animasi blog
Animasi Blog

baground

Kamis, 03 Desember 2015

MAKALAH EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. EJAAN.
     2.1.1. Penggunaan Tanda Baca
          2.1.1.1. Tanda Titik
          Tanda titik di pakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
                   Contoh  :    Adi membeli sepeda baru.
                                      Ayu pergi ke Mataram kemarin pagi.
          Tanda titik di pakai pada akhir nama orang.
                   Contoh :     Muh. Andriawan.
                                      A.R. Hardi.
          Tanda titik di pakai pada akhir singkatan gelar,jabatan,pangkat,dan sapaan.
                   Contoh :     S.E.   Serjana Ekonomi
                                      S.H.   Sarjana Hukum
                                      Dr.    Doktor
          Tanda titik di pakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum.
                   Contoh.      Tgl.    Tanggal.
                                      dkk.   dan kawan-kawan.
                                      Dsb.  dan sebagainya
Tanda titik di pakai untuk memisahkan angka jam,menit dan detik untuk menunjukkan waktu.
          Contoh :     pukul 07.37.17(pukul 7 lewat 37 menit 17 detik)
Tanda titik di pakai dalam singkatan yang terdiri dari huruf-huruf awal kata atau suku kata,atau gabungan ke duanyaatau yang terdapat di dalam akronim yang sudah di terima oleh masyarakat.

          Contoh :     Dubes.                  Duta Besar
                             MPR.          Majelis Permusyawaratan Rakyat
                             DPR.           Dewan Perwakilan Rakyat
Tanda titik di pakai pada singkatan lambang kimia,satuan ukuran,takaran,timbangan dan mata uang.
          Contoh :     Na.              Natrium                        
                                      Km.             Kilometer.
                                      27 cm.                   Panjangnya 27 cm kurang sedikit
                                      20 kg.          Ibu membeli 20 kg  tepung terigu
          Tanda titik di pakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat atau nama dan alamat penerima surat[1].
                   Contoh :                        jalan Melati 127
                                                          Bandung
                                                          17 januari 1987
                                      Yth.Sdr.Abd. Hasan
                                      Jalan Kertajaya 127
                                      Surabaya
2.1.1.2  Tanda Koma ( , )
          Tanda koma di pakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang.
                   Contoh :     Ani membeli bunga Mawar,Melati,dan kertas.
                                      Satu,dua,...tiga.
          Tanda koma di pakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang di dahului oleh kata seperti tetapi,melainkan.
         
          Contoh :     Rathy tidak pergi ke Bima,melainkan ke Mataram.
                             Saya ingin membeli baju baru,tetapi uangnya masih kurang.
          Tanda koma di pakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
                   Contoh :     karna sibuk,ayah tidak jadi pergi.
                                      Jalau hari hujan,Ani tidak jadi pergi sekolah.
          Tanda koma tidak di pakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
                   Contoh :     Ibu tidaka akan pergi jikalau hujan
                                      Anton tidak jadi membeli baju karna uangnya kurang.
          Tanda koma di pakai di belakang ungkapan atau kata penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat,termasuk di dalamnya,oleh karna itu,lagi,jadi pula,meskipun begitu,akan tetapi.        
                   Contoh :     oleh karna itu,kita harus pergi sekarang.
                                      Jadi,kita harus segera pergi dari sini.
          Tanda koma di pakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
                   Contoh :     kata ibu,”saya lelah sekali”
          Tanda koma di pakai di antara nama dan alamat,bagian-bagian alamat,tempat dan tanggal,nama tempat dan wilayah atau negri yang berurutan.
                   Contoh :     Bapak Budi,jalan di Ponegoro 27,Surabaya.
                                      Surat-surat ini harap di kirim kepada Desa Bedali,kecamatan
                                      Lawang,kabupaten Malang,Propinsi jawa Timur.
          Tanda koma di pakai di antara tempat penerbitan,nama penerbit,dan tahun penerbitan.
Contoh :     Yuwono,Salim santosa,Drs,perkembangan sastra   Indonesia,surabaya,bina Sarana,1979.
          Tanda koma di pakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya,untuk membedakkan dari singkatan nama keluaraga atau marga.
                   Contoh :     D.Sastranegara,S.H.
                                      Ny. Sri sunarsih, M.A.
2.1.1.3  Tanda Titik Koma ( ; )
          Tanda titk koma dapat di pakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
                   Contoh :     usia semakin tua;belum juga mendapatkan anak.
          Tanda titik koma dapat di pakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh :     Ayah mengajar di SMA Negeri;Ibu bekeja di kantor Depdikbud;adi memasak di dapur;saya sendiri mencuci pakaian.
2.1.1.4  Tanda titik dua ( : )
          Tanda titik dua di pakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila di ikuti rangkaian atau pemerian.
Contoh :     untuk keja bakti ini kita membutuhkan alat-alat seperti:sabit,cangkul,dan sapu lidi.
          Tanda titik dua di pakai sesudah ungkapan atau kata yang memerlukan pemerian.
                   Contoh :     ketua          : Bambang Legowo
                                      Sekretaris   : Lilis Hartanti
                                       Bendahara  : Didik Sugandhi
2.1.1.5  Tanda Tanya ( ? )
          Tanda tanya di pakai pada akhir kalimat tanya.
                   Contoh :     kamu mau kemana ?
                                      Dari mana saja kamu ?
2.1.1.6  Tanda seru ( ! )
Tanda seru di pakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah,atau yang menggambarkan kesungguhan,ketidakpercayaan,atau rasa emosi yang kuat.
                   Contoh :     Alangkah bahagianya hidup ini !
                                      Bersihkan kamar moe sekarang juga !
2.1.1.7  Tanda kurung (  )
          Tanda kurung mengapit tambahan keteranga atau penjelasan.
                   Contoh:      Dia sekolah di SMP (Sekolah menengah pertama) Budi Utomo
Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan
          Contoh:      pendidikan adalah tanggung jawab bersama yang harus di pikul secara bersama oleh unsur-unsur:
(1). Pemerintah
(2). Masyarakat
(3). Orang tua murid
2.1.1.8  Tanda hubung (-)
          Tanda hubung mengandung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris .
                   Contoh:               ... mari kita menunjukkan prestasi yang lebih baik
          Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris.
                   Contoh :              ...merupakan alat pertahanan tubuh yang baik
Tanda hubung menyambung unsur0unsur kata ulang .
                   Contoh:      anak-anak,sayur-mayur,bersama-sama.
Tanda hubung  menyambung huruf kata yang di eja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
                   Contoh:      T-u-m-b-u-h-a-n
                                       17-01-1997.
2.1.1.9  Tanda petik ganda.
Tanda petik ganda mengapit judul sya’ir,karangan , dan bab buku , apabila di pakai dalam kalimat
Contoh:      Bacalah “desa ku maju” dalam buku pelajaran bahasa indonesia jilid II
Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung
          Contoh:      Kata budi ”saya sudah membayar kemarin sore”
2.1.1.10  Tanda pisah ( - )
          Untuk menyatakan suatu pikiran  sampingan atau tambahan 
Contoh:      ada kritik yang menyatakan bahwa cara siswa belajar bahasa inggris-khusus dalam pengucapannya- kurang baik
          Untuk menghimpun atau memperluas suatu rangkaian  subjek atau bagian kalimat,sehingga menjadi lebih baik
Contoh:               warga desa-pria,wanita,tua,muda- semua menyaksikan pertandingan yang mendebarkan itu .
Tanda pisah di pakai juga untuk menyatakan suatu ringkasan atau suatu gelar.
                    Contoh:     hanya satu pekerjaannya –dagang motor.
          Dalam hal ini lebih  lazim di gunakan titik-titik (...) dari pada tanda pisah.
2.1.1.11  Tanda petik tunggal (‘)
          Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh :     Anton berkata,”tiba-tiba saya mendengar suara menegur seseorang’siapa kamu??’ “
          Tanda petik tunggal di pakai di pakai u8ntuk mengapit penjelasan atau terjemahan sebuah kata atau ungkapan asing
Contoh:      Teriakan-teriakan binatang dan orang primitif oleh wund disebut LAUTGEBARDEN ‘Gerak gerik bunyi’ .
2.1.1.12  Tanda Ulang (...2) (angka 2 biasa)
          Yanda ulang dapat di pakai dalam tulisan cepat dan notula untuk menyatakkan pengulangan kata dasar.
                   Contoh :     mata2
                                      Pura2
                                      Lama2
                                      Hati2
2.1.1.13  Tanda penyingkat (apostrof) (‘)
          Tanda apostrof menunjukkan,menghilangkan bagian kata.
                   Contoh :     Titin,’kan datang.(‘kan=akan)
2.1.1.14  Tanda Garis Miring ( / )
          Tanda garis miring di pakai dalam penomoran kode surat
                   Contoh :     No.107/SK/1987
          Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan,atau,per atau nomor alamat
Contoh :     dewa/dewi   jalan kenari II/12
                   Siawa/siswi  harganya rp.700,oo/biji.
2.1.1.15  Tanda Elipsis (...)
          Tanda elipsis atau (titik-titik) yang di lambang tiga titik(...) di pakai untuk menyatakkan hal- hal berikut:
          Untuk menyatakan ujaran yang terputus-putus, atau menyatakan ujaran yang terputus dengan tiba-tiba.
                   Contoh :     Tuti selayaknya...selayaknya...menurut nasehat orang tuanya.
          Tanda elipsis di pakai untuk menyatakan bahwa dalam suatu kutipan ada bagian yang di hilangkan.
Contoh :     sikap di siplin yang tinggi untuk menjalankan pemerintahan yang bersih dan berwibawa...perlu di mantapkan.
2.1.1.16  Tanda Kurung siku ( [...] )
          Di pakai untuk menerangkan sesuatu di luar jalannya teks,atau sisipan keterangan(interpolasi)yang tidak ada hubungan dengan teks.
Contoh :     bila kita perhatikan lingkungan pemuda dari desa ini berhubungan[maksudnya:berhubungan]dengan kenyataan-kenyataan yang ada di luar desa ini.
2.1.2  Penggunaan Huruf Kapital
Huruf besar atau huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama kata awal kalimat.
                   Contoh :     Besok hari libur
                                      Hujan hari ini begitu deras.
                                      Buku adalah gudang ilmu.

         
Huruf besar atau kapital di pakai sebagai huruf pertama petikkan langsung.
                   Contoh :     Ibu guru bertanya,”kenapa kemarin kamu tidak masuk ?”
Huruf  besar atau huruf  kapital di pakai sebagai huruf pertama dealam ungkapan-ungkapan yang berhubungan dengan ha-hal keagamaan,kitab suci,nama Tuhan termasuk kata gantinya.
Contoh :     - Allah
-          Yang Maha Kuasa
-          Yang Maha Esa
-          Alkitab
-          Al-qur’an
-          Weda
-          Injil
-          Kristen
-          Islam,Tuhan selalu mengasihi umatnya.
Huruf  besar atau kapital di pakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan,keturunan,dan keagamaan yang di ikuti nama orang.
Contoh :     Nabi Muhammad SAW.
                   Imam Hambali.
                   Sultan Ageng Tirtayasa.
Huruf besar di pakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang di ikuti nama orang.
          Contoh :     Presiden Soekarno
                             Gubernur Haryono.
Huruf besar dipakai pada huruf pertama nama orang[2].
          Contoh :     Sri hartini
                             Mega wati
Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama Bangsa,suku dan Bahasa.
          Contoh :     bangsa Indonesia.
                             suku Dayak.
                             bahasa Asing.
Huruf besar atau kapital di pakai sebagai huruf pertama semua kata untuk nama buku,majalah,surat kabar,dan judu karangan,kecuali kata partikel seperti: di,ke,untuk,dan yang,yang mana tidak terletak pada posisi awal.
Contoh :     Azab dan Sengsara.
                   Salah Asuhan.
                   Pelajaran Bahasa Inggris untuk sekolah lanjutan atas.
          Huruf  besar atau huruf  kapital dipakai sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak,ibu,adik,kakak, dan paman,yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.
          Contoh :     Kapan Ayah jadi pergi ?
                             Siapa dia Bu ?
                             Lusa Adik dan Paman akan datang.
Catatan : Huruf  besar atau kapital tidak di pakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak di pakai sebagai kata ganti atau kata sapaan.
          Huruf besar atau kapital di pakai dalam singkatan nama,gelar dan sapaan.
                   Contoh :     Ir.      Insinyur.
                                      S.E.   Sarjana Ekonomi.
                                      Sdr.   Saudara.
                                      S.S.    Sarjana Sastra.
          Catatan : untuk menulis singkatan selalu di ikuti tanda titik.
2.1.3  Penggunaan Huruf Miring.
          Huruf miring dalam cetakkan dipakai untuk :
          Menulis nama buku,majalah,dan surat kabar yang di kutip dalam karangan.
                   Contoh :  surat kabar Buana Minggu.
                                 Majalah olah raga dan  kesehatan
          Menegaskan atau mengkhususkan huruf,bagian kata,atau kelompok kata.
                   Contoh :  Pasal itu tidak memuat ketentuan hukum.
                                 Huruf pertama kata Minum adalah m.
          Menuliskan kata nama-nama ilmiah,atau ungkapan asing kecuali yang sudah di sesuaikan ejaannya.
                   Contoh :  Zea mays nama latin dari tanaman jagung.
                                Ora Et Labora artinya bekerja sambil berdo’a.
2.1.4  Penulisan Kata.
        2.1.4.1 Kata Dasar.
          Kata yang berupa kata dasar di tulis sebagai satu kesatuan.
                   Contoh :     Ayah baru pulang dai kantor
                                      Andi pergi kesekolah.
                                      Ibu memasak nasi.
          2.1.4.2  Kata Turunan.
          Imbuhan (awalan,sisipan,akhiran) di tulis serangkai dengan kata dasarnya.
                   Contoh :     dipikul[3].
                                      Dilebarkan.
                                      Melewati.
                                      Bergemuruh.
          Kalau bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran.maka kata-kata itu di tulis serangkai.
                   Contoh :     Mempertanggungjawabkan.
                                      Melipatgandakan.
                                      Memberitahukan.
          Kalau salah satu unsur gabungan kata hanya di pakai dalam kombinasi,gabungan kata itu di tulis serangkai.
                   Contoh :     Pancasila              prasangka.
                                      Swadaya               tunanetra.
                                      Dwiwarma            ultramodern
          Catatan : Bila bentuk terikat tersebut di ikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf besar,di antara kedua unsur itu di tuliskan tanda hubung (-).
                   Contoh :      pan-Amerikanisme.
                                       Non-israel
Awalan dan akhiran di tulis serangkai dengan kata yang berlangsung mengikuti atau mendahuluinya kalau bentuk dasarnya berupa gabungan kata.
                   Contoh :     mata pelajaran               persegi empat.
                                       Melipat tiga                   bertanggung jawab.
2.1.4.3  Kata Ulang.
          Bentuk ulang di tulis secara lengkap dengan menggunakkan tanda hubung.
                   Contoh :     anak-anak   undang-undang
                                      Mata-mata  mondar-mandir
2.1.4.4  Gabungan Kata.
          Gabungan kata yang lazim di sebut dengan kata majemuk.Termasuk istilah khusus,bagian-bagiannya yang umu di tulis terpisah.
                   Contoh :     meja tulis    orang tua
                                      Duta besar  rumah sakit
                                      Baju baru    mata pelajaran
          Gabungan kata,termasuk istilah khusus yang mungkin menimbulkan salah baca,dapat di beri tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan.
                   Contoh :     anak-istri     adik-kakak
                                      Dua-sendi    bapak-ibu
          Gabungan kata yang sudah di anggap sebagai satu kata di tulis serangkai.
                   Contoh :     tatabahasa  padahal
                                      Manakala    apabila
                                      Pribahasa    barangkali
2.1.4.5  Kata Ganti  ku,kau,mu,dan nya.
          Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya ; ku,mu dan nya di tulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
                   Contoh :     Apa yang kumiliki bisa kaupinjam sekarang juga.
                                      Bukuku,bukumu,dan bukunya tersimpan rapi di alamari.
2.1.4.6  Kata Depan.
          Kata depan di,ke,dari di tulis terpisah dari kata yang mengikutinya,kecuali di dalam gabungan kata yang sudah di anggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.
                   Contoh :     Budi menulis di Meja.
                                      Ani pergi ke kalimantan.
                                      Ibu baru saja datang dari Semarang.
























BAB III
PENUTUP
3.1  Simpulan.
          Dari pembahasan di atas kita dapat mengetahui bahwa dalam terciptanya suatu kalimat yang baik dan benar perlu kita perhatikan beberapa hal,yaitu seperti penempatan tanda baca,penggunaan huruf kapital dan huruf miring.Karna hal itulah yang membuat suatu kalimat itu di anggap benar.

















Daftar Pustaka
Muchtar AT darsono.Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.Surabaya:Giri Surya,2011.
      Pamungkas.Ejaan Yang Disempurnakan.Surabaya:Giri Surya,1972.


[1] Muchtar AT darsono,Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan(Surabaya:Giri Surya,2011),h.11.
[2] Pamungkas,Ejaan Yang Disempurnakan(Surabaya:Giri Surya,1972),h.27.
[3] Ibid.h.2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar