BAB II
PEMBAHASAN
2.1. EJAAN.
2.1.1. Penggunaan Tanda Baca
2.1.1.1. Tanda
Titik
Tanda titik di
pakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh : Adi
membeli sepeda baru.
Ayu
pergi ke Mataram kemarin pagi.
Tanda titik di pakai
pada akhir nama orang.
Contoh : Muh. Andriawan.
A.R.
Hardi.
Tanda titik di
pakai pada akhir singkatan gelar,jabatan,pangkat,dan sapaan.
Contoh : S.E. Serjana
Ekonomi
S.H. Sarjana Hukum
Dr. Doktor
Tanda titik di
pakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum.
Contoh. Tgl. Tanggal.
dkk. dan kawan-kawan.
Dsb. dan sebagainya
Tanda titik di pakai untuk memisahkan angka jam,menit dan
detik untuk menunjukkan waktu.
Contoh : pukul 07.37.17(pukul 7 lewat 37 menit 17
detik)
Tanda titik di pakai dalam singkatan yang terdiri dari
huruf-huruf awal kata atau suku kata,atau gabungan ke duanyaatau yang terdapat
di dalam akronim yang sudah di terima oleh masyarakat.
Contoh : Dubes. Duta
Besar
MPR. Majelis Permusyawaratan Rakyat
DPR. Dewan Perwakilan Rakyat
Tanda titik di pakai pada singkatan lambang kimia,satuan
ukuran,takaran,timbangan dan mata uang.
Contoh : Na. Natrium
Km. Kilometer.
27
cm. Panjangnya 27 cm
kurang sedikit
20
kg. Ibu membeli 20 kg tepung terigu
Tanda titik di
pakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat atau nama dan alamat
penerima surat[1].
Contoh : jalan Melati 127
Bandung
17
januari 1987
Yth.Sdr.Abd.
Hasan
Jalan
Kertajaya 127
Surabaya
2.1.1.2 Tanda Koma ( , )
Tanda koma di
pakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang.
Contoh : Ani membeli bunga Mawar,Melati,dan kertas.
Satu,dua,...tiga.
Tanda koma di
pakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya
yang di dahului oleh kata seperti tetapi,melainkan.
Contoh : Rathy tidak pergi ke Bima,melainkan ke
Mataram.
Saya
ingin membeli baju baru,tetapi uangnya masih kurang.
Tanda koma di
pakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat
tersebut mendahului induk kalimatnya.
Contoh : karna sibuk,ayah tidak jadi pergi.
Jalau
hari hujan,Ani tidak jadi pergi sekolah.
Tanda koma tidak
di pakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat
tersebut mengiringi induk kalimat.
Contoh : Ibu tidaka akan pergi jikalau hujan
Anton
tidak jadi membeli baju karna uangnya kurang.
Tanda koma di
pakai di belakang ungkapan atau kata penghubung antara kalimat yang terdapat
pada awal kalimat,termasuk di dalamnya,oleh
karna itu,lagi,jadi pula,meskipun begitu,akan
tetapi.
Contoh : oleh karna itu,kita harus pergi sekarang.
Jadi,kita
harus segera pergi dari sini.
Tanda koma di
pakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh : kata ibu,”saya lelah sekali”
Tanda koma di
pakai di antara nama dan alamat,bagian-bagian alamat,tempat dan tanggal,nama
tempat dan wilayah atau negri yang berurutan.
Contoh : Bapak Budi,jalan di Ponegoro 27,Surabaya.
Surat-surat
ini harap di kirim kepada Desa Bedali,kecamatan
Lawang,kabupaten
Malang,Propinsi jawa Timur.
Tanda koma di
pakai di antara tempat penerbitan,nama penerbit,dan tahun penerbitan.
Contoh : Yuwono,Salim santosa,Drs,perkembangan sastra Indonesia,surabaya,bina Sarana,1979.
Tanda koma di
pakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya,untuk
membedakkan dari singkatan nama keluaraga atau marga.
Contoh : D.Sastranegara,S.H.
Ny.
Sri sunarsih, M.A.
2.1.1.3 Tanda Titik Koma
( ; )
Tanda titk koma
dapat di pakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh : usia semakin tua;belum juga mendapatkan
anak.
Tanda titik koma
dapat di pakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat yang
sejenis dan setara.
Contoh : Ayah mengajar di SMA Negeri;Ibu bekeja di kantor Depdikbud;adi
memasak di dapur;saya sendiri mencuci pakaian.
2.1.1.4 Tanda titik dua (
: )
Tanda titik dua
di pakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila di ikuti rangkaian atau
pemerian.
Contoh : untuk keja bakti ini kita membutuhkan alat-alat
seperti:sabit,cangkul,dan sapu lidi.
Tanda titik dua
di pakai sesudah ungkapan atau kata yang memerlukan pemerian.
Contoh : ketua :
Bambang Legowo
Sekretaris : Lilis Hartanti
Bendahara : Didik Sugandhi
2.1.1.5 Tanda Tanya ( ? )
Tanda tanya di
pakai pada akhir kalimat tanya.
Contoh : kamu mau kemana ?
Dari
mana saja kamu ?
2.1.1.6 Tanda seru ( ! )
Tanda seru di pakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang
berupa seruan atau perintah,atau yang menggambarkan
kesungguhan,ketidakpercayaan,atau rasa emosi yang kuat.
Contoh : Alangkah bahagianya hidup ini !
Bersihkan
kamar moe sekarang juga !
2.1.1.7 Tanda kurung
( )
Tanda kurung
mengapit tambahan keteranga atau penjelasan.
Contoh: Dia sekolah di SMP (Sekolah menengah
pertama) Budi Utomo
Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci
satu seri keterangan
Contoh: pendidikan adalah tanggung jawab bersama
yang harus di pikul secara bersama oleh unsur-unsur:
(1). Pemerintah
(2). Masyarakat
(3). Orang tua murid
2.1.1.8 Tanda hubung (-)
Tanda hubung
mengandung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris .
Contoh: ... mari kita menunjukkan
prestasi yang lebih baik
Tanda hubung
menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran dengan bagian
kata di depannya pada pergantian baris.
Contoh : ...merupakan alat pertahanan
tubuh yang baik
Tanda hubung menyambung unsur0unsur kata ulang .
Contoh: anak-anak,sayur-mayur,bersama-sama.
Tanda hubung
menyambung huruf kata yang di eja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
Contoh: T-u-m-b-u-h-a-n
17-01-1997.
2.1.1.9 Tanda petik
ganda.
Tanda petik ganda mengapit judul sya’ir,karangan , dan
bab buku , apabila di pakai dalam kalimat
Contoh: Bacalah “desa ku maju” dalam buku pelajaran bahasa indonesia
jilid II
Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri
petikan langsung
Contoh: Kata budi ”saya sudah membayar kemarin
sore”
2.1.1.10 Tanda pisah ( - )
Untuk menyatakan
suatu pikiran sampingan atau
tambahan
Contoh: ada kritik yang menyatakan bahwa cara siswa belajar bahasa
inggris-khusus dalam pengucapannya- kurang baik
Untuk menghimpun
atau memperluas suatu rangkaian subjek
atau bagian kalimat,sehingga menjadi lebih baik
Contoh: warga desa-pria,wanita,tua,muda- semua menyaksikan
pertandingan yang mendebarkan itu .
Tanda pisah di pakai juga untuk menyatakan suatu ringkasan atau
suatu gelar.
Contoh: hanya satu pekerjaannya –dagang motor.
Dalam hal ini
lebih lazim di gunakan titik-titik (...)
dari pada tanda pisah.
2.1.1.11 Tanda petik
tunggal (‘)
Tanda petik
tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh : Anton berkata,”tiba-tiba saya mendengar suara menegur seseorang’siapa
kamu??’ “
Tanda petik
tunggal di pakai di pakai u8ntuk mengapit penjelasan atau terjemahan sebuah
kata atau ungkapan asing
Contoh: Teriakan-teriakan binatang dan orang primitif oleh wund disebut
LAUTGEBARDEN ‘Gerak gerik bunyi’ .
2.1.1.12 Tanda Ulang
(...2) (angka 2 biasa)
Yanda ulang dapat
di pakai dalam tulisan cepat dan notula untuk menyatakkan pengulangan kata
dasar.
Contoh : mata2
Pura2
Lama2
Hati2
2.1.1.13 Tanda penyingkat
(apostrof) (‘)
Tanda apostrof
menunjukkan,menghilangkan bagian kata.
Contoh : Titin,’kan datang.(‘kan=akan)
2.1.1.14 Tanda Garis
Miring ( / )
Tanda garis
miring di pakai dalam penomoran kode surat
Contoh : No.107/SK/1987
Tanda garis
miring dipakai sebagai pengganti kata dan,atau,per
atau nomor alamat
Contoh : dewa/dewi jalan kenari
II/12
Siawa/siswi harganya rp.700,oo/biji.
2.1.1.15 Tanda Elipsis
(...)
Tanda elipsis
atau (titik-titik) yang di lambang tiga titik(...) di pakai untuk menyatakkan
hal- hal berikut:
Untuk menyatakan
ujaran yang terputus-putus, atau menyatakan ujaran yang terputus dengan
tiba-tiba.
Contoh : Tuti selayaknya...selayaknya...menurut
nasehat orang tuanya.
Tanda elipsis di
pakai untuk menyatakan bahwa dalam suatu kutipan ada bagian yang di hilangkan.
Contoh : sikap di siplin yang tinggi untuk menjalankan pemerintahan yang
bersih dan berwibawa...perlu di mantapkan.
2.1.1.16 Tanda Kurung
siku ( [...] )
Di pakai untuk
menerangkan sesuatu di luar jalannya teks,atau sisipan
keterangan(interpolasi)yang tidak ada hubungan dengan teks.
Contoh : bila kita perhatikan lingkungan pemuda dari desa ini
berhubungan[maksudnya:berhubungan]dengan kenyataan-kenyataan yang ada di luar
desa ini.
2.1.2 Penggunaan Huruf Kapital
Huruf besar atau huruf kapital di pakai sebagai huruf
pertama kata awal kalimat.
Contoh : Besok hari libur
Hujan
hari ini begitu deras.
Buku
adalah gudang ilmu.
Huruf besar atau kapital di pakai sebagai huruf pertama
petikkan langsung.
Contoh : Ibu guru bertanya,”kenapa kemarin kamu
tidak masuk ?”
Huruf besar atau
huruf kapital di pakai sebagai huruf
pertama dealam ungkapan-ungkapan yang berhubungan dengan ha-hal keagamaan,kitab
suci,nama Tuhan termasuk kata gantinya.
Contoh : - Allah
-
Yang Maha Kuasa
-
Yang Maha Esa
-
Alkitab
-
Al-qur’an
-
Weda
-
Injil
-
Kristen
-
Islam,Tuhan selalu mengasihi umatnya.
Huruf besar atau
kapital di pakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan,keturunan,dan keagamaan
yang di ikuti nama orang.
Contoh : Nabi
Muhammad SAW.
Imam
Hambali.
Sultan
Ageng Tirtayasa.
Huruf besar di pakai sebagai huruf pertama nama jabatan
dan pangkat yang di ikuti nama orang.
Contoh : Presiden Soekarno
Gubernur
Haryono.
Huruf besar dipakai pada huruf pertama nama orang[2].
Contoh : Sri hartini
Mega
wati
Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama nama Bangsa,suku dan Bahasa.
Contoh : bangsa Indonesia.
suku
Dayak.
bahasa
Asing.
Huruf besar atau kapital di pakai sebagai huruf pertama
semua kata untuk nama buku,majalah,surat kabar,dan judu karangan,kecuali kata
partikel seperti: di,ke,untuk,dan yang,yang
mana tidak terletak pada posisi awal.
Contoh : Azab
dan Sengsara.
Salah
Asuhan.
Pelajaran
Bahasa Inggris untuk sekolah lanjutan atas.
Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata
petunjuk hubungan kekerabatan seperti
bapak,ibu,adik,kakak, dan paman,yang dipakai sebagai kata ganti atau
sapaan.
Contoh : Kapan Ayah jadi pergi ?
Siapa
dia Bu ?
Lusa
Adik dan Paman akan datang.
Catatan : Huruf besar atau
kapital tidak di pakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
yang tidak di pakai sebagai kata ganti atau kata sapaan.
Huruf besar atau
kapital di pakai dalam singkatan nama,gelar dan sapaan.
Contoh : Ir. Insinyur.
S.E. Sarjana Ekonomi.
Sdr. Saudara.
S.S. Sarjana Sastra.
Catatan : untuk menulis singkatan
selalu di ikuti tanda titik.
2.1.3 Penggunaan Huruf Miring.
Huruf miring
dalam cetakkan dipakai untuk :
Menulis nama
buku,majalah,dan surat kabar yang di kutip dalam karangan.
Contoh
: surat kabar Buana Minggu.
Majalah olah
raga dan kesehatan
Menegaskan atau mengkhususkan
huruf,bagian kata,atau kelompok kata.
Contoh
: Pasal itu tidak memuat ketentuan hukum.
Huruf pertama kata Minum adalah m.
Menuliskan kata
nama-nama ilmiah,atau ungkapan asing kecuali yang sudah di sesuaikan ejaannya.
Contoh
: Zea
mays nama latin dari tanaman jagung.
Ora Et
Labora artinya bekerja sambil berdo’a.
2.1.4
Penulisan Kata.
2.1.4.1 Kata Dasar.
Kata yang berupa
kata dasar di tulis sebagai satu kesatuan.
Contoh : Ayah baru pulang dai kantor
Andi
pergi kesekolah.
Ibu
memasak nasi.
2.1.4.2 Kata Turunan.
Imbuhan
(awalan,sisipan,akhiran) di tulis serangkai dengan kata dasarnya.
Contoh : dipikul[3].
Dilebarkan.
Melewati.
Bergemuruh.
Kalau bentuk
dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran.maka
kata-kata itu di tulis serangkai.
Contoh : Mempertanggungjawabkan.
Melipatgandakan.
Memberitahukan.
Kalau salah satu
unsur gabungan kata hanya di pakai dalam kombinasi,gabungan kata itu di tulis
serangkai.
Contoh : Pancasila prasangka.
Swadaya tunanetra.
Dwiwarma ultramodern
Catatan : Bila
bentuk terikat tersebut di ikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf besar,di
antara kedua unsur itu di tuliskan tanda hubung (-).
Contoh :
pan-Amerikanisme.
Non-israel
Awalan dan akhiran di tulis serangkai dengan kata yang
berlangsung mengikuti atau mendahuluinya kalau bentuk dasarnya berupa gabungan
kata.
Contoh
: mata
pelajaran persegi empat.
Melipat
tiga bertanggung jawab.
2.1.4.3 Kata Ulang.
Bentuk ulang di
tulis secara lengkap dengan menggunakkan tanda hubung.
Contoh : anak-anak undang-undang
Mata-mata mondar-mandir
2.1.4.4 Gabungan Kata.
Gabungan kata
yang lazim di sebut dengan kata majemuk.Termasuk istilah
khusus,bagian-bagiannya yang umu di tulis terpisah.
Contoh : meja tulis orang
tua
Duta
besar rumah sakit
Baju
baru mata pelajaran
Gabungan
kata,termasuk istilah khusus yang mungkin menimbulkan salah baca,dapat di beri
tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan.
Contoh : anak-istri adik-kakak
Dua-sendi bapak-ibu
Gabungan kata
yang sudah di anggap sebagai satu kata di tulis serangkai.
Contoh : tatabahasa padahal
Manakala apabila
Pribahasa barangkali
2.1.4.5 Kata Ganti ku,kau,mu,dan nya.
Kata ganti ku dan kau ditulis
serangkai dengan kata yang mengikutinya ;
ku,mu dan nya di tulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh : Apa yang kumiliki bisa kaupinjam sekarang
juga.
Bukuku,bukumu,dan
bukunya tersimpan rapi di alamari.
2.1.4.6 Kata Depan.
Kata depan di,ke,dari di tulis
terpisah dari kata yang mengikutinya,kecuali di dalam gabungan kata yang sudah
di anggap sebagai satu kata seperti kepada
dan daripada.
Contoh : Budi menulis di Meja.
Ani pergi
ke kalimantan.
Ibu baru
saja datang dari Semarang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan.
Dari
pembahasan di atas kita dapat mengetahui bahwa dalam terciptanya suatu kalimat
yang baik dan benar perlu kita perhatikan beberapa hal,yaitu seperti penempatan
tanda baca,penggunaan huruf kapital dan huruf miring.Karna hal itulah yang
membuat suatu kalimat itu di anggap benar.
Daftar Pustaka
Muchtar AT darsono.Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan.Surabaya:Giri Surya,2011.
Pamungkas.Ejaan Yang Disempurnakan.Surabaya:Giri
Surya,1972.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar