animasi blog
Animasi Blog

baground

Kamis, 03 Desember 2015

MAKALAH KATA BAKU DAN NON BAKU



2.2. PEMBENTUKAN KATA
            Pembentukan kata merupakan membentuk kata turunan dari kata dasar berdasarkan system pengimbuhan yang berlaku.Sistem pengimbuhan itu meliputi :
            2.2.1.  Sistem Pengimbuhan
·         Awal.
System awalan ini meliputi meN-peN-di-ber-nya.
Contohnya :          meN-membawa.menangis
                              peN-pendidik,pelukis.
                              di-dididik,dibungkus.
                              Ber-berjanji,berbaring.
                              Nya-jauhnya,luasnya.
·         Sisipan.
Sisipan ini meliputi er-el-em-in.
Contohnya :          er-gerigi
                              El-gelantung
                              Em-gemuruh
In-kinerja
·         Gabungan.
Gabungan ini meliputi ber-el-an,ke-an,se-nya
Contohnya :          ber-el-an-bergelantungan
                              Ke-an-kesetiaan,kebersihan.
                              Se-nya-seandainya.
            2.2.2.  Sistem Pengimbuhan awalan.
                        peN dan meN menjadi pe dan me jika dirangkaikan dengan kata dasar yang di dahului fonem.
            Contoh :          meN + yakin jadi meyakini
peN dan meN menjadi pem dan mem jika dirangkaikan dengan kata dasar yang di dahului fonem.
            Contoh :          peN/meN+pantau menjadi pemantau dan memantau.
peN dan meN menjadi pen dan men jika dirangkaikan dengan kata dasar yang didahului fonem.
            Contoh :          peN/meN+tadah menjadi penadah danmenadah.
2.2.3.  Pemilihan Kata
            Pemilihan kata adalah memilih kata yang paling tepat untuk di gunakan dalam kalimat sesuai dengan maksud dan situasinya.Ada sejumlah persyaratan yang harus diperhatikan dalam memilih kata.Persyaratan tersebut ialah :
·         Ketepatan.
Ketepatan disini merupakan menentukan kata yang tepat dalam mewakili suatu maksud.
Contoh :    Rumah saya jelas lebih besar dari rumah ayah mu.
                  Para karyawan disini belum mengerti tugasnya.
·         Kecermatan.
Kecermatan maksudnya disini yaitu menentukan kata yang benar-benar diperlukan untuk menyampaikan maksud.
Cirri-ciri nya antara lain :
-          Menggunakan kata yang bermakna jamak secara berganda.
Contoh :    semua poho-pohon
-          Menggunakan kata yang mirip fungsi/makna secara berganda.
Contoh :    demi untuk.
-          Menggunakan kata bermakna saling secara ganda.
Contoh :    saling bermusuhan.
-          Menggunakan kata yang tidak diperlukan.
Contoh :    maksud daripada kedatangan saya adalah…
·         Keserasian.
Yaitu memilih kata yang sesuai dengan konteks atau situasi pemakaian,konteks,situasi.
                        Contoh :          kelompok,rombongan,kawanan,gerombolan.
                                                Mati,meninggal,wafat,tewas,gugur,mampus.
            2.2.4.  Kata Baku dan Tidak Baku.
            Kata baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk bahasanya telah diterima dan difungsikan atau di pakai sebagai model oleh masyarakat Indonesia secara luas.Adapun cirri-ciri dari kata baku yaitu :komunikasi resmi,yakni dalam surat menyurat,surat dinas,perundang-undangan,sebagai wacana resmi,seperti dalam laporan resmi,karangan ilmiah,buku pelajaran.
            Kata tidak baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang tidak dikodifikasi,tidak diterima dan tidak di fungsikan sebagai model masyarakat Indonesia secara luas,tetapi dipakai oleh masyarakat secara khusus atau biasa di katakana kata tidak baku ini bahasa yang tidak memenuhi kaidah-kaidah yang berlaku.
            Contoh kata baku dan tidak baku :
Kata Baku                                           Kata tidak Baku.
            Harus sekali                                         harum bangat
            Uang                                                   duit
            Cantik                                                 cakap[1].








2.3.  DIKSI.
            Diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata,gaya bahasa yang digunakan oleh penulis dalam mendeskripsikan suatu cerita agar menghasilkan cerita yang menarik.Bukan hanya itu saja diksi juga merupakan kemampuan dalam membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
            2.3.1. Syarat-syarat diksi.
·         Makna Denotatif dan Konotatif.
-          Makna Denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit.Maksudnya adalah suatu pengertian yang terkandung dalam sebuah kata secara objektif.
-          Makna Konotatif adalah makna asosiatif,yaitu makna yang timbul sebagai akibat dari sikap social,makna konotatif selalu berubah-rubah dari zaman ke zaman,contohnya kamar kecil dapat bermakna konotatif jamban,sedangkan makna denotatifnya adalah kamar kecil.
·         Makna umum dan khusus
Yaitu,dari makna yang luas sampai makna yang sempit
·         Kata kongkrit dan kata abstrak
Kata kongkrit adalah kata yang dapat di serap oleh panca indera,sedangkan kata abstrak adalah kata yang tidak dapat di serap oleh panca indera[2]
·         Kata ilmiah dan kata popular
Yaitu,kata yang di ambil dari bahasa asing seperti:
-          national     =nasional
-          organication=organisasi
-          psicology    =psikologi
-          music         =music
v  adapun syarat-syarat seorang penulis dalam pemilihan kataaa yaitu:
ü  pengarang harus memiliki kemampuan dalam membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin di sampaikan
ü  ketepatan dalam pemilihan kata dan menyampaikan gagasan.
ü  Menguasai berbagaimacam kosa kata.
v  Contoh dalam pemilihan kata
*      Liburan ini aku pulang ke kampong halaman ku,aku sudah rindu sekali sama keluarga ku yang ada di bima,aku ingin segera bertemu sama mereka.
*      Liburan semester ini,aku berencana untuk pulang kampong dan melepas rindu yang sudah lama menemani diri ini  saat ku jauh dari mereka.

Dari kedua paragraph di atas memiliki makna yang sama,tetapi dalam [pemilihan kata pada paragraf kedua lebih menarik bagi pembaca karena menggunakan kata yang tidak membuat pembaca merasa bosan

v  Diksi terdiri dari 8 elemen,yaitu:
1.      Fonem
2.      Silabel
3.      Konjungsi
4.      Hubungan
5.      Kata benda
6.      Kata kerja
7.      Infleksi
8.      Uterans

v  Fungsi diksi
*      Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat
*      Menciptakan komunikasi yang baik dan benar
*      Menciptakan suasana yang tepat
*      Mencegah perbedaan penafsiran
*      Mencegah salah pemahaman
*      Menefektifkan pencapaian target komunikasi
v  Cirri-ciri diksi
Adapun cirri-ciri diksi yang dapat kita ketahui yaitu:
·         Diksi menggunakan lafal
·         Diksi mennggunakan tekanan
·         Diksi menggunakan intonasi yang sesuai
·         Menentukan pilihan kata
·         Meggunakan bentuk kata dan ungkapan yang tepat dalam kalimat[3]






2.5  KALIMAT  EFEKTIF
            Membuat sebuah kalimat dikatakan efektif tidak mudah. Satu kalimat harus mampu di pahami atau di mengerti oleh pembaca maupun pendengar. Tidak hanya di mengerti,namun perlu di memperhatikan kaidah-kaidah atau tata bahasa yang belaku. Kalimat efektif harus menjamin bagi pembaca mengerti maupun memaknai kandungan kalimat yang ada,tanpa membingungkan,menimbulkan tafsiran ganda mauun informasi yang kurang tepat. Intinya kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada  pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis.[4]
            Keefektifan suatu kalimat dapat di tentukan oleh beberapa hal,yaitu: kontaminasi,pleonasme,ambiguitas,tidak jelas unsu subjeknya,kemubajiran kata dan preposisi dan kesalahan logika (logis). Artinya kalimat di katakana efektif jika,katanya termasuk cara penulisan dan pemilihan kata efesien dalam penggunaan kata,tidak imbigu,serta logis.
            Persoalan penting yang tidak boleh di lupakan,selain apa yang telah di uraikan diatas adalah bagaimana membuat kalimat yang efetif. Dalam pembuatan kalimat efektif,ada beberapa hal yang harus di perhatikan,yaitu :
§  Kalimat harus jelas,tidak perlu panjang kalau memang ide hanya cukup di ungkapkan dengan kalimat pendek.
§  Usahakan kalimat  yang di hasilkan tidak membingungkan (ambigu)
§  Pilihan kata harus tepat sesuai dengan acuannya. Misalnya kita tau sifat ular merayap,maka kita harus mengatakan ular merayap di semak-semak,bukan ular berlari ke semak-semak. Jadi,kata-kata yang di gunakan harus sesuai dengan sifat,pelaku,atau keadaan acuan.
§  Pilihan kata harus sesuai dengan situasi dan kondisi.
§  Hindarilah penggunaan kata-kata yang berlebihan.
§  Kalimat yang kita hasilkan harus masuk akal.
§  Perhatikan penggunaan EYD.

v  Perbedaan kalimat efektif dan kalimat tidak efektif.
Ø  Kalimat efektif
-          Mereka melebarkan jalan.
-          Mereka memperlebar jalan.
-          Banyak buku yang terbakkar
-          Buku-buku terbakar.
-          Pencuri berhasil melarikan diri.
-          Ardi lebih rajin dari pada ali.
-          Rapat iitu memutuskan beberapa hal.
Ø  Kalimat tidak efektif
-          Mereka sedang memperlebarkan jalan.
-          Banyak buku-buku terbakar.
-          Pencuri berhasil di tangkap polisi.
-          Ardi lebuh rajin dari Ali.
-          Dalam rapat itu memutuskan beberapa hal.[5]
Kalimat efektif dapat di artikan sebagai kalimat yang benar atau baku,yakni kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pikiran,dan perasaan dengan tepat di tinjau dari segi stuktur,diksi dan logika. Dengan kata lain,kalimat efektif selalu di terima secara tata bahasa maupun makna.


[1]Ernawaty Warida,Kata Baku dan Tidak Baku(Jakarta:Kawanpustaka,2008),h.1-5.
[2] Keraf goris,diksi dan gaya bahasa(Jakarta:gramedia,1985),h.1-3
[3] Meliono Anton M,diksi atau pilihan kata(Jakarta:bharata,1987),h.7
[4]Susilo mansurudin, Bahasa Indonesia (malang : UIN-Maliki press,2010),h.111

[5] Syaiful Musaddad, Aplikasi Bahasa Indonesia (Yogyakarta:mataram university press,2006),h.25-26

Tidak ada komentar:

Posting Komentar