lan yamla'a faahu illat-turaab","tidak akan terisi
mulutnya kecuali dengan tanah".Tidak akan berhenti manusia untuk memburu
keinginannya yang tanpa batas,sampai jasadnya terkubur didalam tanah.Nafsu
al-bahaim (kebinatangan) dan nafsu syaithaniyyah (syetan) adalah penyebab dari
munculnya
sifat serakah.Dua nafsu itulah
yang dahulu pernah menjadikan nabi Adam a.s lalai akan larangan Allah untuk
menjauhi syajaratul khuldhi sebelum akhirnya bertaubat dari kekhilafannya.Dan
nafsu ini pulalah yang dahulu pernah membuat Qorun sebagai orang yang merasa
kekal dengan banyaknya harta yang dimilikinya.Dan juga,Suroqoh,yang membabi buta
ingin menikam dan membunuh rasulullah saw,demi hadiah seratus ekor onta dari
seorang raja kafir yang dzholim.
Adapun kesimpulan yang terakhir
dari hadits diatas,bahwa solusi terbaik untuk menyudahi sifat thama' adalah
dengan bertaubat.Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan
senantiasa mensucikan dirinya.Sebagaimana rasulullah bersabda,
Dari Abu Hurairah RA,rasulullah
bersabda,bahwa kelak Allah akan tertawa kepada dua orang yang saling membunuh
dan keduanya masuk surga,salah satunya terbunuh,sedangkan dia berada dijalan
Allah,kemudian Allah menerima taubat si pembunuh,karena dia memeluk Islam dan
bersaksi dengan mengakui kesalahannya".(Muttafaqun 'alaih).
Taubat adalah suatu proses
dimana manusia berangkat dari meninggalkan sifat-sifat buruknya,lalu bergegas
mengisi dirinya dengan kebaikan,dengan tujuan menjadi mutathohhirin yaitu
orang-orang yang mensucikan dirinya,dan betapa tinggi kedudukan orang-orang
yang demikian disisi Allah.
Allah berfirman"
barangsiapa bertaubat,dan mengejakan amal shalih,mereka itu adalah yang Allah
ganti kejahatan mereka dengan kebaikan,sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang" (Qs.Al Furqan:70).
Wallahu a'lam bish-shawwab
*)Mahasiswa Program S1 Fakultas
Ushuluddin,
Universitas Al Azhar,Kairo.
23-01-03, 14:13
Menghadapi Masalah
Oleh : KH Abdullah Gymnastiar
ManajemenQolbu.Com :
Alhamdulillaahirabbil 'aalamiin, Allahuma shalli 'ala Muhammad wa'ala aalihi
washahbihii ajmai'iin. Saudaraku yang baik, hal pasti yang tidak akan luput
dari hidup kita sehari-hari adalah apa yang disebut dengan " Masalah
". Di manapun, kapanpun, apapun dan dengan siapapun, semua memungkinkan
munculnya masalah.
Namun andaikata kita cermati
dengan seksama ternyata dengan persoalan yang persis sama, sikap orang pun
berbeda-beda. Ada yang begitu panik, goyah, kalut, dan stress. Tapi ada pula
yang menghadapinya secara mantap, tenang atau bahkan malah menikmatinya. Hal
ini berarti bahwa, " Masalah ' atau persoalan yang sesungguhnya, bukan terletak
pada persoalan, melainkan pada sikap terhadap persoalan tersebut.
Oleh karena itu, siapapun yang ingin menikmati hidup ini dengan baik,
benar, indah lagi bahagia mutlak bagi dirinya untuk terus-menerus meningkatkan
ilmu dan ketrampilan dalam menghadapi aneka persoalan, yang pasti akan terus
meningkat kuantitas dan kualitasnya seiring dengan pertambahan umur, tuntunan,
harapan, kebutuhan, cita-cita serta tanggung jawab.
Kelalaian kita dalam menyadari
pentingnya bersunguh-sungguh mencari ilmu mengenai cara menghadapi hidup ini,
ditambah dengan kemalasan kita dalam melatih dan mengevaluasi ketrampilan kita
dalam menghadapi persoalan hidup, berarti akan membuat hidup ini hanyalah
sekedar perpindahan kesengsaraan, penderitaan, kepahitan dan tentu saja
kehinaan yang bertubi-tubi. Na'udzubillah.
**********
Dalam menghadapi sebuah masalah
kita harus siap. Siap apa ? Siap menghadapi yang cocok dengan yang diinginkan
dan siap menghadapi yang tidak cocok dengan keinginan. Kita memang diharuskan
memiliki keinginan, cita-cita rencana yang benar dan wajar dalam hidup ini.
Bahkan kita sangat dianjurkan untuk gigih ikhtiar mencapai apapun yang terbaik
bagi dunia akhirat, semaksimal kemampuan yang Allah Swt berikan kepada kita. Namun bersamaan dengan
itu kitapun harus sadar sesadar-sadarnya bahwa kita hanyalah makhluk yang
sangat banyak memiliki keterbatasaan untuk mengetahui segala hal yang tidak
terjangkau oleh daya nalar dan kemampuan kita.
Dan dalam hidup ini ternyata
lebih sering terjadi sesuatu yang tidak terjangkau oleh pikiran kita, yang
diluar dugaan dan diluar kemampuan kita untuk mencegahnya. Andaikata kita
selalu terjebak dengan tindakan yang salah dalam mensikapinya maka betapa
hari-hari akan berlalu penuh kekecewaan, penyesalan, keluh kesah, kedongkolan,
dan hati yang galau. Sungguh rugi ! Padahal hidup hanya satu kali dan kejadian
yang tak diduga pun pasti akan terjadi lagi.
Kita punya rencana, Allah Swt
pun punya rencana dan yang pasti terjadi adalah apa yang menjadi rencana Allah
swt. Yang lebih lucu serta menarik, yakni kita sering marah dan kecewa dengan
suatu kejadian namun setelah waktu berlalu ternyata 'kejadian' tersebut begitu
menguntungkan dan membawa hikmah yang sangat besar dan sangat bermanfaat, jauh
lebih baik dari apa yang diharapkan sebelumnya. Oleh karena itu "Fa idzaa
azamta fa tawaqqal alallah", (Q.S:Ali Imran ayat 159) bulatkan tekad,
sempurnakan ikhtiar namun hati harus tetap menyerahkan segala keputusan dan
kejadian terbaik kepada Allah Swt dan siapkan mental kita untuk menerima apapun
yang terbaik menurut ilmu Allah Swt.
Allah Swt berfirman dalam
Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 216," Boleh jadi engkau tidak menyukai
sesuatu padahal bagi Allah Swt lebih baik bagimu, dan boleh jadi engkau
menyukai sesuatu padahal buruk dalam pandangan Allah Swt.
Kalau mau SPMB berjuanglah
sungguh-sungguh untuk diterima ditempat yang dicita-citakan namun siapkan pula
diri ini, andaikata Allah Yang Maha Tahu bakat, karakter dan kemampuan kita
sebenarnya akan menempatkan di tempat yang lebih cocok, walaupun tidak sesuai
dengan rencana sebelumnya.
Maka jikalau dilamar seseorang,
bersiaplah untuk menikah dan bersiap pula kalau tidak jadi nikah. Karena belum
tentu jodoh terbaik seperti yang senantiasa diminta oleh dirinya maupun orang
tuanya. Melamar kerja, lamarlah dengan penuh kesungguhan namun hati harus siap
andaikata Allah Swt, tidak mengijinkannya karena Allah tahu tempat jalan rezeki
yang lebih berkah. Bila berbisnis, jadilah seorang profesional yang handal,
namun ingat bahwa keuntungan besar yang kita rindukan belumlah tentu maslahat
bagi dunia akhirat kita. Maka bersiaplah menerima untung terbaik menurut
perhitungan Allah Swt.
**********
Siap menghadapi apapun yang
akan terjadi dan bila terjadi maka satu-satunya langkah awal yang harus
dilakukan adalah mengolah hati kita agar ridho (rela) dengan kenyataan yang
ada. Kondisi hati yang tenang (ridho) ini sangat membantu menjadikan proses
ikhtiar menjadi positif, optimal dan bermutu. Orang yang stress adalah orang
yang tidak memiliki kesiapan mental menerima kenyataan yang ada. Misal :
berbadan pendek sibuk menyesali diri mengapa tidak jangkung ?Memiliki orang tua kurang mampu atau telah bercerai,
atau sudah meninggal, lalu sibuk menyalahkan dan menyesali keadaan. Padahal
sikap ini tidak memperkaya atau mempersatukannya, atau menghidupkannya kembali.
Ketahuilah hidup ini terdiri dari berbagai episode yang tidak akan monoton. Ini
adalah kenyataan hidup. Kita harus arif menyikapi setiap episode dengan lapang
dada, kepala dingin dan hati yang ikhlas.
Maka dalam menghadapi persoalan
apapun jangan hanyut tenggelam dalam pikiran yang salah. Kita harus tenang,
menguasai diri. Renungkanlah janji dan jaminan pertolongan Allah Swt. Yakinlah
bahwa Allah Yang Maha Tahu segalanya pasti telah mengukur ujian yang menimpa
kita sesuai dengan dosis yang tepat dengan keadaan dan kemampuan kita.
"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan dan sesudah
kesulitan itu pasti ada kemudahan." (Q.S :Al Insyiraah/94 ;5-6)
**********
" Barangsiapa yang
mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya,
dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat balasannya.
pula" (Q.S: Az-zalzalah ayat 7,8)
Allah Swt Maha Peka terhadap apapun yang kita lakukan, dan dengan
keadilan-Nya tidak akan ada yang meleset. Siapapun yang berbuat kebaikan
sekecil apapun, niscaya Allah Swt akan membalas berlipat ganda dengan aneka
bentuk yang terbaik menurut-Nya
begitupun jika kedzoliman dilakukan kepada orang lain, padahal
sesungguhnya kita sedang mendzolimi diri
sendiri dan sedang mengundang bencana balasan dari Allah Swt. Andaikata Dompet
hilang ? mengapa dari satu bis,hanya kita yang ditakdirkan hilang dompet.
Jangan sibuk menyalahkan pencopet, karena memang sudah jelas salah dan begitu
pekerjaannya. Renungkanlah boleh jadi kita ini termasuk kikir, pelit. Allah
Maha Tahu jumlah zakat dan sedekah yang kita keluarkan. Apa sulitnya bagi Dia
untuk mengambil apapun yang dititipkan kepada hamba-hamba-Nya.
Segala yang terjadi adalah
dengan ijin Allah dan pasti ada hikmah tersendiri yang amat sangat bermanfaat,
andaikata kita mau bersungguh-sungguh merenung dengan benar sehingga jadikanlah
setiap masalah menjadi sarana efektif untuk mengevaluasi dan memperbaiki diri,
karena hal itulah yang menjadi keuntungan bagi diri dan pengundang pertolongan
Allah Swt.
**********
Allah Swt menjanjikan dalam
surat At-Thalaq 2-3:" Barangsiapa yang bersungguh-sungguh mendekati Allah
(bertaqwa) niscaya akan diberi jalan keluar bagi setiap urusannya, dan akan
diberi rizki dari tempat yang tidak disangka-sangka, dan barangsiapa yang
bertawakal hanya kepada Allah niscaya akan dicukupi segala kebutuhannya. "
Andaikata sadar dan meyakininya, maka kita memiliki bekal yang sangat kokoh
untuk mengarungi hidup ini, tidak pernah
gentar menghadapi persoalan apapun karena sesungguhnya yang paling mengetahui
struktur masalah kita sebenarnya hanyalah Allah Swt, berikut segala jalan
keluar terbaik Menurut pengetahuan-Nya
Yang Maha Sempurna.
Ketahuilah yang namanya makhluk
itu "Laa haula walaa quwata illa billahi 'aliyil 'aziim" tiada daya
dan tiada upaya kecuali pertolongan Allah Yang Maha Agung. Asalnya hanya
setetes sperma,ujungnya jadi bangkai, kemana-mana membawa kotoran
Bagi saudara-saudaraku yang
taat kepada Allah Swt dan semakin taat lagi ketika diberi kesusahan dan
kesenangan. Yang sholatnya terjaga, akhlaq mulia, dermawan, hati bersih, dan
larut dalam amal-amal yang disukai Allah Swt. Insya Allah masalah yang ada akan
menjadi jalan pendidikan dan Allah yang akan semakin mematangkan diri,
mendewasakan, menambah ilmu, meluaskan pengalaman, melipatgandakan ganjaran dan
menjadikan hidup ini jauh lebih bermutu, mulia dan terhormat dunia akhirat..
Wallahu a'lam (and/mikha) (c) 2003 www.manajemenqolbu.com***
28-05-03, 10:19
Menjaga Kondisi diri tetap Fit
ketika Menstruasi
Tip-tips Manajemen Kehidupan
Muslimah
? Bangunlah pagi - pagi
Saat haid, bangun pagi adalah
hal yang sukar, kecuali bagi yang sudah terbiasa melakukan sholat malam. Padahal bangun pagi bermanfaat
untuk kesehatan, karena suasana pagi yang cerah ,udara yang segar serta bersih
berdampak pada kesehatan jiwa dan jasad muslimah.
? Utamakan membersihkan diri sebelum
mengerjakan pekerjaan lain.
ketika istri ibnu abbas sedang
haid, dia tidak mau berpakaian bagus. " Untuk apa saya berpakaian yang
bagus , saya haid,katanya. Pada umumnya wanita yang haid sangat malas
menyempurnakan kebersihan dirinya , bahkan lalai membersihkan jiwanya, karena
adanya perubahaan psikis yang dialami, seperti rasa malas, cepat tersinggung,
merasa lemah dan setumpuk perasaan tak nyaman akibat dari perubahaan hormon -
hormon dalam tubuh. Dengan mengutamakan diri untuk mandi pagi - pagi, sering
menggantikan pembalut, mengganti pakaian, dan membersihkan jiwanya dengan
senantiasa berdzikir dan berdoa, rasa akan nyaman dan aman akan selalu
terpelihara dalam dirinya.
? Perbanyaklah kegiatan - kegiatan fisik
Kegiatan - kegiatan yang cukup
mengeluarkan tenaga merupakan kegiatan yang berupaya untuk menjaga keseimbangan
jiwa dan keseimbangan pikiran. Seperti olahraga senam, tennis, joging dan jenis
olah raga lainnya.
? Lakukan apresiasi Spritual
Bacalah buku - buku fiksi,
novel - novel atau komik atau membuat perpustakaan sastra di rumah. Jika
memperkuat dimensi lain pada saat dimensi yang lainnya sedang lemah.
? Lakukan apresiasi Sosial
Jika anda tidak dapat melakukan
ibadah seperti baca Al-quran, shalat sunat atau puasa sunat karena sedang
datang bulan, misalnya, Anda dapat menggantinnya dengan kegiatan islami yang
sifatnya sosial. Memperbanyak infak, misalnya. Itu akan menciptakan
keseimbangan spritual.
? Lakukan apresiasi keluarga
Jika anda sudah menikah,
ajaklah suami jalan - jalan pada saat Anda sedang haid Jalan -jalan ke tempat
indah, makan di restoran dan lain sebagainya. Itu penting terkadang muslimah
memerlukan suasana diluar dunianya saat menjelang atau menjalani hari - hari
haid yang penuh dengan gejolak emosionalnya. (ANS)[www.manajemenqolbu.com]***
Sumber : Model manusia Muslim
pesona abad ke 21 , HM Anis Matta, Lc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar